siapkah anda untuk ihlas

ihlas akan membawa resiko, seperti nabi ibrahim ketika beliau ihlas maka beliau rela meninggalkan anak dan istri di tempat yang tidak ada siapapun, ketika ihlas berarti kita siap untuk di perbuat oleh Allah agar benar benar hati kita menjadi ihlas. ketika anda memulai untuk ihlas maka Allah pun dengan serta merta akan mendidik kita secara langsung. Maka bersiaplah jika kita sudah benar benar berniat untuk ihlas dengan merelakan semua perbuatan yang Allah timpakan kepada kita. karena Allah selalu mengajarkan kita melalui kehidupan. Kalau kita mulai “ya saya siap” maka kita siap kehilangan apapun itu.
seperti orang yang sedang belajar naik sepeda maka untuk bisa naik sepeda maka kita harus siap untuk menaiki sepeda dan siap untuk jatuh dari sepeda, karena jatuh dari sepeda itu merupakan bagian dari pelajaran naik sepeda.
orang yang belajar kepada Allah tidak akan di celakakan oleh Allah, meski jatuh meski gagal asal niat kita untuk belajar ihlas tidak berubah maka kita tetap mendapatkan pertolongan Allah. jadi saran saya ketika anda sudah siap belajar ihlas maka jangan sampai berputus asa atau berhenti untuk belajar.

cara ihlas simpel

namanya ihlas harus lilahi taala, untuk cara ihlas secara mudah syarat pertama harus sadar allah lalu arahkan perbuatan ibadah yang sedang kita lakukan kepada allah

(asrama haji Ciloto)

tidak ada paksaan dalam beragama

kalau biasanya kita mengartikan dan menterjemahkan ayat
لا إكره فى الدين untuk tidak memaksakan agama kepada orang lain, ternyata kitapun yang sudah islam dalam menjalankan ibadah juga tidak boleh merasa dipaksa atau merasa terpaksa. Sebab orang yang terpaksa dalam beribadah amalnya tidak akan diterima karena otomatis pasti tidak ihlas. ketika kita sholat misalnya maka sujudnya tubuh harus ihlas dan sujudnya hati harus ihlas. meski sholat itu wajib tapi jangan merasa terpaksa dalam sholat.