Syetan gagal paham di level pertama : Tasbih T1

Syetan gagal di level pertama yaitu tasbih atau T1, terpaksa di keluar dari surga karena ketidakptuhannya kepada Allah SWT. Dia tidak terima kalau harus sujud kepada Adam, kata syetan “sakitnya tuh disini……” ya karena dia menganggap bahwa dirinya lebih baik dari adam. Padahal sebenarnya maksud Allah bukan itu, maksud Allah adalah terima perintah ku meski sakit mu disitu, tapi sekali lagi sayang syetan gagal paham pada level ini. Ya baru permulaan karena masih ada T2 yaitu tahmid, dan T3 yaitu takbir.

ingat tulisan saya yang kemarin bahwa untuk bisa masuk pelajaran T kita harus makrifat atau sadar Allah dulu. Artinya syahadat kita harus paham dulu. Pelajaran T1 ini sengaja saya ulang ulang agar kita benar benar paham dan mau menjalankan untuk bisa menerima Allah, menerima perintah Allah dan menerima perbuatan Allah. Jangan seperti syetan yang menolak perintah Allah.

nah dalam sejarah, juga nabi adampun mengalami hal yang sama yaitu keluar dari syurga , namun kenapa Adam akhirnya kembali ke Surga dan Syetan setelah keluar surga tidak kembali ke surga seperti nabi adam. ya karena Nabi Adam selama di dikeluarkan dari surga Nabi Adam menerima, Nabi adam T1 yaitu menerima dengan ridha semua akibat yang Allah berikan kepadanya. Bandingkan dengan syetan yang langsung mengajukan lisensi untuk terus bisa menggoda anak adam, karena dendamnya kepada adam karena gara gara adam dia dikeluarkan dari syurga. Coba kalau seandainya syetan itu menerima dengan ridha dia dikuarkan dari syurga pasti setelah masa hukuman  berakhir dia akan kembali ke syurga, bahkan bisa bisa dapat remisi lebih banyak….

Baik dari kasus nabi adam dan syetan ini, kita bisa mengambil pelajaran tentang T1 yaitu menerima Allah yaitu menerima perbuatan Allah menerima perintah Allah dan tentu saja menjalankan. JIka ini kita lakukan pasti kita akan bahagia kekal selamanya seperti kisa nabi adam, yang pada akhirnya bahagia di surga kekal selamanya.

kenapa tasbih dilakukan dengan sujud

Mungkin ini menjadi salah satu benak pertanyaan yang ada pada kita. Kalau kita perhatikan di dalam shalat kita yaitu di sujud kenapa bacaannya adalah bacaan subhana yaitu bacaan tasbih. Bacaan ini bahkan tidak hanya di sujud tapi juga di rukuk. Dan kalau kita perhatikan baik di sujud maupun rukuk, semua kepala kita dibawah. Sangat ada hubungannya antara sujud rukuk dengan tasbih yang kita baca. Dan andapun pasti sudah bisa menjawab keterkaitan antara keduanya.

Bacaan tasbih sendiri di beberapa ayat quran, bahkan ketika shalat menyebutkan kesucian Allah maka imampun lalu melakukan sujud. nah apa-apa yang sering kita alami dan kita lakukan ini tentunya menjadi suatu pertanyaan yang harus terjawab. Kita menjalankan ibadah harus tahu makna di balik gerakan dan bacaan tersebut, sehingga pengaruh terhadap jiwa kita akan lebih mendalam.

tasbih dilakukan saat sujud bermakna bahwa jiwa kita harus grounding, jiwa kita harus lebih dari sekedar menerima tapi benar benar grounding. Dengan grounding ini maka segala kejadian apapun yang sedang kita hadapi tidak akan menyebabkan kita stress. kalau dalam kelistrikan, ada salah satu kabel yang kita groundingkan agar tidak nyetrum. ….

posisi grounding ini adalah posisi dimana kita paling dekat kepada Allah, itu artinya jika semakin grounding maka akan semakin dekat kita dengan Allah. Posisi ini sebenarnya juga menjadi syarat mutlak seorang hamba untuk berdoa maka ada salah satu Anjuran Rasulullah bahwa ketika kita dalam keadaan sujud maka berdoalah. Jadi ketika kita grounding maka kita berdoa memohon kepada Allah. Mungkin salah satu dari kenapa doa kita tidak terkabul karena tidak tepenuhinya syarat grounding ini.

