Amanah itu menyenangkan setelah anda menjalankannya, tapi kalau belum memang terasa berat. Diberi amanah rumah , perintahnya adalah dibersihkan dari segala kotoran, maka ketika sudah menjalankan kegiatan bersih bersih menjadi suatu yang menyenangkan. Misalnya lagi amanah motor atau mobil kalau sudah menjalankan perintahnya untuk dibersihkan maka mencuci motor atau mobil menjadi sesuatu yang menyenangkan. Amanah itu dapat membuat hidup kita berubah dan dapat membuat hidup lebih hidup. Apa yang anda lakukan selalu mempertanyakan amanah nya apa, ada tidaknya amanah nya, dan ini menjadikan arah hidup lebih terarah. Ada testimoni dari jamaah dzikir nafas yang menjalankan amanah, ketika di ajak untuk jalan jalan ke Bali ke lombok dia mempertanyakan apa amanahnya jalan jalan ke bali dan lombok, ternyata tidak dan dia menolak untuk diajak jalan jalan. Ada juga yang mengisi liburan hanya dengan pergi ke masjid karena amanahnya jelas.
Pelajaran amanah yang menyenangkan ini jika kita mensikapinya dengan beban atau berat atau menolak maka akan selalu menentang. Padahal kita tahu kalau sudah menjalankan akan terasa menyenangkan. Kalau nggak percaya silahkan di coba, lakukan perintah dari amanah yang paling berat, lakukan saja, dan anda akan merasakan kenikmatan melakukanya. Contoh mudahnya adalah amanah badan sedangkan perintahnya adalah mandi di pagi hari bangun tidur. Ya kebiasaan kita menunda mandir , nanti, nanti dan nanti, sekarang berlatih dari mandi ini saja ketika kita bangun tidur terus mandi dan kita akan merasakan setelahnya, kita akan merasakan bahagia dan segar.
Islam ini jika di jalankan akan menyenangkan. Derajat taqwa kepada Allah sebenarnya ada pada menjalankan amanah ini. Jika kita menjalankan amanah maka kita akan dgolongkan menjadi orang bertakwa dan akan mulya disisi Allah. Apalagi dalam menjalankan amanah ini dengan kesungguhan maka derajat takwa kita akan semakin tinggi. Semakinn sempurna kita menjalankan amanah maka akan semakin tinggi derajat kita disisi Allah SWT. Para Nabi dan para Aulia saking tingginya derajat beliau di sisinya karena ketakwaannya ini Allah pun memberikan pertolonganNya di luar nalar kebiasaan yang berupa mukjizat dan karomah. Dalam menjalankan amanah, kita tidak mengharapkan karomah ataupun maunah, tapi kita hanya menjalankan amanah ini dengan kesungguhan yang sebenar benarnya.
Kembali ke tema bahwa amanah itu menyenangkan. Sekarang lakukan hal hal yang sederhna yang ada nilai amanahnya. Coba just do it saja kalau sudah pasti ada dasar amanah dan perintah segera lakukan dan lakukan saja tidak perlu berpikir lebih jauh. Mandi ya mandi saja , gosok gigi ya gosok gigi saja, kemudian kalau cuci piring ya cuci piring saja, kalau ada pekerjaan kantor ya kerjakan saja atau tugas lainnya segera kerjakan. Kecepatan mengerjakan tugas ini akan dinilai sebagai sebuah ketakwaan menjalankan amanah, sama ketika kita mendengarkan adzan maka segera kita besiap untuk menjalankan shalat tidak perlu menunggu nanti nanti.
Tidak perlu bicara disiplin, prokastinasi, atau teori motivasi lainnya, jika amanah diterima dan perintah di jalankan maka semua akan beres. Sebenarnya ini karakter umat islam yang banyak ditinggalkan. Sekarang mari kita mulai dari diri kita masing masing untuk menerima amanah dan menjalankan perintah Allah. Tidak nanti tapi sekarang, tidak seenaknya tapi dengan kesungguhan.