brainstorming Al Quran cara baru membaca al quran

memahami alquran yang dibutuhkan adalah taqwa

ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(QS.2:2)

dalam kelanjutan ayat tersebut di jelaskan bahwa orang yang takwa adalah orang yang

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,(QS.2:3)

jadi untuk bisa memahami al quran yang diperlukan adalah perilaku mempercayai yang ghoib yang implementasinya adalah yang sholat dan mau menafkahkan sebagian rejeki yang diberkan Allah.

kalau kita memahai quran dengan dasar al baqoroh ayat 1 dan 2 maka kita akan mudah memahami al quran. karena dalam al quran merupakan petunjuk yang tidak meragukan bagi orang yang bertakwa.

Al quran akan menjadi rumit jika di pahami oleh orang yang tidak punya landasan takwa. maka al quran menjadi perbincangan yang sangat panjang perdebatan yang sangat rumit dan bertele tele.

maka saya memiliki ide untuk membumikan al quran dimulai dari diri kita sendiri. targetnya adalah kita paham dengan apa yang kita baca kata per kata ayat per ayat. lalu di tulis atau disampaikan jika dilakukan secara berjamaah isi kandungan yang dipahami. setiap orang akan memiliki ciri pemahaman masing masing dan itulah yang menjadi hidayah atau petunjuk. namun ingat untuk melakukan ini syaratnya adalah percaya kepada yang ghoib dan menjalankan sholat serta sedekah.

Metode brainstorming al quran ini menstimulasi kita untuk mendapatkan ilham dari Allah SWT, tidak perlu debat karena apa yang kita dapatkan sesuai dengan apa yang diberikan alah kepada kita.

cara ini tidak mengharuskan anda sudah bisa baca al quran atau belum , tajwid sudah bisa atau belum, tahsinnya sudah benar atau belum dan tidak peduli apakah anda sudah bisa bahasa arab atau tdak. yang diperlukan adalah sebuah kitab al quran yang ada terjemahan kata perkata dan sudah ada terjemahan ayat per ayat dan sudah ada tafsirnya. kitab al quran seperti ini mudah di dapat di toko buku, saat ini saya menggunakan buku miracle dengan terjemahan kata perkata model syamil.terus terang setelah ada buku ini saya tidak memerlukan ustad kecuali untuk hal hal yang tidak saya pahami saya baru konsultasi, tapi selama ini tidak ada yang membuat saya bingung, karena setiap bingung memhaminya saya by pass saja. saya pelajari mana yang bisa saya pahami.

model belajar brainstorming ini efektif sekali untuk memahami al quran langsung dari Allah, anda akan diajarkan oleh Allah melalui ilham. mungkin tidak semua ayat hanya hanya ayat ayat tertentu  yang membuat kita paham. kita akan bisa menangkap kehendak Allah dari ayat yang kita baca, bahkan satu jamaah yang mempraktekan cara ini mendapatkan petunjuk Allah tentang kejadian yang akan datang. saya sendiri ketika menagani pasien/klien saya gunakan quran sebagai rujukan , subhanallah setiap kali membuka quran Allah memberikan jawaban dari permasalahan klien saya sehingga saya tinggal mengkomunikasi kepada pasien dalam bentuk konseling.

silahkan mencoba metode ini … jangan sia siakan waktu anda dengan hanya membaca quran tanpa memahami isinya. mulai sekarang jangan menjadi orang yang membaca tanpa tahu isi yang dibaca. berbiacara tanpa tahu maksudnya. quran merupakan perintah bukan sekedar bacaan, bukan sekedar bahan hafalan, bukan sekedar buku … tapi perintah yang harus dijalankan.

salah satu tanggapan di milis FB dari pak agus.

Agus Supeno Sy setuju dengan pemikiran di atas, bahwasannya pemahaman terhadap Al-Qur’an bukanlah suatu yang sulit, mengenai penguasaan membaca teks arab dan penguasaan bahasa arab itu tergantung kesempatan dan kemauan masing2 individu, bagi yg belum ada kesempatan ataupun kemauan bukanlah halangan untuk memahami AL-Qur’an. Hal ini mendasarkan pada Ayat 2 Surat Yusuf. “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” ayat tersebut adalah sebuah jawaban dari beberapa kemungkinan pertanyaan : 1. Orang Yahudi bertanya bahwa andai Al-Qur’an itu benar firman Allah, mengapa turun dengan bahasa arab tidak dengan bahasa yahudi sebagaimana rasul sebelumnya….? 2. Orang kafir quraisy bertanya dengan pertanyaan yang sama Maka turunlah ayat tesebut sebagai jawabannya. Dari ayat tersebut bisa kita simpulkan bahwasannya apabila obyek “kamu” digantikan dengan orang Indonesia, maka jelas bahwa Al-Qur’an terjemahan itu wajib hukumnya agar bangsa Indonesia memahami. Jika benar2 difahami ayat 2 surat Yusuf tersebut, maka untuk saat ini tidak ada alasan bagi setiap muslim di Indonesia tidak belajar memahami isi Al-Qur’an ……