aku diperintahkan untuk tidak mengikuti ilham fujur dari Allah

Allahlah yang memberikan dorongan kita agar tersesat, Allah pula yang memberikan dorongan kita berperilaku jahat atau atau tidak baik. kemudian kita diperintahkan untuk tidak mengikutinya. Ingat kita diberi akal ya akan, yang tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Kita diberikan instrumen yang bisa membedakan mana baik dan mana tidak, kita diberikan suatu kehendak untuk mengeksekutor perbuatan apakah ilham itu di teruskan untuk diperbuat atau tidak.

tanggungjawab kita ketika kita tahu bahwa ada dorongan negatif itu muncul tapi kita ikuti maka jelas bahwa kita mengikuti sesuatu yang tidak baik, meski sesuatu itu dari Allah. Sudah jelas bahwa Allah memberikan akal gunanya untuk membedakan tapi karena di jalankan ya … resiko tanggung sendiri.

 

Terjang hambatan kerja dengan zero mind

Menerjang hambatan kerja yang sudah menjadi amanah kita dengan zero mind. ya mau tidak mau kita harus belajar untuk menjadi Zero, ingat tulisan saya tentang zero, bahwa yang zero adalah ego nya bukan self nya. Yang nol adalah keakuan bukan diri. jika belum bisa silahkan dilatih dengan dzikir nafas level 3. baik Dengan sero mind ini kita akan dapat menerjang masalah masalah kerja, segala sesuatu dapat kita hadapi dengan zero. Kita akan merasakan seperti air, yang tidak memaksa namun tetap mengalir dan bergerak terus bergerak.

kita bekerja pasti ada bosan pasti ada konflik, pasti ada ketidakseusian dengan keinginan dan seabrek masalah, seringkali masalah masalah tersebut terhambat penyelesaianya karena ego kita. Maka ego ini harus kita nolkan. kita harus bergerak berdasarkan ego nol. Kadang harga diri kita nolkan, nah ini bukan berarti kita menjatuhkan ego, tidak menghargai diri kita… tetap saja berharga diri namun harga diri yang tanpa ego. Ya ini memang agak agak susah untuk di bayangkan, tapi jika kita jalankan maka kita akan paham bagaimana harga diri ini tanpa ego. atau kalau lebih mudahnya kita pertahankan harga diri namun kita lenyapkan harga aku kita. Bedakan antara harga aku dan harga diri, ya ini jelas beda.

baik secara teknis, kita hajar diri kita dengan terus menerus berdzikir nafas, dilain pihak kita hajar aktivitas kita dengan menjalankan amanah. dzikir nafas akan memposisikan diri kita dengan zero mind, kemudian menjalankan amanah akan membawa keadaan zero tadi untuk menerjang semua masalah masalah kerja dalam keseharian masalah masalah yang dapat menghambat kerja kita.

Jika belum bisa mengenolkan ego , prinsip yang bisa digunakan adalah work it, just do it… kerjakan dan lakukan…. samikna wathona… semoga dzikir nafas kita sadar Allah kita membawa manfaat dunia dan akhirat … sukses untuk kerja kita amanah amanah kita.

sulit cari pekerjaan

memang hidup untuk cari pekerjaan, tidak. Hidup adalah untuk menjalankan amanah Allah. kalau kita di rumah punya gerobak makanan, maka itulah amanah ketika kita merasa tidak ada punya pekerjaan. Gerobak yang ada di depan kita itulah amanah yang harus kita gunakan untuk melayani sesama kita dalam hal memudah mereka untuk mendapatkan makanan atau mendapatkan minuman.

orang yang masih merasa sulit mencari pekerjaan adalah orang yang tidak paham untuk apa kita ini diciptakan Allah SWT. Anak kita saudara kita perlu kita tekankan bukan di mencari pekerjaannya tapi menjalankan amanah. Ketika seorang sudah lulus sekolah dia tidak lagi mengeluh bingung mencari pekerjaan karena jelas pekerjaan itu ada di depan mata yaitu amanah yang Allah embankan kepadanya atau kepada kita.

Melihat amanah harus secara luas tidak harus amanah itu di kantor di toko atau yang identik dengan pekerjaan yang mendatangkan uang… hal hal yang sederhana misalnya membantu orang agar orang lebih mudah dalam menghadapi masalahnya itu juga termasuk amanah. Mungkin amanah seperti ini dipikiran kita tidak akan mendatangkan manfaat apa apa dalam diri kita, Ooo jangan salah justru dengan menjalankan amanah yang seperti ini nilainya bisa lebih tinggi dari yang menjalankan amanah di kantor … dan nilai kemanfaatannya kepada kita bisa jadi lebih baik dari pada kalau kita kerja di kantor atau menjalankan amanah di kantor.

kantor kita di alam semesta disitu pula terpampang pekerjaan kita. tidak ada yang lebih baik dan lebih rendah dari amanah yang diberikan Allah. Ada yang menjadi manajer ada yang jadi bapak rumah tangga ada yang jadi tukang batu ada yang jadi profesor semuanya derajatnya sama yang membedakan adalah apakah kita amanah atau tidak dalam menjalankannya.