doa dulu apa yakin dulu

setiap doa akan di kabulkan Allah, berarti kita sebaiknya yakin dulu baru berdoa. kalau Allah sudah berjanji berdoalah maka aku kabulkan masak sih kita berdoa disertai dengan keraguan (kecuali kalau memang iman nya masih dalam taraf “ragu ragu”). nih ada ayatnya :

Wa’idza sa’alaka i’badi ‘anni fa’inni qoribun ujibu da’watad da’i idza da’an
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo’a kepadaKu” (QS. Al-Baqarah: 186)

nah ayat diatas ditegas kan bahwa Allah dekat.. dan barang siapa berdoa dikabulkan.

berhenti sebentar… tanya dalam hati kita ketika berdoa masihkah kita meragukan … kalau jawabannya YA maka silahkan untuk bersyahadat 7 kali… lebih juga bagus… sampai kita yakin bulat bulat kepada Allah termasuk apa yang difirmankan ayat diatas.

ok saya tambah ayatnya biar mantab… kebangetan kalau masih ragu…

Ud’uni astajib lakum
“Berdo’a kepadaku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu” (QS. al-Mu’min:60)

nah .. iya kan Allah akan selalu mengabulkan…

maka sebelum berdoa ya usahakan untuk yakin dulu.. karena ALlah sudah jamin dikabulkan doa kita sebelum kita berdoa , SO… kita juga berani menjamin bahwa kita yakin dulu baru berdoa…

kesimpulan :

apa yang kita ucapkan adalah apa yang kita yakini

kalau masih ragu ya jujur saja sama Allah ” maaf ya Allah atas keraguanku kepada Mu, maaf kan ya ALlah”

gitu dulu, semoga manfaat.. nih persiapan pelatihan silatun dan shalat khusyu besuk di nganjuk,…. mohon doanya yang disertai keyakinan agar acara besuk lancar……

memisahkan jasad dan Ruh

Hijr ayat 29, “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya (jasad) dan telah meniupkan ke dalamnya Ruh (milik)-Ku maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”

 

Pertama kita harus memahami mana yang jasad dan mana yang Ruh, emnggunakan apa kita memahaminya? menggunakan jiwa. jiwa bisa menyadari oh ini jasad.. ohh ini Ruh. nah ketika kita sudah paham dalam sholat dua hal ini harus kita tempat kan sesuai porsinya. dan jelas ketika kita sholat, karena niat nya sudah lillahi taala maka berarti kita mengikuti Ruh bukan mengikuti jasad… jasad sudah kita program untuk mengikuti syariat di dalam sholat yaitu membaca dan bergerak sholat.

terbangnya jiwa bersama Ruh untuk kembali kepada Allah biasanya memakan waktu yang agak lama, maka perlu jasad untuk bersabar… dimana hal ini kita lakukan dengan tumakninah. keterpisahan ini sebenarnya mirip ketika kita hendak tidur dimana jasad ditinggalkan Ruh

” Allah yang mengambil roh manusia pada saat kematian mereka,dan yang belum mati dalam tidurnya. Allah menahan roh orang yang telah ditetapkan ajal kematiannya, dan melepaskan yang lain (ke badannya) sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Az Zumar:42)

dalam sholat pun demikian, jadi tidak perlu khawatir untuk tidak kembali, seperti tidur kita juga tidak pernah khawatir untuk tidak bangun lagi… kata Ust Abu .. kalau kita khawatir tidak hidup lagi setalah tidur kita maka kita tidak akan tidur. keterpisahan dalam tidur kita lakukan dengan sikap relaks sikap pasrah dan rela nah persis ketika kita hendak melakukan sholat yaitu dengan pasrah dan rela (baca al baqoroh ayat 46) .

untuk itu kita harus banyak belajar lagi tentang sholat, karena belajar memisahkan jasad dan Ruh ini memakan waktu yang lama perlu adanya keistiqomahan sehingga pelan pelan kita dipahamkan Allah.