Akar masalah tentang bidah dan tidak bidah

akar dari bidah ternyata terletak pada persepsi kita tentang sesuatu itu ibadah apa tidak. kalau orang yang sering dibidahkan misalnya tahlilan menganggap bahwa tahlilan bukan ibadah ya mestinya tidak bidah, karena yang bidah adalah yang ibadah. kalau saya melatih sholat khusyu ya tidak bidah karena pelatihan sholat khusyu bukanlah ibadah, kalau mengadakan selamatan (makan bersama) bukan ibadah maka juga tidak bidah. tapi sebaliknya jika pengajian tiap ahad dianggap ibadah maka itu termasuk bidah karena tidak pernah Nabi Mencontohkan, jadi kembali kepada persepsi kita masing masing sesuatu itu ibadah atau bukan. kalau sholat puasa zakat itu sudah jelas ibadah…. kalau sampai sholat maghrib 4 rekaat jelas bidah… tapi kalau tahlilan, selamatan, silaturahmi pada saat lebaran dianggap bukan ibadah ya tidak bidah….

referensi

http://solospiritislam.com/2008/03/07/mta-nu-muhammadiyah-ldii-pks-hizbuttahrir-dll-dll/

ihlas menerima sakit

ihlas berarti membebaskan diri dari ikatan apapun, istilah nya membuka hijab, orang sakit biasanya terhijab dengan tubuhhnya, dia benar benar terfokus pada sakitnya sehingga keihlasannya tertutup oleh sakit. Nah menerima sakit dengan ihlas artinya menerima sakit hingga menembus hijab sakit itu sendiri.  Keadaan sakit dengan ihlas yang merupakan latihan bagi mereka yang akan mendekati kematian, maka Allah SWT banyak membuat orang sakit sebelum mati agar dia bisa membebaskan diri dari sakit untuk selanjutnya mati dengan khusnul khotimah. Sakit merupakan latihan yang dipaksakan dari Allah agar manusia yang akan mati mau berlatih untuk kembali ke pada Allah dengan membebaskan diri dari keterikatan jasad. Sebab selama jasadnya mengikat maka dirinya tidak akan bebas lepas terbang menuju kepada Allah.

sakit apapun sakit batuk kahm sakit gigi kah, semuaya harus kita ihlaskan untuk kemudian kita berserah diri kepada Allah. Menerima sakit juga menjadi jalan terbaik untuk lekas sembuh, jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Beruntung orang yang diberi sakit karena bisa dengan terpaksa ihlas kepada Allah. Siksaan yang paling berat adalah karena orang tidak mau menerima sakit ketika dia menolak sakit maka sakit itu akan bertambah sakit.

ingat unsur manusia terdiri dari jasad dan jiwa, ketika jasad sakit kesempatan untuk meninggalkannnya. Biarkan tubuh memperbaiki dirinya sendiri. kadang jika kita terlalu khawatir dengan tubuh kita tubuh kita malah tersiksa karena kekhawtiran kita, tapi kalau kita ihlas menerima sakit maka tubuh memiliki kebebasan untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Tidak perlu berkeinginan sembuh karena kadang keinginan yang kuat untuk sembuh malah membuat tubuh kita tambah sakit, cukup dengan menerima denganihlas saja. bagaimana dengan berobat?, kalau berobat ya berobat , berobatlah dengan ihlas, ikuti sunatullahnya. Berobat tidak harus tidakihlas, berobat harus tetap ihlas menerima sakit. jangan sampai berobat kita kepada dokter membuat kita tidak terima dengan sakit yang kita alami.

bagaimana melatih agar kita ihlas menerima sakit. latihannya adalah :

  1. duduklah atau berbaringlah dengan relaks
  2. Rasakan daerah yang sakit, biasanya daerah sekitar sakit, ototnya mengalami ketegangan. Coba terima rasa sakitnya, rasakan saja dengan penuh keihlasan, kemudian kendorkan otot otot disekitar daerah sakit. biasanya ketika kita sudah mulai mencoba untuk ihlas daerah yang sakit akan meresponnya dengan relaks.
  3. ikuti respon yang muncul misalnya terjadi pergerakan pergerakan di daerah sakit ikuti saja, jangan di lawan ..
  4. proses menerima memperlukan waktu yang agak lama sekitar 30 menit (setiap sesi latihan) semakin lama “proses menerima” maka dampaknya kesembuhannya akan semakin luas.
  5. pada menit berikutnya , lakukan keterpisahan diri dengan jasad, biarkan tubuh relaks, tinggalkan dengan ihlas (seperti keadaan mati) , terbanglah menuju kepada Allah.
  6. selama latihan jangan sampai terganggu oleh keinginan “sembuh” sebab itu akan menghambat perjalanan keihlasan kita menerima sakit

sekecil apapu sakit kita atau sebesar apapun sakit coba lakukan penerimaan total terhadap sakit kita, sehingga benar benar sakit dapat menjadikan kita lebih dekat kepada Allah. amin