baru tahu rasanya jadi guru

ya selama jadi murid saya tidak tahu apa yang di rasakan guru saya. Saya hanya mendengar guru saya bercerita tentang bagaimana perjuangan dan pengorbanan seorang guru kepada muridnya, bahkan dengan kehidupan sehari hari yang di jalaninya. Pikir saya ketika saya jadi murid, bahwa guru itu enak hidupnya lancar lancar saja… karena saya memang hadir di kala pengajian saja.

Nah sekarang saya baru tahu bagaimana perjuangan seorang guru kepada muridnya yang mana pengorbanan guru tidak hanya di dalam kelas tapi juga di luar kelas. Ibarat seorang guru karate di dalam dia mengajarkan ilmu bela diri ternyata di luar kelas seorang guru harus berhadapan dengan musuh yang mejegal seolah mau mencoba ilmu guru yang dajarkan kelas tadi. disinilah perjuangan guru yang tidak hanya berjuang di dalam dan di luar kelas… perlawanan guru karate terhadap musuh yang menjegalnya di luar tidak lain agar si guru tersebut mengajarkan dari ilmu yang memang sudah di gunakannya. yah tak ayal wajah sang guru pun babak bundas karena musuh terlalu banyak dan kuat bagi seorang guru tersebut. Namun karena guru tersebut memang memiliki ilmunya dia tetap berjuang agar dapat menjadi model bagi murid muridnya di kelas.

saya juga jadi paham kenapa islam begitu menekankan adab terhadap guru ternyata hampir hampir perjuangan seorang guru sama dengan orang tua kandung, sayangnya guru seperti juga sayangnya orang tua kepada anaknya. Ya Allah ampuni saya dan ampuni guru guru saya rahmati Beliau ya Allah …

 

 

saya jualan kopi bukan teh

belajar dengan saya yang anda dapat adalah sadar Allah bukan yang lain. ibaratnya begini saya jualan kopi (sadar Allah) bukan Teh (selain sadar Allah). Kalau anda belajar ke saya untuk mencari ketenangan hidup, anda belajar kesaya untuk mencari kebahagiaan hidup, anda belajar ke saya untuk cari selamat dunia akhirat, anda belajar ke saya untuk mencari surga maka anda salah alamat. Karena saya tidak mampu memberi keselamatan, saya tidak mampu memberkan kebahagiaan, saya tidak mempu memberikan surga.

nikmatnya mati

bagi saya kematian adalah suatu penantian. sehingga perjalanan pulang ini benar benar saya persiapkan. persiapan saya lurus ke Allah. ternyata persiapan ini membutuhkan suatu keberanian meninggalkan semua. Dan itupun saya lakukan. saya siap meninggalkan semua. Nikmatnya mati saya kira hampir sama dengan mati yang sekarang yaitu mati dalam kehidupan ini.