ramadhan hari ke 16 : lewat separuh bulan

mengevaluasi hasil pelatihan selama separuh lewat di bulan ramadhan ini, apa yang kita dapat? apa yang kita rasakan?

keimanan dan ketakwaan bukan sesuatu yang tidak dapat dirasakan, senang saja ada rasanya, sedih saja ada rasanya apalagi iman dan takwa pasti ada rasanya. ada rasanya ketika iman itu meningkat, dan ada rasanya ketika iman dan takwa itu turun.

mengevaluasi separuh ramadhan ini sangatlah mudah tinggal kita lihat kedalam diri kita masing masing. adakah perubahan kedekatan kita dengan allah, adakah perubahan rasa tunduk kita kepada Allah, adakah kita lebih tenang ataukah sama saja atau malah kita semakin tidak tenang.

lewat separuh bulan….

okelah …. kita tidak perlu mengevaluasi diri , tapi yang penting adalah amaliah kita meningkat. sedekah terutama…. orang tua kita membutuhkan bantuan dana dari kita untuk persiapan lebaran, mari kita bersedah kepada beliau, anak anak kita membutuhkan baju baru untuk hari raya baiklah mari kita belikan anak anak kita pakaian yang terbaik seukuran kita masing masing. mungkin tetangga tetangga kita yang kurang mampu memerlukan snack untuk lebaran baiklah mari kita beri mereka sedikit parcel untuk persiapan lebaran…..

demikian juga mari kita tingkatkan silatun kita kepada Allah, banyak banyaklah berdzikir disetiap keadaan everytime everywhere….hanya amal lah yang dapat menyebabkan turunnya hidayah Allah kepada kita

baik mari kita sama sama mendoakan agar separuh bulan yang akan tiba ini dapat kita lalui dengan peningkatan amal …

ramadhan hari ke 15: sedekah menstimulasi kefanaan

kesadaran ruh itu fana … orang yang berada pada kesadaran ini tidak ada lagi yang mengaku menjadi aku. sedekah dapat mengikis ke akuan tadi sehingga dapat mencapai kefanaan. kesadaran tertinggi ini dicapai melalui kefanaan kita dengan cara melepas kan apa yang menjadi milik kita termasuk diri kita.

mumpung ramadhan bersedakah berkolaborasi dengan puasa dan tarweh… sungguh stimulasi yang ditimbulkan akan lebih kuat untuk menuju kefanaan. sedekah ibarat melepaskan ikatan ikatan jiwa kepada dunia, sedangkan kefanaan adalah melepaskan semua ikatan itu untuk bersih kembali kepada Allah

ramadhan hari ke 14 : menerbangkan jiwa dengan kepasrahan

selama puasa kita bisa melihat lebih jelas mana yang sudah tidak bertenaga, dan mana yang masih bisa berserah kepada Allah. kejelasan ini sebaiknya menjadi pelajaran paling nyata bagi kita bahwa jiwa tidak terpengaruh oleh tidak makannya kita, jiwa tetap bersemangat untuk terbang berserah diri kepada Allah. berarti ini semakin memudahkan kita untuk memahami siapa diri dan siapa tubuh.

terapkan kejelasan tubuh dan jiwa ini melalui sholat. dalam sholat meski tubuh kurang tenaga, kita bangkitkan jiwa kita ketika berdiri jiwa kita bangkitkan bahwa kita sedang menghadap Allah, ketika rukuk jiwa kita bangkitkan bahwa kita sedang patuh kepada Allah, ketika sujud bangkitkan jiwa untuk bersujud di depan Allah. dengan demikian kekuatan jiwa akan sangat jelas dan berkembang menjadi kekuatan spiritual yang dahsyat.