mensikapi palestina secara tauhid

Sikap presiden amerika mister trump saya kira cukup positif karena sudah dengan jelas dukungannya kepada israel tidak seperti pemimpin sebelumnya yang tidak jelas, antara mendukung dan tidak. Sehingga sikap kita (bukan umat islam) sudah sangat jelas juga. Tidak seperti sebelumnya .. ketika kita keras amerika melunak, ketika kita kendor amerika mengeras… kalau sekarang sudah pasti

baik berarti disini kita dihadapkan pada sikap dan kejelasan yang bermain di balik israel. jelas Amerika nah kemudian kita bisa melihat siapa negara islam atau negara arab yang ada di balik amerika. Kita bisa menebak dengan cerdas. ini adalah fakta bukan menada ada bukan. saya hanya mengajak anda untuk melihat secara proporsional.

baik mari kita lihat dari kacamata tauhid. Siapa dibalik kasus palestina tersebut, anda pun akan menjawab secara tauhid bahwa itu semua adalah perbuatan Allah. Baik pertanyaan saya apakah ada perbuatan Allah yang salah, apakah pencaplkan israel itu kalau dilihat dari sisi perbuatan Allah, apakah Allah salah?, kalau anda masih mengatakan bahwa perbuatan Allah salah berarti tauhid anda yang perlu di servis. Allah appaun itu benar adanya. Seluruh taqdir Allah adalah benar dan tidak ada yang salah.

Pertanyaan yang harus kita jawab bersama adalah kenapa Allah selalu mengalahkan palestina dan memenangkan israel dan amerika saat ini. Pertanyaan ini harus kita cari sebabnya. Karena bukan menyalahkan Amerika atau isreal tapi kita instropeksi diri kita masing masing sebagai umat islam. Kenapa kita emosional sedangkan kita tidak paham kenapa Allah selalu mengalahkan palestina dan memenangkan amerika ini menunjukkan kebodohan spiritual kita (maaf ini sekedar kritik tajam agar kita mau instropeksi).

Allah membuat palestina kalah itu adalah tanda, karena setiap yang terjadi di alam semesta ini adalah tanda, tanda pertama dalam kasus palestina kita masih belum paham yaitu ketika amerika plin plan tentang palestina kemudian Allah memberikan sinyal yang jelas …. kalau ini sampai kita tidak paham maka sungguh ini kebodohan tauhid yang sangat parah. maka mari kita sama sama menyadari kesalahan kita kekurangan kita dan lainnya agar apa yang kita harapkan yatu kejayaan islam bisa benar benar terwujud. Tidak hanya masalah palestina tapi umat islam secara keseluruhan.

kesadaran kita harus selalu ke Allah agar kita selalu paham terhadap tanda tanda yang diberikan Allah dalam diri kita. semkain faham kita akan tanda maka kita akan dapat bertindak sesuai dengan tanda yang Allah berikan bukan menyalahkan bukan bertindak bodoh. Demo demo hanya satu bentuk bagaimana seharusnya kita memahami tanda tanda itu, sudah sesuaikah antara demo anti amerika anti israel dengan tanda yang sudah diberikan Allah kepada kita, jangan jangan tandanya hijau kita malah berhenti atau tandanya merah ita malah jalan..

sekarang mari melihat palestina dengan kacamata tauhid jangan pakai kacamata kepedihan, keprihatinan, kesedihan dan segudan persepsi yang ada dalam otak kita, lepaskan ego kita dan gunakan baca apa kehendak Allah dalam kasus palestina. Semoga kita dijadikan umat yang cerdas dan bermartabat tinggi amin

pendidikan akhlak berbasis kesadaran

pendidikan ahlak sekarang ini sedang marak maraknya, cuma pada bingung bagaimana agar benar benar terjadi perubahan ahlak yang signifikan. saya ada cara yang mungkin bisa dilakukan yaitu dengan pendidikan berbasis pada kesadaran. Basis kesadaran ini tentunya tidak berbasis pada fikiran atau perasaan

kalau mungkin ada yang mengajarkan bagaimana menjadi baik dengan pendidikan budi pekerti di sekolah itu berarti menggunakan pikiran, kalau menggunakan manajemen qolbu itu berarti menggunakan emosi atau hati atau hati nurani. nah sekali lagi yang tawarkan adalah menggunakan kesadaran.

basis kesadaran inilah yang paling sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah. sebab pendidikan akhlak para sahabat menggunakan kesadaran yaitu iman tauhid. kesadaran akan Allah menjadi basis utama pengajaran ahlak.

