Tools belajar makrifat

 

Tools menuju makrifat

 

diagram diatas menunjukkan kepada kita tentang alat alat yang digunakan dalam belajar makrifat, jika kita salah menggunakannya maka apa yang kita tuju tidak akan berhasil.

syariat alat yang digunakan adalah ilmu, anda tidak perlu berfikir cukup menerima saja apa apa yang sudah dituntunkan Allah dalam quran dan Rasulullah dalam hadis. Orang yang syariatnya kuat adalah orang yang samikna wathokna, yaitu orang yang mengiyakan dan membenarkan apa yang ada di quran dan apa yang di hadis. tidak mempertanyakan ataupun menentang. Dalam hal menerima syariat jangan menggunakan pikiran jika menggunakan pikiran pasti arahnya ke nafsu yaitu mengotak atik syariat sesuai keinginannya… akhirnya nikah kawin cerai di perbolehkan, akhirnya yang haram menjadi setengah haram, yang subhat jadi halal, semua ini karena ulah pikiran manusia. Dan parahnya yang demikian justru di lakukan oleh orang yang ahli agama, ahli bahasa arab, ahli hadis dan ahli quran. kalau syariat pakai pikiran maka yang terjadi perdebatan tiada henti… dan akhirnya menjadi permusuhan yang tiada usai. kita lihat saja suni -syiah sejak jaman sahabat sudah perang dan hingga sekarang. bukan masalah hakikat, bukan masalah makrifat tapi masalah syariat. Baiklah mari kita luruskan kembali bahwa menerima semua syariat dengan ilmu pengetahuan tentang syariat untuk kita benarkan dan kita siap menjalankan.

yang kedua adalah, tarekat, setelah kita memahami ilmu syariat maka langkah berikutnya adalah menjalankannya dan itu yang dinamakan dengan tarekat. Tarekat bukan aliran tarekat qodiriyah atau naqsabandiyah atau saziliyah.. tarekat yang saya maksud adalah menjalankan dengan perilaku dan tindakan kita. Misalnya syariatnya adalah shalat maka kita menjalankan tarekat ini adalah dengan menjalankan shalat lima waktu. jadi tarekat maknanya luas. tarekat dzikir, tarekat shalat, tarekat sedekah dan lain sebagainya.

dari menjalankan tarekat ini lah maka Allah memberikan pemahaman pemahaman tentang hakikat dari tarekat tarekat yang dijalankan.. misalnya hakikat shalat, hakikat puasa dan lain sebagainya. pemahaman yang diperoleh dari menjalankan tarekat inilah yang disebut dengan hakikat. Pada wilayah ini sudah tidak sekedar ilmu lagi tapi sudah berbentuk pemahaman. Pemahaman yang berupa ilham. Ilham ilham ini nantinya akan mengerucut pada satu bentuk pemahaman yang lebih luas dan lebih dalam.

terakhir, adalah makrifat. ketika sudah mengenal hakikat tentang ibadah maka akan menemukan suatu pengenalan yang hakiki, pengenalan ini sudah tidak bisa menggunakan instrumen pikiran lagi tapi menggunakan kesadaran.

kalau sudah mencapai makrifat (syahadah) maka harus kembali ke yang pertama yaitu syariat, tarekat dan hakikat… sehingga antara keempatnya bukan lagi terpisah tapi sudah menjadi satu kesatuan.

demikianlah alat alat yang seharunya kita gunakan dalam makrifat. maka jangan gunakan ilmu untuk makrifat, gunakanlah ilmu untuk syariat dan seterusnya .

bagi yang belum paham ini tolonga abaikan tulisan saya ini tidak perlu diperdebatkan.

8 Replies to “Tools belajar makrifat”

  1. setelah mengamalkan DN sy skrg suka meninggalkan shalat dan sy tdk merasa berdosa krn sy yakin ALLAH MAHA PENGASIH &MAHA PENYAYANG,bgmna menurut bp tentang keyakinan sy ini.

  2. Terimakasih atas penjelasannya yang begitu gamblang, rinci, sederhana dan mudah dimengerti .Smoga Alloh swt selalu memberikan rahmat Nya kepada bpk dan keluarga. Amiin yra.

  3. Maaf Pak baru dijawab,DN yg saya amalkan HU…diganti Allah,jadi keluar masuk nafas sy menyadari Allah dan Allah.Bgmana PAk Setiyo boleh,kadang ketika masuk saya Subhannallaah dan ketika keluar saya Allah Hu Akbar, Bgmna sy dng cara berzikir spt ini,sy pikir sama menyadari Dzat Allah juga.Terima Kasih.

  4. Mohon maaf sekira nya saya salah dalam berkomentar dgn sedikit ilmu saya saya…. Mohon maaf kepada Ikhwan Kiky…. Saya pernah telusuri kisah seorang imam atau Syaikh (mohon maaf saya lupa kisah siapa ) yang kira2 kisah nya begini….
    Iblis : “wahai Syaikh Aku adalah Tuhan mu telah ku ijinkan engkau agar tidak mengerjakan sholat lagi dan dan telah Ku halalkan apa yang haram bagi mu terdahulu”
    Syaikh : ( dengan penuh kesadaran dia menjawab ) “Wahai Iblis laknatullah pergilah kau menjauh dariku… Karena jika engkau benar2 Tuhanku sesungguhnya nya bukan aku yang kau pilih utk tdk lagi melaksanakan shalat dan menghalalkan apa yang dahulu haram… Tetapi Nabi Muhammad Rasulullah SAW…. yg engkau perintahkan pergi kau laknatullah.

    Kira2 demikianlah kisah itu Wallahu alam bisawab….
    Saya pun pernah berbenturan dgn Ikhwan di tempat saya mengaji secara tidak sengaja ( atau petunjuk dari Allah SWT-Wallahu alam bisawab) saya menjumpai kisah tsb dan saat ini saya telusuri lagi tdk ketemu lagi kisah siapa

    Inti yg saya ambil pada saat itu ialah sekelas Syaikh/Imam masih di goda iblis…lalu saya ambil kesimpulan secara sadar diri bahwa makrifat tanpa syariat ibarat bangunan tanpa tangga dan tanpa bersandar pada dinding yg menopang nya….

    Mohon maaf saya hanya ingin berbagi… Karena apa pun dan siapa pun jgn sampai di blg tingkatan/aliran sesat… sekarang ini banyak sebutan yg banyak saya dengar thariqat sesat sejati nya adalah bukan dari thariqat nya yg sesat namun perilaku yg menjalani lah meninggalkan syariat…. Semoga senantiasa Allah SWT beserta Rasul nya melindungi kita dari godaan iblis laknatullah… Aamiin3x Ya Mujibasailin…

  5. Assalaamu alaikum wr.wb..
    Kpd bpk setyo.sy mhn penjelasan nya..bgmnkah penjelasan & praktek nya tentang hadits; sholluu kamaa ra aytumuni usholliy,( sholat lah kalian,sbgamana kalian liat aku sholat),
    Wassalaamu alaikum wr wb..

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.