Allah sebuah nama

kata Allah adalah sebuah nama bukan dzat allah itu sendiri, kadang kita mengarahkan diri kita kepada allah sebagai kata bukan allah sebagai dzat. seringkali kita mengarahkan diri kita pada asma ul husnanya bukan yang memiliki nama itu sendiri. inti dari kesambungan atau silatun adalah ke dzat atau Dat Allah. dat allah sesuatu yang berbeda dengan apa yang kita persepsikan, selama kita mempersepsikan dat berarti bukan dat itu sendiri namun suatu rekayasa pikiran kita.

sedikit mengulas masalah kekahawatiran kaum salaf (yang mengaku paling murni dalam memahami islam) kaum salaf ini sangat menghindari adanya arah kejiwaan yang lurus kepada dat Allah karena khawatir atau takut kalau salah. karena ketakutan yang berlebihan inilah mereka hanya mengarahkan tujuan ibadah kepada bukan dat allah namun sebatas nama itu sendiri. makanya ketika “abu sangkan” memperjuangkan Dat allah agar menjadi tujuan dalam setiap ibadah ditentang keras oleh mereka (kaum yang mangaku salaf). sehingga Abu Sangkan dikecam habis habisan bahkan dituduh sebagai ajaran yang sesat (padahal kesesatan sebenarnya ada pada mereka yang mengarahkan ibadahnya bukan kepada dat allah).

nah kita berjuang dengan sholat khusyu dan patrap tidak lain untuk meluruskan iman kita jangan sampai kita terjebak kepada “hanya sebuah nama Allah” tapi betul betul mengarahkan diri dan jiwa kita dalam setiap ibadah kepada allah yang hakiki.

11 Replies to “Allah sebuah nama”

  1. mas sejak kapan nama allah itu dikenal manusia sebelum nabi muhammad saw lahir atawa belum kalau sesudah nabi lahir, nama ayah nabi muhammad saw itu kan abdullah ada nama allah disitu?

  2. ya Allah kan nama tuhannya nabi Ibrahim juga… jadi ya adanya sebelum nabi muhammad diturunkan

  3. Allah mengenalkan namanya sendiri dalam Quran: Innaniy Anallaha laa ilaha illa ana fa’budniy wa aqimishsholata lidzikri (sesungguhnya Aku Allah tidak ada ilah kec Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingatKu). Benar nggak pak?
    Berbicara tentang asmaul husna, saya merasakan bahwa makna/arti yang ada dalam benak kita sangatlah tidak mencakup dengan yang sesunggguhnya disandang Allah. Oleh karena itu ketika saya berdoa dengan menggunakan asmaul husna saya harus menambahkan kata kata tersebut, misalnya: “Yaa Allah yaa ‘Alim, Engkaulah yang Maha Mengetahui, yang pengetahuanMu tidak tercakup dalam benak seluruh makhlukMu, curahkanlah pengetahuan kepada hambaMu ini. Sehingga dengan karunia pengetahuan dariMu dapat menghantarkan hambaMu menjadi orang yang bermanfaat…dst”
    Kalau doa seperti ini apakah saya masih memiliki persepsi pak…?
    Wassalaam.

  4. Saya ingin bertanya dari pak ustaz. kita pulangkan apa yang dipinjamkan pada kita seperti “zhat,sifat,asma dan afaal. adakah kita ini kosong iaitu mahwa “O”?

  5. sekedar lewat..
    “inna sholati … lillahi robbil a’lamin ….”
    mrasa tk mas anuar menyerahkan shalat, ibadah, hidup, mati, kepada Allah?
    setelah semua itu diserahkan, apa yang tersisa dalam diri mas anuar?
    sombong atau iklas?

  6. assalamu’alaikum Padhe….
    sy sering merasa kok manusia ddunia ini
    banyak yang g beres>kelakuan&pikirannya
    jadinya sy sering sedih ngeliatnya. kadang sampai merasa kok dunia yg Alloh ciptakan seperti ini. Gmana nih Padhe Setiyo biar saya g mikir yg seperti itu lagi….trim’s sarannya
    Wassalam…

  7. lihatlah yg banyak di dalam yg satu…….lihatlah yg satu di dalam yg bnyak. tidak ada yg mewujud di dalm alam semesta ini,melainkan ujud allah yg ada,dan pd hakikat allah dng ujud sklian alam ini ,serta tidak ia meujud dng sendirix sebab brdiri-NYA ujud adalah ujud allah taala…..

Leave a Reply to Abah@QLI Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.