cara hemat membahagiakan pasangan ( istri / suami )

tidak ada yang bernilai dalam hidup ini kecuali bahagia, apalagi dalam kehidupan rumah tangga yang paling dibutuhkan adalah hidup bahagia. banyak harta , banyak jabatan dan kedudukan semua itu alat , alat untuk bahagia. karena bahagia sendiri adanya dalam hati, adanya dalam diri. bukan di luar. maka sebagai suami kita bisa membahagiakan istri kita dengan memancarkan kebahagiaan dalam diri kita. jadi bahagia dimulai dalam diri, bukan dari luar. kita bahagia maka otomatis sekeliling kita akan bahagia termasuk istri. kalau kita menghadapkan kebahagiaan tapi kita sendiri tidak bahagia itu suatu hil yang mustahal alias mustahil atau tidak mungkin. (maaf baterei habis……sambung insya allah)

kuwalat

kuwalat atau kualat, atau malati…. adalah suatu istilah yang hampir mirip dengan hukum karma karena berbuat tidak baik kepada seseorang yang berjasa. misalnya memarahi orang tua, memaki maki guru spiritual, atau yang lainnya. akibat kuwalat biasanya berakibat fatal dan dampaknya jangka panjang, dan kejadiannya bisa langsung atau berjangka waktu (tidak langsung). cerita kuwalat yang paling keliahtan adalah ceritanya si malin kundang yang berbuat tidak baik kepada orangtuanya.
islam mengajarkan kita untuk menghormati orang yang sudah berjasa kepada kita, bahkan kita disunahkah untuk cium tangan. jangan membandingkan ilmu atau jasa yang telah dia berikan dengan mungkin perbuatan yang tidak baik yang pernah beliau perbuat. lebih kita diam dari pada kita menjelek jelekan beliau. apalagi jika orang yang berjasa tersebut sudah meninggal…. kalau saya contoh seperti Gus Dur, walau beliau tidak ada hubungannya dengan saya tapi saya merasakan pencerahan pencerahan yang beliau berikan dapat membentuk suasana di negara ini lebih sadar…. dan kesadaran negara ini … mempengaruhi diri saya…. terlabih lagi dari sisi berpikir saya banyak mencontoh kebebasannya dalam berpikir dan berpendapat, serta easy goingnya jika menghadapi masalah. jadi beliau adalah guru saya,,, sehingga saya tidak berani untuk “ngrasani’ negatif ….
untuk mari kita hormati guru kita, orang tua kita, ustad kita yang telah membentuk kita lebih baik.

silaturahmi ke kyai Tawang jatinom

malam jumat kemarin kita diberi kesempatan Allah untuk bersama sama silaturahmi ke kyai tawang seorang sesepuh kyai di kawasan jatinom klaten, kita diterima beliau pukul 12 malam (karena sebelumnya ke mas Irfan yang barusan pulang haji) . kita diterima seperti santri santri beliau yang lain. kita diajarkan, diberi wejangan dan jelas pulang kita dibawain oleh oleh. terimakasih Kyai.