11 Nopember 2007 seminar di Balaikota solo

hari minggu pada tanggal tersebut saya akan berbicara di depan undangan untuk mempresentasikan bagaimana melejitkan moral dan spiritual anak. materi yang akan saya sampaikan pada intinya meliputi :

Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material

Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memuncak

Kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari-hari

Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah

Kemampuan untuk berbuat baik

 

Kiat-kiat mengembangkan SQ anak dengan pengertian di atas, berikut ini saya sampaikan secara singkat kiat-kiat untuk mengembangkan SQ anak-anak kita.

(1) Jadilah orang tua yang spiritualis,

(2) Bantulah anak untuk merumuskan “missi” hidupnya,

(3) Baca Al-Quran bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam kehidupan kita,

(4) Ceritakan kisah-kisah agung dari tokoh-tokoh spiritual,

(5) Diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniah,

(6) Libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan,

(7) Bacakan puisi-puisi, atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional,

(8) Bawa anak untuk menikmati keindahan alam,

(9) Bawa anak ke tempat-tempat orang yang menderita, dan

(10) Ikut-sertakan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial.

 

solo the spirit of java

Bangga memiliki kota solo yang berslogan the spirit of java. jika dilihat dari sejarah kota solo sejak awal memang memiliki karakter budaya yang sangat kuat terutama sisi spiritualnya. aura kota solo memang beda dengan yang lain. sehingga banyak sekali aliran aliran kepercayaan dan aliran keagamaan tumbuh subur di solo. aliran islam sendiri dari aliran yang paling radikal hingga aliran yang paling abangan ada. aliran perdukunan hingga aliran sufi kelas tinggi juga ada di solo.

bagi Bapak atau Ibu bila berkunjung ke solo bisa merasakan suasana yang sangat kental dengan spiritual. keluar dari solo taruhlah sragen, klaten sukoharjo akan merasakan suasana yang berubah.

tipikal orang solo dengan keyakinan nya akan memegang teguh apa yang sudah diyakininya hingga masuk ke dalam. sehingga keyakinan apapun yang masuk di solo akan sangat sulit tapi kalau sudah masuk akan menjadi suatu keyakinan yang akan dipegang sampai mati.

hal ini jika kita bandingkan dengan semarang akan sangat berbeda di semarang spiritual jadi komoditi yang bisa di jual. karena rata rata penduduknya adalah bukan asli sehingga lebih mudah terbuka namun juga lemah dalam memegangnya. di sana lebih melihat sisi keuntungan dalam berspiritual maaf terutama secara materi. kalau di solo yang dilihat adalah nilai kedalaman spiritualnya bukan dari sisi keuntungan ekonomisnya … sehingga dampaknya orang solo untuk masalah spiritual tidak mau mahal mahal maunya gratis …. gratis pun orang solo masih berpikir seribu kali, benar tidak sesat tidak…

ya inilah sekelumit tentang keadaan di solo. patrap sendiri di solo menjadi perintis untuk wilayah jateng dan DIY namun kita menyaksikan sendiri perkembangan nya dibanding jogja dan semarang jauh ketinggalan… tapi jangan  tanya.. orang solo yang sudah menerima patrap dengan sepenuh hati … tidak akan pindah kelain hati… dan biasanya akan  menjadi militan….