antara dinafaskan dan disholatkan

dalam salah satu kita madarijus salikin seperti yang pernah dijelaskan kepada saya dari guru yang saya hormati Ust Abu Sangkan, beliau menjelaskan bahwa dalam sholat jangan sujud sebelum Allah mensujudkan kita. dalam setiap gerakan sholat semua digerakkan Allah, bukan dari diri kita. Ternyata hakikat untuk bisa memasuki keadaan ini dapat kita pelajari di dzikir nafas. Dalam nafas bukan kita yang bernafas tapi kita dinafaskan Allah.

pelajari dzikir nafas maka nanti kita akan paham bagaimana sholat kita di sholatkan Allah, sujud kita disujudkan Allah. sehingga sholat kita tidak berdasarkan nafsu kita, sujud kita bukan karena nafsu kita.

kehidupan apapun itu semua dalam gerakan Allah. tidak ada yang lepas dari gerakan Allah kalau kita rasakan semua gerakan maka ada yang menggerakkan. terhijabnya gerakan Allah dari diri kita karena nafsu kita yang menutupi. dzikir nafas belajar untuk menghilangkan hijab tersebut sehingga kita paham tentang gerakan Allah.

CategoriesUncategorized

8 Replies to “antara dinafaskan dan disholatkan”

  1. Ass Wr Wb mohon maaf pak ustad /mas Pur saya sesungguhnya sudah mulai melaksanak dzikir nafas tapi dengan hadir Nabi saya jadi ragu ni copynya hukum berkumpul untuk berdzikir bersama-sama dengan ucapan Allah-Allah atau Hu-Hu?
    Jawaban:Akidah Tijaniyah ini termasuk akidah bid`ah dan tarekat yang mungkar.Didalamnya banyak terkandung kemungkaran,bid`ah,perbuatan-perbuatan syirik yang harus ditinggalkan.Tidak boleh ada yang diambil darinya kecuali yang sesuai dengan syariat yang suci yang diajarkan oleh Nabi kita,Nabi Muhammad saw.
    Berkumpul-kumpul untuk berdzikir secara bersama-sama tidak ada dasarnya dalam syariat,begitu pula ucapan Allah-Allah atau Hu-Hu,adapun dzikir yang disyariatkan  adalah ucapan Lailahaillallah,ini dzikir yang syar`I atau ucapan Subahanallah,Alhamdulillah,Allahu Akbar,La haula wa la quwwata illa billah,Astaghfirullah,Allahummaghfir li.Adapun berkumpul dengan satu suara mengucapkan La ilaha Illallah”atau Allah Allah atau Hu Hu tidak ada dasarnya,bahkan merupakan bid`ah yang diada-adakan.Seharusnya kaum Muslimin meninggalkan bid`ah,karena Rasulullah saw telah bersabda:
    “Barang siapa yang melakukan suatu amal yang tidak kami perintahkan,maka hal itu tertolak.(HR.Muslim dari Aisyah).
    Rasulullah saw bersabda:Amma ba`d:Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitabullah dan sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad saw,sementara seburuk-buruk perkara adalah hal-hal baru yang diada-adakan,dan setiap bid`ah adalah sesat.(HR.Muslim dari Jabir r.a.)
    Rasulullah saw bersabda:Jauhilah oleh kalian hal-hal yang baru (yang diada-adakan dalam perkara agama),karena setiap bid`ah  (hal baru) itu adalah kesesatan.
    Hendaklah kaum Muslimin waspada terhadap hal-hal yang baru didalam agama,karena itu merupakan suatu bid`ah yang sesat yang akan menjerumuskan kita kedalam neraka.Hendaklah kita berpegang teguh dengan apa yang telah disyariatkan Allah melalui lisan Nabi dan Rasul-Nya saw. wassalam

  2. Bagi saudara yg blm faham betul ttg bid’ah mohon jangan menjudged sesama muslim ya, sebab masing” punya landasan yg kuat. Wallohua’lam.

  3. Jika berangkat nya sudah tidak yakin, maka akan sulit untuk menggapai…

    Alangkah bijaknya jika kita tidak tahu, lalu mengakui bahwa kita tidak tahu, dan bertanya.

    Bukan langsung memvonis, ini salah itu bid’ah… Wah wah, tapi karena anda tidak bertanya ya tidak ada kewajiban untuk menjawab.

    Salam

  4. السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
    Kasian juga pa Misnadi Ahmad ini…saya sarankan….seharusnya bpk belajar dari awal dulu ,… mulai dari Shalat Khusuk……terutama kajian” Ustd Abu S. Klo bpk langsung masuk dalam kelompok zikir….sy hawatir bpk tidak ngerti apa yg bpk ikuti. Maka bencanalah yg datang..seperti yg bpk tulis diatas.wslm

  5. Assalamualaikum..
    Maaf pak Misnadi Ahmad,alangkah baiknya jika bapak belajar tentang agama tidak hanya pada 1 guru atau 1 buku panduan saja.
    Kalau bapak mau belajar hakikat tentang agama,saya yakin bapak tidak akan mempermasalahkan tentang perbedaan syariat..

Leave a Reply to Yayan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.