1000 pondok pesantren dan sekolah menghafal al quran

suatu keinginan seseorang yang sangat mulia, yaitu ingin membuat pondok pesantren dengan jumlah 1000 dan ingin membuat hotel berbintang di mekah. Saya tidak akan membahas lagi bolehkah keinginan di luar kemampuan itu? karena itu saya bahas 3 tahunan yang lalu, di blog ini juga. yang jadi fokus saya sekarang adalah, apakah keinginan kita yang baik ini sesuai dengan keinginan Allah. Karena masalah keinginan adalah jika kita berkeinginan kuat dan fokus maka Allah akan memberikannya dan ini tidak ada kaitannya dengan sesuai dengan keinginan Allah apa tidak. saya. seperti saya mencontohkan keinginan seseorang untuk membuat 1000 pondok pesantren sekilas nampak baik karena pondok pesantren adalah tempat pendidikan islam, tapi kita akan bertanya relevenkah jaman sekarang mendirikan pondok pesantren? sedangkan ribuan pondok yang tersebar di seluruh indonesia kurang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan bangsa (ini asumsi saya yang seharusnya indonesia menjadi negara terdepan karena memiliki ribuan pondok). atau misalnya keinginan untuk mendirikan tempat pendidikan menghafal alquran relevankah itu, karena penyimpanan al quran sudah sangat mudah dan banyak misalnya di flash disk atau di komputer.
saya juga tidak tahu apakah keinginan membuat 1000 pondok itu tidak sesuai dengan keinginan Allah. jadi ya monggo saja, cuma saya menanyakan dalam pikiran saya sendiri yang tentu juga bisa salah, masih relevankah membuat pondok pesantren dan menghafal alquran hingga 30 juz. Jangan jangan setelah terbentuk 1000 pondok justru membelenggu umat islam untuk mencari ilmu lupa mengamalkan ilmu.
bagaimana kalau sekarang kita rubah fokus kita dari keinginan kita, lalu kita nol kan keinginan itu dan selanjutnya kita serahkan semuanya kepada Allah. Kita hanya bertakwa saja tidak perlu banyak keinginan, cukup keinginannya satu ke ALLAH. Kok saya lebih yakin jika kita melakukan ini maka Allah akan memberikan jalan keluar dari permasalahan islam secara global ini. jadi berdakwah tidak mengandalkan nafs (yang nampaknya baik) tapi mengandalkan Allah.
khawatir juga ketika dalam dakwah syetan membaguskan apa apa yang tidak bagus, membaikkan yang kurang baik, sehingga fokus kita melenceng yang seharusnya ke Allah berubah menjadi yang lainnya termasuk kita fokus pada keinginan keinginan kita. Ingat bahwa apapun keinginan kita itu berasal dari nafsu.

Kelas Zero

apakah anda sudah bisa berdoa tanpa keinginan, tanpa harapan, tapi yakin dikabulkan? jika anda menjawab ya maka anda sudah mampu memasuki wilayah ini yaitu wilayah zero. Jika anda zero maka doa anda ditujukan karena bertakwa karena Allah, bukan doa dengan tujuan agar dikabulkan. jadi murni permintaan anda adalah karena perintah bukan karena masalah yang sedang anda hadapi meski apa yang anda minta adalah berkaitan dengan masalah.

Kelas zero, kelas ini merupakakn kelas dimana kita sudah mampu meninggalkan ego  kita yang ada hanyalah self. jadi self tanpa ego.

yang belum mencapai kelas ini tidak masalah karena berdoa dengan memohon dikabulkan tidaklah salah. gunakan saja cara yang biasa namun nanti jika anda nanti berada di wilayah kelas zero ini akan paham tentang hal ini.

kemaksiatan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kebaikan yang terorganisir

Munculnya laskar laskar islam menjadikan kebaikan yang terorganisir akan selalu menang dengan kemasiatan yang tidak terorganisir. Hal ini terbukti dari kerusuhan yang terjadi di solo kemarin, bahwa orgnisasi laskar memenangkan pertarungan kemaksiatan yang adadi solo. Sebaiknya memang demikian. Setiap kebaikan seharusnya diorganisir dengan baik sehingga memenangkan setiap perbuatan maksiat. Makanya kalau kemaksiatan ingin menang di solo organisirlah dengan baik, sehingga memiliki kekuatan. Sehingga nanti akan bertarung antara kemasiatan terorganisir dengan kebaikan yang terorganisir…. nah tinggal kita tunggu menang mana?.
Terorganisir merupakan sunatullah, artinya siapa yang terorganisir dengan baik maka akan menang. kalau kelompok kemaksiatan terorganisir dengan baik dan kebaikan tidak terorganisir dengan baik maka yang akan memenangkan adalah kemasiatan. Di solo memang pendukung kemaksiatan banyak karena memang kota solo adalah kota pariwisata, ini sudah pasti menyebabkan tempat tempat hiburan “yang bernilai” wisata akan dilindungi meski tidak secara langsung.
Di solo ini umat beragama sangat banyak dan sangat religius, tapi sayangnya tidak persatuan yang kokoh antar sesama umat beragama sehingga hal hal yang tidak sesuai agama tetap dapat berkembang dengan baik di solo. Lain halnya misalnya seluruh penganut agama bersatu memberantas minuman keras, memberantas prostitusi saya yakin pasti solo menjadi kota yang bersih dari kemaksiatan. Meski kemarin sewaktu kerusuhan islam menang, namun kurang mendapat dukungan dari umat beragama lainnya. bahkan umat beragama lain cenderung diam, padahal kita tahu bahwa prostitusi, judi, minuman keras sangat dilarang dalam agama mereka. jangankan dengan agama lain yang beragama islam sendiripun ada yang tudak mendukung aksi penyerbuan kemarin. nah kurang bersatunya umat beragama ini lah yang menyebabkan kemaksiatan masih banyak di solo.
Jadi menurut saya marilah kebaikan, dari agama manapun yang menentang kemaksiatan, bersatu memberantas kemaksiatan ini sehingga kenyamanan beribadah untuk semua dapat terlaksana dengan baik tanpa dihiasi dengan prostitusi, judi,minuman keras dan lainnya