Pelajaran grounding akan selalu kita bawa akan selalu kita pelajari karena ini memang pelajaran akhlak dasar setelah kita sadar Allah. Sadar Allah tanpa grounding nantinya tidak akan membawa kepada kebahagiaan dan keberuntungan. Berapa banyak orang hanya sebatas mengenal, sebatas makrifat tapi tidak memiliki “menerima Allah” dan kita lihat hidupnya tidak beruntung. Bahkan ada yang parah, seorang guru spiritual hidupnya dari pemberian murid muridnya. Coba kalau guru spiritual ini mau menerima Allah dan patuh (grounding) Pasti dia akan memberi bukan menerima. Maka saya sarankan kalau kita belajar spiritual cari guru yang hidupnya bukan dari pemberian murid tapi dari pemberian Allah. Guru yang seperti ini yang akan membawa keberutungan. Karena apa, karena hidupnya dicukupi Allah, dibahagikan berarti jalan spiritualnya sudah benar. Kalau guru hidupnya sengsara pasti ada yang salah dalam dirinya. 

kalau ingin hidup bahagia dunia akhirat, ya carilah guru spiritual yang memang dia hidup bahagia dunia akhirat. orang yang hidupnya bahagia di akhirat pasti di dunia bahagia, kalau di dunia bahagia pasti hidupnya dijamin oleh Allah SWT. Tidak ada dalam dirinya minta kepada manusia, pasti mintanya kepada Allah. Kalau ada guru sampai minta kepada murid nya berarti dia sendiri spiritualnya perlu dipertanyakan. Spiritual yang macam ini yang tidak akan membawa murid bisa bahagia dunia dan akhirat.

Mungkin beberapa dari pembaca akan berpikir bahwa tulisan saya ini benar atau tidak, ya… terserah saja, tapi yang pasti bahwa dengan grounding sujud dan menerima hidup kita akan dicukupi Allah, kalau tidak dicukupi berarti memang saat nya kita kembali kepada Allah. Kalau kita masih dicukupi maka kita akan dikehendaki untuk hidup. Dengan sujud dan grounding segala perintah akan terpampang jelas, dan tinggal kita jalankan. Orang yang tidak menjalankan perintah Allah berarti dia tidak grounding. Misalnya kita disuruh berdagang ya berdagang kita disuruh jadi driver ya jadi driver…. mana yang Allah perintah kan itu yang kita jalankan. Jangan hanya diam dan berdoa serta menggunakan kekuatan sadar Allah untuk meminta rejeki tanpa menjalankan perintahnya itu tidak akan membuat hidup kita  bahagia dan beruntung. 

baiklah tulisan panjang kebar ini intinya adalah bahwa dengan sujud ini maka jiwa kita grounding dan semakin grounging maka jiwa kita akan semakin tenang dan bahagia, dan semakin jelas perintah Allah dan semakin ringan kita menjalankan perintah Allah. Saya doakan semua pembaca diberikan pemahaman tentang hal ini amin.

Menerima Perbuatan Allah itu lebih dalam dari pada sekedar makrifat

Sering kita mendengar ungkapan bahwa syetan pun juga makrifat, kitapun bertanya tanya bagaimana syetan dapat makrifat?, Kita menyangka mungkin makrifat adalah tingkatan tertinggi dari seorang hamba ? he..he. ternyata tidak, karena apa karena syetan pun juga makrifat. Mau bukti kalau syetan itu makrifat…. cari sendiri….. he he , baik silahkan di googling ayat al quran yang menyebutkan bahwa sebelum syetan dikeluarkan dari surga, syetan pun berdoa kepada dan meminta  kepada Allah, dan doanya tidak sembarang doa, karena permintaan syetan dikabulkan Allah. Berarti dari sini kita sudah belajar bahwa doa dan dikabulkan pun itu masih  bisa dilakukan syetan.. hehe silahkan cari sendiri ya .