Pendidikan model kesadaran ini nantinya akan membebaskan seseorang dari pikiran dan perasaan dari ikatan hawa nafsunya sehingga dengan kesadaran ini pikiran dan emosi akan sesuai dengan kesadaran akan Allah dan akan sesuai dengan fitrah manusia

kalau pendidikan ahlak berbasis pada perasaan maka segala tindakannnya berdasarkan perasaan ini sangat mirip dengan ajaran aliran kepercayaan seperti kejawen, penganut meditasi, semedi, dan ajaran ajaran yang berbasis emosional seperti ajaran kasih sayang, ajaran kedamaian, ajaran rahayu…. dan sejenisnya. Ukuran yang di pakai adalah hati atau hari nurani, bukan keasadaran. Pada hal islam ajarannya adalah kesadaran akan Allah dan kita tidak boleh mengikuti selain kesadaran akan Allah, terlebih mengikuti alam perasaan kita.

kalau pendidikan ahlak berbasis pada pikiran maka ahlak dia harus masuk logika dan masuk pikiran. Pikirannya akan mengatur bagaiman dia berahlak. dia akan banyak menggunakan pertimbangan pertimbangan kemanusiaan untuk berahlak baik. contohnya adalah pendidikan di sekolah sekolah tentang pendidikan budi pekerti pendidikan ahlak agama di sekolah, pelajaran ilmu tasawuf ilmu makrifat…. pendidikan keilmuwan ini akan masuk ke dalam alam pikiran sehingga seringkali yang terjadi adalah orang tahu bahwa itu benar dan ini salah tapi tidak dapat menjalankannya. tahu bahwa saya tidak boleh marah tapi masih marah, kita harus sabar tapi masih tidak bisa sabar…. ya ini karena pendidikan tersebut hanya sebatas ranah pikiran atau kognitif.

 

Lereng merapi sebagai bukti Tauhid tingkat tinggi

Lereng merapi yang akan kita dirikan merupakan latihan tauhid tingkat tinggi, belajar tauhid di dzikir nafas sadar Allah tidak untuk mencari selain dekat dan tambah bertauhid kepada Allah. Lereng merapi yang nantinya untuk program membina sadar Allah, adalah untuk orang lain, untuk kebesaran islam secara menyuluruh. Tidak untuk golongan tidak untuk sekelompok orang tapi untuk siapapun yang ingin belajar ke Allah. Dan tidak untuk kita apalagi untuk saya … karena sayapun juga berkorban untuk hal ini. saya di dalam lereng merapi ini juga belajar bagaimana menerapkan tauhid tingkat tinggi ini. karena dibutuhkan keyakinan abal abal… keyakinan yang bukan hanya di ucapkan.

kita bisa bayangkan jaman Rasulullah dan para sahabat beliau mengeluarkan harta mereka di jalan Allah. ya itulah bukti dari tauhid tingkat tinggi yang dimiliki para sahabat.

jangan memaksakan diri jika memang tauhid kita rendah, nantinya akan jadi konflik batin ketika harus mengeluarkan sejumlah nominal untuk pembebasan tanah dan pembangunan lereng merapi, tapi juga jangan menahan diri untuk berkorban lereng merapi jika ada daya dari Allah dan dorongan yang kuat dari Allah untuk berkorban. Anda bisa saja tidak tenang karena selalu ada pikiran untuk bersama sama membebaskan tanah wakaf di lereng merapi…. sering muncul pikiran pikiran itu. kalau sudah demikian berarti anda memang dikehendaki Allah, so… jangan tunda berikan sekemampuannya. berkorban sekemampuannya. Anda akan merasakan kelegaan hati dan itulah tanda hidayah dan tanda keberkahan hidup anda terima dari Allah.

berkorban beda dengan umrah atau haji, karena kalau berkorban jelas untuk orang lain bukan untuk kita, tapi kalau haji atau umrah dengan nominal yang lebih tinggi, kita masih bisa merasakan, merasakan naik pesawat, merasakan berada di tanah suci dan lainnnya yang notabene harta itu untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain.

keimanan dan tauhid dalam hal berkorban sepertinya menjadi keharusan spiritual di manapun. Berkorban adalah bukti keimanan yang paling nyata. untuk apa sekarang membuat puisi dan lagu cinta kalau dimintai uang kekasihnya saja menolak, untuk apa menguraikan kalimat kalimat syahdu tentang cinta kepada Allah, kalau berkorban di jalan Allah saja masih sangat berat.

baiklah, mari kita sama sama evaluasi diri kita masing masing seberapa iman kita kepada Allah SWT. semakin kuat iman kita maka semakin besar wujud korban kita kepada Allah SWT. jangan tunggu Allah memberikan bukti bahwa kita memang tidak beriman segera wujudkan bahwa kita benar benar beriman. dan mari kita gunakan kesempatan pembebasan tanah wakaf lereng merapi sebagai wujud bukti kita keimanan kita kepada Allah dengan berkorban dengan harta dan ilmu serta tenaga kita.