Shalat dengan penuh kesadaran makan dengan penuh kesadaran

Kesadaran, hal yang sering kita tinggalkan, Kadang kita makan tanpa sadar sampai sampai telor sudah di makan masih cari , telur ku tadi mana ya ? apalagi shalat, kenapa sampai lupa rakaat, ya karena kurangnya kesadaran akan bacaan dan gerakan. mari kita sadari dalam setiap ibadah dan gerak yaitu dengan kesadaran. Kita sama sama belajar untuk menyadari dalam setiap gerak gerik kita entah itu dalam hal ibadah atau aktivitas menjalankan amanah Allah.

sebentar lagi kita akan menjalankan ibadah puasa, maka hal yang penting adalah masalah makan, kenapa ketika buka puasa kita makan begitu banyak dan cepat seolah makanan tidak ada nikmatnya , yang penting kenyang yang penting segera makan dan makan, ya sekali lagi karena tidak adanya kesadaran dalam berbuka puasa. Kita latih sekarang ini sebelum puasa sebagai persiapan menjalankan ibadah bulan ramadhan yaitu dengan menyadari setiap gerak makan kita gerak ibadah kita dan gerak gerak yang lain.

Jika kita sudah bisa menyadari gerak kita , maka kita naikkan level kesadaran kita yaitu dengan menyadari Allah. Ketika kita makan maka makanan ini adalah makan pemberian Allah yang maha pengasih dan penyayang. Kita makan kita sadari bahwa makanan ini dari Allah. terlebih dalam hal ibadah, ibadah kita dengan menyadari Allah, setiap bacaan dan gerakan kita arahkan kesadaran kita kepada Allah sesuai dengan bacaan dan gerakan shalat.

Semoga latihan yang sederhana ini yaitu “sadar penuh” terhadap aktivitas kita dapat membawa ramadhan kita nanti lebih berarti, lebih bermakna. Amin amin

Sudah siapkah kita menyambut bulan suci ramadhan

Bulan suci ramadhan bulan penuh berkah dari Allah, namun sudah siapkah jiwa kita menyambutnya ?, baik, masih ada waktu 2 minggu untuk mempersiapkan jiwa kita. Jiwa hanya punya satu tugas yaitu menyadari Allah, maka kita siapkan jiwa kita untuk menyadari Allah sebagai langkah agar kita nanti sudah terbiasa beraktivitas dengan menyadari Allah.

Salah satu cara untuk menyadari adalah kita berada di  saat ini , yaitu saat ini menyadari apa yang sedang diperbuat Allah pada kita.

setelah menyadari Allah saat ini kita lanjutkan dengan menyadari Allah yang masa suci, yang dengan kesuciannya kita memuji Allah dengan cara mengagungkan-Nya.

kesadaran inilah yang nanti akan kita gunakan dalam menjalankan ibadah bulan ramadhan.

bahagia dan sedih merupakan takdir Allah

bahagia dan sedih, dua hal yang dialami manusia, kadang bahagia dan berbalik menjadi sedih, kadang ada sebab bahagia dan sedih kadang tidak ada sebab . kalau itu bahagia kita yang buat tentu dengan sesuka hati, kita buat hati bahagia dan kita buat hati kita sedih, tapi ternyata tidak. Ketika kita bahagia kita tidak bisa membuat sedih dan sebaliknya ketika kita sedih kita tidak dapat bahagia.  Jadi bahagia dan sedih sudah takdir Allah SWT.

Sebagai makhluk Allah kita hanya bisa menerima takdir , semakin kita berontak maka semakin kita dibuat stress, semakin kita melawan, maka semakin kita dibuat tidak berdaya. bagaimana agar kita bisa menerima? mungkin ini pertanyaannya. Baik untuk bisa menerima maka kita harus menggunakan kesadaran kita untuk menyadari bahwa bahagia dan sedih adalah dari Allah yang maha suci , bagaimana mungkin Allah yang maha suci menciptakan sedih itu sia sia, bagaimana mungkin allah yang suci membuat kesalahan karena telah membuat kita sedih.

Islam mengajarkan kita untuk selalu husnudzon kepada Allah, atau kita harus selalu menyadari bahwa apa yang Allah perbuat itu adalah benar karena memang Allah maha suci dan tidak mungkin membuat kesalahan. Dengan menyadari ini, maka otomatis hati kita akan menerima dan ketika hati kita menerima maka sedih itu akan berubah menjadi netral atau bahkan menjadi bahagia. Ingat bahwa perubahan ini bukan karena kita menyadari allah yang suci tapi karena Allah yang merubah sedih menjadi bahagia.

maka yang perlu kita lakukan adalah selalu menyadari Allah yang suci. agar nantinya Allah merubah keadaan. firman Allah, Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum itu merubah kesadarannya