Antara tidur dan kematian : belajar mati melalui tidur

semua dari kita pernah membaca doa mau tidur dan doa bangun tidur, pada keduanya terdapat kata kematian dan kehidupan. Doa tersebut mengisyaratkan bahwa ada banyak kesamaan antara tidur dan mati. dari sini saya akan mengambil satu hikmah dari hal diatas yaitu tentang belajar mati melalui tidur.

Proses kematian saya kira hampir sama juga dengan proses mau tidur,  meski belum pernah mati, tapi keadaan tidur saya kira hampir hampir sama. Kesamaan itu adalah proses menurunnya kesadaran pada keduanya. dimana keduanya sama sama dalam keadaan meninggalkan jasad. Nah pelajaran yang dapat kita ambul adalah : karena prosesnya sama maka ketika tidur proses itu kita sengaja seolah tidur kita adalah mati kita. Proses meninggalkan  jasad ketika tidur, kita lakukan saat akan tidur. Orang mati meski tubuhnya sudah tidak bisa digerakan tapi dia masih sadar dalam bentuk jiwa. Maka tidurpun kita buat demikian. Ketika kita akan tidur kita buat kesadaran kita tetap dalam keadaan sadar.  Dengan kita menyengaja untuk meninggalkan jasad saat akan tidur, otomatis ketika tubuh sudah tertidur maka kesadaran jiwa akan tahu bahwa tubuh kita sudah tertidur, mungkin kita akan mendengar tubuh kita ngorok, atau kita sadar tubuh kita berada di kamar tidur atau dalam keadaan lainnya.

Latihan diatas sangat bermanfaat untuk mengaktivasi jiwa. Jiwa ini adalah nafs yang mampu menyadari apa apa yang terjadi di pikiran, perasaan dan sensasi tubuh. Dalam kajian tasawuf dikenal sebuah ungkapan bahwa barang siapa yang mengenal nafs maka akan mengenal Tuhanya. Artinya bahwa latihan diatas akan membuat kita mengenal mana nafs dan akan mudah mengenal Allah SWT.  Secara singkat bahwa latihan “patrap tidur” diatas dapat menjadi jalan bermakrifat.