spiritual yang salah kaprah sebuah artikel singkat

salah tapi kaprah…salah yang dilumrahkan mungkin karena ketidak tahuan, atau karena tidak mau belajar lebih dalam lagi. spiritual yang dimaklumi tidak hanya oleh kalangan umum mereka yang pandai pun ikut ikutan mengkaprahkan spiritual.
lebih kaprah lagi dengan embel embel quotient wah spiritual kok diukur.. jelas tidak terukur. dimensi nya terlalu dalam untuk bisa diukur dengan alat alat yang ada… jadi jelas tidak bisa spiritual kok quotient. tambah lagi dengan emosional … kenapa tidak intelectual emotioanal spiritual quotient sekalian jadinya IESQ wah kan tambah rame….
mari sekarang kita membuka diri apa yang dinamakan god spot itu hanya sebagian kecil saja dari reaksi reaksi psikologis dan aktifnya god spot di lobus temporalis akan sama dengan orang yang terserang epilepsi yang god spot nya juga aktif…. so ,.. apa kah sama antara epilepsi dengan spiritual jelas ini berbeda sangat berbeda.
pasti anda gatelen juga kan membaca tulisan saya , jika ya silahkan anda tulis komentar anda di kolom komen biar tambah rame gitu lho….

prediksi banjir solo

meluapnya air bengawan solo bukan tidak bisa dipridiksikan, banjir itu jelas akan datang dan akan datang lagi, jangan menyalahkan banjirnya terlebih bengawan solonya, tapi mari kita bersiap siap untuk menghadapi banjir lagi tahun depan, terutama untuk daerah daerah yang sekarng terkena banjir. kejadian akan sama dengan jakarta yang selalu terulang dan terulang maka cara yang pas adalah membuat penyelamatan diri dan harta bila banjir datang lagi.
selamat datang banjir… semoga kita semua dapat mengambil pelajaran yang berharga dengan kedatanganmu.

sulitnya melatih para Ustadz

ini yang sering terjadi dalam halaqoh atau pelatihan, biasanya mereka yang memakai atribut atribut kemusliman seperti celana, baju atau raut muka yang menandakan ustad biasanya sulit untuk nyambung. saya juga kurang tahu apa yang menyebabkannya, mungkin khusnudzan saja mereka lebih memiliki kedekatan dengan allah atau lebih memiliki pengetahuan yang dalam mengenai allah sehingga untuk nyambung tidak diperlukan lagi.

ada di solo ini juga sebagian etnis yang merasa memiliki agama islam… ini lebih sulit lagi, saya jadi berpersepsi bahwa mereka lebih pandai dari saya dan mereka lebih tahu dari saya sehinggga saya biarkan saja mereka. saya akan mengajarkan sesuatu yang dibutuhkan artinya jika mereka mau merendah didepan saya dan tawadhu dalam artian tidak mengandalkanpengatahuan agamanya saya baru bisa memberikan atau mengalirkan ilmu saya kepada beliau beliau. ya memang ini perlu ada kesombongan sedikit karena kalau tidak begini mereka yang malah terhijabdengan ilmu mereka.

maaf nggih poro kyai dan poro ustadz…