Allah tidak menyarankan kita berusaha (3)

baik untuk melihat lebih jelas tentang hal ini mari kita melihat analogi angin lesus (angin yang berputar) jika kita melihat angin apanya yang kita lihat debunya sebagai tanda adanya angin atau anginnya yang menggerkkan debu tersebut.
kalau kita melihat debunya kita masih dalam taraf kesadaran yang rendah yaitu syariat..(bukannya merendahkan, mohon ini disikapi dengan bijak) jika yang kita lihat adalah angin yang menggerakkan debu tersebut maka kita masuk hakikat yaitu kesadaran yang lebih jauh dan lebih tinggi…
pertanyaan selanjutnya apakah debu tersebut memiliki usaha untuk berputar … jelas tidak debu hanya mengikuti angin… karena jelas yang menggerakkan adalah angin…
demikianlah manusia dia hanya bisa berserah diri kepada allah dan mengikuti apa yang menjadi perintah allah… kalau perintahnya bekerja ya kita bekerja, kalau perintahnya menikah ya kita menikah, kalau perintahnya sholat ya kita sholat…. seperti debu yang mengikuti angin tadi .. tidak menentang, tidak melawan sang debu berserah diri dan mengikuti…

Allah tidak menyarankan kita berusaha (2)

ramainya komentar di tulisan ini maka akan saya lanjutkan untuk membahasa masalah “usaha” manusia. mas laskar islam mengingatkan saya agar sadar bahwa pernyataan atau tulisan ini salah…. dan saya diminta bertobat….
sebentar mas Laskar… mari kita bahas makna “usaha” manusia.
mari kita lihat dalam hidup ini kita bernafas atau dinafaskan oleh Allah.. dimana letak usaha kita dalam bernafas ini? pertanyaan saya apakah kita rela dinafaskan allah atau kita berusaha bernafas… kalau kita berusaha bernafas… maka nanti ada 2 berusaha bernafas dan berusaha tidak bernafas… dari keadaan ini coba kita cermati maunya Allah ketika kita hidup , kita bernafas atau allah menghendaki sebaliknya? Allah menghendaki kita bernafas… dan yang menafaskan adalah Allah… kemudian dimana posisi kita, posisi kita adalah rela dinafaskan oleh allah, nah rela ini artinya kita tidak berusaha kita hanya rela atau pasrah dinafaskan Allah.
demikian pula dalam setiap aktivitas kehidupan kita, kita tidak sadar bahwa aktivitas kita misalnya belajar, bekerja dan lain sebagainya adalah bentuk usaha kita.. tidak kita hanya mengikuti gerak Allah… kita tidak kuasa terhadap diri kita… maka bersukurlah jika kita masih diberikan allah gerak tangan, gerak berfikir, gerak hati dan setersunya. sekali lagi gerak itu dari Allah.. kita tidak ada usaha sedikitpun.. tidak ada daya upaya selain daya upaya dari Allah… laa haula walaa quwata ila billah…..