Syetan pun makrifat, maka kita ya harus bedalah dengan syetan, …masak sama kita dengan syetan, meski kita makrifat. Makanya banyak golongan umat islam yang anti pati dengan makrifat karena makrifat bisa sama dengan syetan … tapi yang anti pati dengan makrifat lebih parah… sebab dia makrifat saja tidak… he he , puaaaraahhh….

baik kalau makrifat bisa sama dengan syetan terus kalau kita sudah makrifat terus mau apa, what next after ma’rifat… so what…. baik sayyidina Ali menyebutkan bahwa awal dari agama adalah makrifatullah, berarti setelah kita makrifat maka selanjutnya adalah menjalankan agama, agama yang dibawa Rasulullah adalah memperbaiki akhlak. Jadi kalau kita ingin selangkah lebih maju dari pada syetan maka kita harus berahlak kepada Allah.

Nah kalau sudah mengenai ahlak ini maka syetan sudah tertinggal, tapi ingat bahwa ahlak yang di landasi dengan makrifat, bukan ahlak asal asalan. Ahlak yang di landasi makrifat kepada Allah akan memberikan pengaruh yang kuat kepada kita. ada 3 akhlak saja kita kepada Allah, tidak muluk muluk. Dan pasti anda pun senang yang simpel-simpel kan, yang sederhana kan…., Dan itulah yang memang dikehendaki Allah dalam menjalankan agama ini, yaitu sederhana simpel dan mudah dijalankan. apa itu 3 ahlak yang harus ada pada kita setelah makrifat …berikut uraian singkatnya

  1. Menerima Allah baik Dzat nya, Sifatnya dan Af’alnya : kebanyakan kita dan kita harus keluar dari kabanyakan orang ini. Ia bisa menerima Allah sebagai Dzat nya, dan juga bisa menerima  sifat sifatNya, … Namun sangat sedikit kita yang masih belum bisa menerima perbuatan Allah. Contohnya… kenapa islam kalah…. lah kan memang islam kalah itu perbuatan Allah, makanya koreksi dong, kenapa Allah mengalahkan islam di berbagai tempat… di irak, di suriah, di palestina .. dan lainnya … jangan menyalahkan perbuatan Allah, tapi coba tanya ke Allah, kenapa islam dikalahkan. menyalahkan dan bertanya tentu suatu yang berbeda. Kalau menyalahlkan Allah berarti dia tidak terima perbuatan Allah, kalau dia bertanya kepada ALlah, berarti dia menerima perbuatan Allah dan ingin memperbaiki diri.
  2. akhlak yang kedua adalah Syukur, setelah kita menerima maka langkah selanjutnya adalah bersyukur kepada Allah. Bersyukur yang tingkatan paling tinggi adalah bersyukur kepada Allah bukan bersyukur nikmat …. ya  kalau nikmat, kalau tidak? nah pasti tidak bersyukur. Kita bersyukur kepada Allah apapun yang diperbuat Allah.
  3. akhlak ke tiga adalah mengagungkan Allah. akhlak ini tentu saja akan membuat kita fokus hanya kepada Allah. Fokus kebesarannya dan fokus segala atas segala kemampuan Allah terhadap apa yang kita minta. Point ini paling berat bagi yang masih menggunakan khadam khadam, jin jin, jimat-jimat, rajah-rajah, hizb hizb dan sejenisnya. INi adalah pilihan, pilihannya adalah pilih Allah atau tidak sama sekali. menduakan Allah pada ahlak ini sangat dilarang, ingat bahwa Allah maha pencemburu, jangan sekali sekali kita menduakan Nya.

baik dengan 3 akhlak ini level kita akan lebih tinggi dari pada syetan. mudah kan, simpel kan…. islam memang sederhan simpel dan mudah….. selamat menjalankan ketiga akhlak tersebut , semoga dimudahkan amin