Kebingunganku mencintai istri

ketika istri minta bukti cinta aku jadi bingung menjawabnya, waduh bagaimana ini. rasa cinta yang bergelora ketika awal berkenalan sebelum menikah dahulu kala…. kenapa tidak ada lagi… saya sendiri bertanya apa rasa cinta kepada istri saya telah menghilang … ah masak sih… aku mencoba untuk menyelami rasa cinta itu … lho kok hilang … eh kenapa ini… saya cari lagi rasa cinta itu lho kok benar benar tidak ada… tapi ada yang aneh. Kebergantungan … kebersatuan saya rasakan semakin kuat… keinginan mengajakanya ke Allah semakin kuat seolah ayo kita bersama sama ke Allah … sinkronisasi semakin besar, penerimaan terhadap segala hal tentang istri juga semakin kuat. seolah apapun kamu.. aku terima.. cie cie.. tapi suer ini benar benar…. dan saling percaya semakin besar, seolah tidak ada lagi dinding pemisah aku ya kamu, kamu ya aku… wesss mantap tenan… tapi rasa cinta seperti yang dulu aku rasakan benar benar tidak ada. Makanya kalau saya ditanya “mas tidak mencintai aku lagi… saya hanya terdiam karena memang benar benar tidak ada rasa itu lagi.

ya jujur saya menikah sudah belasan tahun… sejak pertama ketemu tidak ada istilah pacaran… awal ketemu tidak nembak.. mau tidak kamu jadi pacarku.. tapi langsung mau tidak kamu menikah dengan ku… makanya 3 bulan langsung ke resmi… awal menikah rasa cinta itu begitu bergelora… wah benar katanya seperti orang pacaran… lama lama rasa itu ya berubah seperti sekarang ini.

perjalanan cinta ini seperti ketika kita mencintai Allah , pada awalnya sangat bergelora ketika awal mendekat ke Allah maka rasa cinta begitu indah syahdu sampai berpuisi puisi membuat kalimat cinta Allah . tapi ternyata itu baru awal mencintai Allah. Tahap selanjutnya adalah kita harus fana artinya bahwa kita harus berada diatasnya rasa yaitu keadaan yang sudah tidak cinta cinta lagi . Cinta terdalam dari seorang hamba adalah kefanaan artinya bahwa aku sudah tiada yang ada adalah Allah. Inilah cinta sejati yang sudah tidak bermain dirasa rasa lagi.

sufi sufi yang masih bermain di wilayah cinta dimana masih menganggap dirinya ada dan mencintai maka berarti dia belum lebur belum fana karena masih ada keakuan yang mecintai. Ketika pada tahap berikut sang sufi sudah memfanakan diri maka rasa cinta berubah atau bahkan hilang… tapi kehambaan kepatuhan ke berserahan semakin kuat dan semakin kuat. Kehendak Allah adalah kehendaknya keinginan Allah adalah keinginannya. ya ini lah gambaran ketika cinta kita kepada ALlah masuk lebih dalam lagi sehingga yang adalah bukan cinta tapi kefanaan terhadap Ilahi.