sebelum ke malaysia alhamdulillah melalui pak Endro semarang saya di wejang oleh beliau, karena beliau baru saja di wejang oleh  Ustad Abu  Sangkan, inti dari wejangan beliau adalah menjadi fitrah yaitu seperti bayi yang baru dilahirkan. Bayi yang ketika popoknya basah dia hanya menangis tanpa ber ekspetasi apapun terhadap manusia lainnya termasuk dalam hal ini Ibunya untuk menggantikan popoknya yang basah. Si bayi hanya menangis dan menangis, dia menangis penuh kepasrahan tanpa berharap kepada siapapun untuk menolongnya.
sekarang kita yang sudah dewasa dan bekerja diharapkan untuk dapat kembali menjadi bayi yaitu bayi dalam hal kesadaran. ketika saya menjadi dosen maka saya bekerja saja, mengajar saja, tidak perlu mengharap harap gaji …. dan apapun profesi yang kita lakukan. kita hanya melakukan saja apa apa yang seharusnya kita lakukan kata orang jawa : menjadi TITAH SAWANTAH artinya hanya menjadi hamba yang sekedar melaksanakan tugas sebaik baiknya.
eksptasi seorang bayi yang nol eksptesi dapat menjadi pelajaran sangat berharga bagi kita yaitu kita tidak mengharapkan sedikit pun kepada selain Allah. jika kita mampu mencapai eksadaran Allah yang tidak dapat kita persepsikan maka kita akan mampu seperti bayi. jika kita tidak mampu maka kita pun tidak akan mampu menjadi fitrah seperti bayi. untuk itu belajarlah makrifat kepada orang yang benar benar dapat mengajarkan makrifat sehingga kita mampu untuk meniadakan diri kita sehingga kita dapat menjadi bayi.
saat ini saya sedang belajar menjadi bayi yang sedang mengajar mahasiswa saya, atau saat ini saya sedang menjadi bayi yang sedang nge blog. apapun profesi kita jalankan dengan sikap seperti bayi.