Mengosongkan Pikiran

secara teori pikira hanya bisa kosong bisa kesadaran kita masuk ke wilayah kosong, jadi hanya ada satu cara untuk masuk ke wilayah kosong yaitu dengan menyadari Allah yang “laisa kamitslihi syaiun” atau Allah tidak yang tidak bisa disamakan dengan apapun.

dengan masuk ke wilayah ini maka otomatis pikiran ini akan mengikuti ke wilayah yang kosong.  anda dapat mengosongkan pikiran dengan metode dzikir nafas yang saya programkan. Sebab dalam dzikir nafas ini kesadaran kita masuk ke dalam kesadaran Allah yang tidak ada dalam pikiran kita. cara belajar nya cukup mudah dengan membaca tutorialnnya, yang ada dalam buku dzikir nafas yang sudah saya buat.

baik yang suka dengan pikiran kosong silahkan mencoba dengan metode DN semoga berhasil.

arti kalimat huwa dalam berdzikir

huwa sering diucapkan dengan cara Huu, yang artinya adalah Dia,ketika kita mengucapkan kata dia maka berarti ada jarak antara kita dengan Allah maka saat itu pula ketika dzikir Huwa maka kita mendekat kepada allah. Mendekat sedekat dekatnya, karena Huwa itu Dia. Nah Dia sendiri atau Huwa ini adalah Allah SWT. yang dimaksud Huwa adalah Allah semata. Allah yang meliputi segala sesuatu. Biasanya dzikir Huwa atau Huu ini di sambungkan dengan kalimat Allah. sehingga dengan rangkaian kalimat Huu Allah  ini dapat mengarahkan kita kepada kalimat tauhid yang benar.

belajar dzikir nafas

cara me ruwat diri

Ruwatan sudah banyak dilakukan oleh orang orang “pintar” yang katanya bisa membersihkan aura aura negatif yang ada. tak jarang umat islam ikut ikutan di ruwat…. Lho apa islam ndak ada cara meruwat… sampai sampai orang islam datang ke Orang Pintar untuk di ruwat? jelas islam ini agama lengkap pastinya ada. cuma tidak ada kyai atau ustadz yang bisa memberikan ruwatan seperti “orang pintar tersebut”.

nah saya akan memberikan sumbang pemikiran mengenai masalah ruwat ini agar kita umat islam tidak ikut ikutan ruwatan yang bukan berasal dari islam, bahkan saya lihat malah cenderung musrik karena si “orang pintar” tadi menggunakan unsur unsur yang bukan Allah untuk prosesinya.

Kita diciptakan Allah ini memiliki kemampuan berfikir dan merasa, orang yang auranya negatif disebabkan karena pikirannya negatif, orang yang hidupnya siap karena pikirannya negatif, dan orang yang tidak bahagia karena pikirannya negatif. Pikiran negatif menimbulkan aura negatif, dan aura negatif menimbulkan jalan hidup yang sial pula. berarti masalah ruwat ruwat ini adalah bagaimana kita bisa berpikir positif.

Islam sudah meletakkan dasar utama untuk masalah ini yaitu bagiamana kita bisa bersyukur, ya.. dengan bersyukur kita dapat memperaiki pikiran negatif menjadi positif. Jika pikiran positif maka aura kita juga positif jika aura positif maka hidup kita juga positif.

saya ada metode khusus untuk ini yaitu metode “MEDITASI SYUKUR”  dimana kita dengan  meditasi syukur ini kita merekonstruksi pikiran negatif kita dan menjadikan positif. Pancaran energi syukur ini dapat memvibrasi pikiran kita, tubuh kita, aura kita dan alam semesta ini. Tentunya dengan vibrasi positif ini sial akan berubah menjadi beruntung, kalau pedagang ya rugi jadi untung, dan seterusnya.

jadi cara meruwat diri sediri adalah dengan duduk relaks kemudian memancarkan rasa syukur dalam diri… maka secara otomatis aura kita akan menjadi positif. So.. tidak perlu ke “orang pintar” , ke dukun, ke ahli supra natural… sudah bayar mahal, pasti musriknya … dan lain-lain… mendingan duduk meditasi syukur di rumah … hasil bisa langsung dirasakan.

selamat mencoba