8 jurus wali mabuk ilahi : mengikuti gilanya para Nabi dan Rasul

Hampir semua kisah para nabi dan Rasul yang ada di quran memiliki taraf taraf kegilaan (dalam artian positif lho ya) yang ditunjukkan, dan itu harus kita contoh. Kita harus belajar gila dari apa yang dilakukan para Nab dan Rasul. Biasanya kegialan Beliau beliau sangat ekstrim seolah kita tidak dapat mengikutinya, nah makanya kita belajar gila agar bisa mencontoh apa yang telah dilakukan para nabi dan para rasul.

Para Nabi dan Rasul selalu mendekat ke Allah dalam ibadah ibadah nya dan proses pencariannya, tidak untuk mencari ketenangan. Mereka rata rata mendekat ke Allah dan bergantung ke Allah adalah untuk menyelesaikan amanah yang diembannya. Jadi agak berbeda dengan spiritualis yang mendekat kepada Tuhannya hanya untuk mencari ketenangan. Para Nabi dalam menyelesaikan masalahnya ketika kedekatan dengan Allah itu nyata, Beliau menyelesaikannya dengan kegilaan. Jadi kegilaan yang saya uraikan beberapakali ini adlah untuk memberikan gambaran bahwa kita tidak mencontoh ahli spiritual yang mendekat ke Tuhan untuk mencari ketenangan tapi lebih jauh dariitu yaitu untuk mengemban amanah yang dibebankan kepada kita.

Contoh kegilaan para nabi adalah nabi ibrahim, dimana beliau lebih menggunakan kegilaannya dengan meninggalkan anak dan istri di tengah padang pasir, kemudian kegilaan nabi khidir sewaktu mengajarkan nabi musa dengan membunuh dan merusak. Dan masih banyak lagi contoh contoh kegilaan para nabi. Kalau Nabi mhammad kita bisa melihat bagaimana Beliau risau menghadapi jaman jahiliah kemudian beliau mendekat ke Allah untuk mencari jalan keluar. Kemudian hijrah beliau… dan masihbanyak lagi.

nah kita ingin belajar apa yang mendasari para nabi dan rasul itu berani berbuat gila, tidak mungkin jika tidak ada yang mendasari perbuatan Beliau. Dasar inilah yang nantinya akan kita gunakan sebagai langkah perbuatan gil kita. Ingat bahwa hidup kita adalah amanah, hidup kita tidak hanya mencari ketenangan. Kita diciptakan untuk menjadi khalifah. Nah untuk menjalankan kekhalifahan inilah caranya dengan cara gila.

kalau kita hidup hanya untuk mencari ketenangan, untuk apa kita hidup. maka tak heran saya banyak menemui spiritualis yang kehidupannya dibawah garis kemiskinan, karena apa amanah Allah diabaikan , perintah Allah diabaikan. Jangan menjalankan amanah sebagai khalifah, menjalankan ibadah saja dia tinggalkan.

Metode gila yang banyak dicontohkan para Nabi ini sudah melewati ketenangan ketenangan, Maka caranya adalah dengan gila, kalau tidak gila dari mana dia akan mendapatkan ketenangan. Dengan ketenangan inilah kita menjalankan amanah Allah dengan penuh ketenangan. Tidak peduli lagi kata orang dan kata dirinya atau kata sanubarinya, yang ia jalankan hanya apa yang Allah perintahkan pada dirinya.

Setelah kita melewati masa tenang kita harus sibuk dan sibuk, bekerja bekerja dan bekerja. kita istirahat kalau memang ada perintah isirahat yaitu jika ada perintah pada diri yaitu lelah, mengantuk… itupun jika memungkinkan, jika sudah mengantuk tapi masih belum diijinkan ya belum tidur, diisnilah cara gila yang akan kita contoh yang akan kita lakukan. Kita bukan ahil meditasi, bukan berhenti di ahli ibadah yang wiridan terus menerus, tapi kita adalah khalifah yang terus bergerak bergerak dan bergerak, tidak peduli apapun usia kah, harta kah, gelar akademik kah, jabatan kah….. semua kita by pass, jika memang Allah perintahkan maka samikna wa athona aku dengar aku jalankan.