jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

peringatan ini begitu keras, dan tidak main main, sekarang siapa yang paling bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup berkeluarga tentunya Ayah, dan dialah yang paling bertanggung jawab terhadap keselamatan keluarganya dari neraka dunia dan neraka akhirat. (karena neraka dunia pun ada, yaitu kesusahan, kesedihan, dan lain sebagainya)
untuk itu seorang Ayah diperlukan kekuatan dan kemauan untuk mendidik dan mengarahkan keluarganya ke jalan yang benar dan lurus. jalan yang benar dan lurus ini tentunya yang sesuai dengan quran dan sunah.
cara praktis yang mungkin bisa di praktekan adalah mengkondisikan lingkungan rumah dan sekitarnya menjadi tempat yang dapat menstimulasi perilaku kesalehan atau perilaku yang baik. contoh buatlah mushalla yang nyaman dan mewah hal ini akan merangsang kita dan keluarga kita untuk beribadah sholat dan mengaji Quran, buatlah tempat bersuci yang mudah dijangkau anak anak misalnya tempat wudlu kita buat di halaman depan, di tiap kamar mandi, dan di tempat tempat yang bisa digunakan untuk wudlu. yang agak penting juga, jangan memfasilitasi keluarga kita dengan kemewahan misalnya membeli televisi yang super mewah disertai dengan sound yang menggelegar dan didepannya disedikan kasur empuk dan kursi empuk…. fasilitas ini akan membuat anak dan keluarga kita malas ibadah, malas ingat Allah dan cenderung mengikuti tayangan tayangan televisi yang memang 80% tidak baik untuk perkembangan spiritual, mental anak. belilah televisi yang biasa saja …. sehingga anak kita mau lihat TV jadi malas….
nah tak kalah pentingnya adalah perilaku yang orang tua contohkan kepada Anak, pepatah mengatakan orang tua kencing berdiri anak akan kencing berlari…. jadi tunjukkan kepada anak kekhusyuan kita dalam sholat, tunjukkan ketergantungan kita kepada Allah, tunjukkan kepada Anak bahwa kita mengabdi dan beribadah kepada Allah.
ajaklah anak ke masjid masjid yang megah besar dan menakjubkan, sehingga memorinya tentang masjid sangat masuk … masak memori anak lebih banyak tempat tempat wisata dari pada tempat beribadah……
baiklah kesimpulannya sebagai orang tua kita harus mengajak anak kita untuk mengalami, merasakan, dan melakukan hal hal yang dapat menghindarkan keluarga kita dari “neraka”

Bercahaya dengan sholat khusyu

sholat kita harus memiliki tingkat kedalaman jiwa yang kuat, syukur syukur Ruh kita terangkat menuju kembali kepada Allah. kedalaman sholat ini kalau saya gambarkan seperti masuk , masuk , dan masuk, ketika berhenti kita masuk lagi sesuai dengan bacaan dan gerakan sholat yang kita lakukan.
tingkat kedalaman inilah yang menentukan seberapa kesungguhan kita menghadap Allah dalam sholat. ini merupakan ilmu laku (praktek, practise) jadi anda tidak akan paham apa yang saya maksud jika anda tidak mempraktekannya.
dan masalah kedalaman jiwa kita memasuki dimensi ini adalah dari usaha yang kita lakukan, perkara khusyu atau tidak itu hak Allah untuk memberikannya. tapi biasanya kita akan merasakan perbedaan dalam sholat kita.
bercahaya dalam sholat dapat kita bangkitkan melalui kedalaman kita sholat. semakin dalam maka daya cahaya akan semakin kuat, artinya juga getaran atauvibrasi juga akan semakin kuat.