konsep tentang beyond ego memang belum lama di keluarkan oleh ahli ahli dibidang psikologi transpersonal, seperti pendapaat walsh dan Vaughan’s pada tahun 1980 menyatakan bahwa identitas seseorang dapat keluar dari keadaan normal dari ego dan personaliti. pernyataan tentang adanya beyond Ego ini didukung oleh penelitian penelitian seblumnya tentang para meditator dan para yogi melalui research yang menggunakan biofeedback, guided imagery, psychedelics. dimana penelitian penelitia seperti diatas seperti yang dilakukan oleh Watts (1974) menyebutkan bahwa ada kesadaran diatas kesadaran kita yang sekarang atau kesadaran yang tidak seperti biasa.
seorang ahli psikologi transpersonal terkemukan yaitu charles tart dalam penelitian yang terkait dengan mimpi , hipnosis, strong emotional states, dan meditativ experience menyimpulkan tentang adanya keadaan kesadaran yang berubah (the altered states of consciosness) (tart, 1975) dimana penemuan ini juga mendukung tentang adanya beyond ego. dan banyak para ahli psikologi transpersonal yang menyatakan tentang keadaan kejiwaan ini yaitu diri diatas diri (beyond ego)
sekarang mari kita bahas dalam kita sholat , dikatakan khusyu karena ada kesambungan kita dengan Allah dimana kesambungan itu kita menghubungkan diri kita keluar dari ego menuju kepada Allah sang pencipta. keadaan kesadaran tentang Allah yang terus menerus inilah yang akan memunculkan keadaan beyond ego, keadaan seperti berada diatas diri. keadaan ini terlatih dalam setiap bacaan dan gerakan sholat, seperti misalnya jika kita sujud maka beyond ego ini akan muncul karena diri bersujud dengan melepaskan keadaan ego menuju kepada kepasrahan kepada Allah taala. ketika kepasrahan total inilah keadaan beyond ego akan muncul.
dasar pijakan :
Waldman. 2006, Understanding Transpersonal Psychology: An Examination of definition, description, and concepts. alternative journal of nursing, july 2006 issue 11