Perbedaan ini sangat jelas, jika khusyu itu merupakan pemberian, tidak bisa dibuat buat, sedangkan tenang bisa dibuat buat, juga bisa jadi tidak di buat buat. ketika seseorang dalam menjalankan sholat tiba tiba merasakan tenang yang amat sangat, atau ketenanga yang belum pernah di rasakan, dan itu tidak dibuat buat (karena datangnya tiba tiba) maka itu buah dari rasa khusyu yaitu tenang. tapi ada tenang yang di buat buat misalnya sholat di tempat yang sunyi dan sepi kemudian kita dengan cara pengambilan nafas dan gerakan sholat kita bisa tenang , tenang yang demikian adalah tenang karena rekayasa pikiran. Tenang rekayasa pikiran ini tidak salah, dan itu memang yang harus kita lakukan ketika kita sholat. ketika kita sholat kita seharusnya berada pada wilayah tenang dimana kita bisa mencapainya. Tapi jangan lupa bahwa setelah kita mencapai ketenangan tersebut kita harus berserah diri kepada Allah, agar Allah memberikan pelajaran lagi tentang khusyu dengan wilayah lebih tinggi lagi. demikian seterusnya kita melakukan sholat dengan ketenangan yang semakin hari semakin bertambah tenang.
Jika tenang yang dibuat buat tidak akan mampu meningkatkan kadar kekhusyuan, ya disitu situ saja, tapi dengan berserah diri total kepada Allah kita akan mendapatkan ilham khusyu yang bisa jadi berupa tenang atau lainnya. semakin kita berserah diri maka pelajaran itu akan semakin tinggi wilayahnya atau tinggi tingkat pelajarannya.
cara berserah cukup sederhana tidak perlu amalan dzikir khusus atau doa khusus, cukup kembalikan semuanya kepada Allah dan kita siap untuk meninggalkan semuanya dengan secara ihlas kembali kepada Allah. Dengan perjalanan pulang inilah yang saya maksudkan pasrah. Ya kalau masih agak bingung silahkan untuk datang dipadepokan kami di solo, latihan tiap hari kamis malam, yang diluar kota boleh menginap di padepokan.