mensikapi level level dalam berdzikir nafas

yang namanya belajar ya harus tahu urutannya, seperti ketika kita sekolah. ya harus tahu kita sedang berada di kelas berapa. Namun ketika kita belajar ya ndak usah terlalu berambisi untuk segera naik kelas, misalnya ketika kita dulu di sekolah dasar kelas 2 ya kita belajar saja di kelas 2, tidak perlu terlalu mikir kelas 3 atau ingin segera ke kelas 4.

sama dengan ketika kita belajar dalam berdzikir nafas, kita harus paham kurikulum dalam berdzikir. Kita sedang di level berapa apakah masih satu atau dua atau tiga atau empat atau sudah sibghoh. Ketika kita belajar di level 1 ya jalani saja tidak perlu risau dengan kapan kita bisa masuk ke level 2 atau tiga. yang penting kita tahu dulu kita ini berada di level berapa. Dengan mengetahui level ini kita dapat belajar lebih terprogram dan teratur serta dapat termotivasi untuk masuk ke level atasnya.

baik kita harus mensikapi dengan benar tentang adanya level level di dzikir nafas. Level level ini tidak menyulitkan tapi sebaliknya akan memudahkan kita dalam berlajar dzikir nafas.

Belajar Menjalankan Amanah dalam Kesadaran Fana

Kesadaran fana dimana yang ada adalah kekuatan Allah dan kekuatan Allahpun tidak sieperti apa yang dapat saya persepsikan, tidak dapat saya bayangkan apalagi rasakan. Kesadaran akan kekuatan Allah yang tidak dapat saya arahkan untuk tujuan tujuan tertentu karena saya hilangkan apapun tentang kekuatan Allah. Jadi memang benar benar saya belajar bagaimana menempatkan kekuatan Allah itu dalam alam kesadaran saya. Dimana letak kesadaran saya, saya letakkan pada level dimana sudah tidak ada lagi seperti apa kekuatan Allah itu.

Dengan kesadaran di atas itu saya gunakan untuk menyelesaikan amanah amanah yang Allah berikan kepada saya. Menjalankan amanah Allah dengan kesadaran seperti ini bagi saya tidaklah mudah, tapi inilah tantangannya, saya masih mencari formula yang pas dan mudah untuk saya terapkan dan tentunya  untuk bisa saya sampaikan kepada kawan kawan di DNSA.

Saya menggunakan kurikulum di dzikir nafas level 1-4 kemudian sibghoh dan keadaan sibgoh itu saya gunakan untuk menjalankan amanah pekerjaan keluarga dan lainnya.

Dalam kenyataanya saya jatuh bangun secara tidak sadar saya jatuh di level 1 , dan saya harus memulai untuk masuk di level 1, 2, 3 dan 4 … saya kemudian sibghoh…. dan kemudian saya sinkronkan dengan amanah yang sedang saya jalankan.

seperti apa Allah dan kekuatan Allah itu

ketika memasyuki DN level 4 maka kita akan melakukan nafi isbat, dalam nafi isbat ini  yang pertama kali adalah menafikan, atau meniadakan, jadi kalau ALlah kita kita maksud dan kekuatan Allah yang kita maksud masih ada wujudnya itu artinya kita masih harus manfikan. menafikan ini sampai pada ketiadaan yang sebenarnya, Allah yang tiada wujud dan kekuatan yang  tiada wujud dalam alam persepsi dan pikiran kita.

jadi kalau pertanyaan di judul diatas bahwa seperti apa Allah dan kekuatan Allah itu maka tentunya jawabannya adalah keduanya tidak seperti apa apa. tidak seperti yang ada dalam pikiran dan persepsi kita. Disini kita harus berjuang untuk terus menafikan Wujud dan kekuatan Allah. Jika anda masih mengalami kesulitan itu berarti anda masih harus terus menafikan. Dan jika anda sudah mencapai keadaan yang benar benar nafi maka anda tidak akan bertanya dan hanya diam faham, ketika diminta menjelaskan pun mungkin anda akan kesulitan.

pahami kurikulum Dn level 1-4 agar mudah mendapatkan keadaan keadaan fana nafi isbat ini, tanpa metode yang sudah teruji anda akan kehabisan waktu untuk trial and error. Bukan berarti metode dzikir nafas saya sombongkan ini semua semata mata agar anda lebih cepat, lebih terprogram, dan lebih terukur.