beda firaun dengan al halaj, syeh siti jenar

kalau kesamaannya kan seakan akan mengaku dirinya Tuhan, tapi ada perbedaan yang sangat mencolok. kalau firaun mengaku dirinya tuhan dengan kesombongannya, tapi al halaj atau pun syeh siti jenar mengaku anal Haq tidak dengan kesombongannya tapi dengan ke fanaannya

CategoriesUncategorized

10 Replies to “beda firaun dengan al halaj, syeh siti jenar”

  1. Pak…,

    kapan lah bisa ngeblank kalo sholat…, terlalu mudah diucapkan, terlalu sulit dijalankan…

  2. bedanya antara firaun dan ssj sangat jauh.satu firaun musrik yang satu tauhid…..anaalhaq itu doa yang telah terwujud………Ya Allah masukkanlah aku masuk yang Haq dan keluarkanlah aku dengan keluar yang Haq …seungughnya yang Haq telah datang dan yang bathil pasti lenyap………..salam-salam

  3. bedanya cuman dikit kalau firaun mengaku tuhan karena sombong atas kekuasaan yang dimilikinya
    sementara syeikh siti jenar dan alhalaj mengaku tuhan karena sombong atas ilmu yang dimiliknya…
    kesamaanya adalah mereka abadi di neraka…

    1. kalau belum sampai ilmunya memang demikian pendapatnya, menganggap orang soleh sesat, semoga Allah mengampuni keterbatasan kita dalam memahami keadaan kejiwaan para sholihin

      1. semoga berbicara dengan kalian tdak akan mendatangkan subhat baru… tidak patut beribadah hanya karena keyakinan dan bathiniah saja tanpa didasari oleh ilmu…
        wahai saudaraku kembalilah ke dalam alquran dan sunnah. kembalilah pada semurni-murni tauhid…
        islam itu mudah jangan memberatkan diri pada amalan-amalan bid’ah. beringan-ringan dalam amalan sunah adalah jauh lebih terhormat atas dirimu…

        1. alhamdulillah jika anda bapak Abu Umar orang yang paling benar, yakini itu dan jalankan sesuai dengan keyakinan bapak, biarlah kami salah manurut bapak, tapi yang jelas apa yang saya yakini adalah benar bagi saya…….lakum dinukum waliyadin…….

    2. salam,
      “Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti” yang diidentikkan kepada Syaikh Siti Jenar oleh beberapa penulis sejarah Syaikh Siti Jenar adalah bohong, tidak berdasar alias ngawur. Istilah itu berasal dari Kitab-kitab Primbon Jawa. Padahal dalam Suluk Syaikh Siti Jenar, beliau menggunakan kalimat “Fana’ wal Baqa’. Fana’ Wal Baqa’ sangat berbeda penafsirannya dengan Manunggaling Kawulo Gusti. Istilah Fana’ Wal Baqa’ merupakan ajaran tauhid, yang merujuk pada Firman Allah: ”Kullu syai’in Haalikun Illa Wajhahu”, artinya “Segala sesuatu itu akan rusak dan binasa kecuali Dzat Allah”. Syaikh Siti Jenar adalah penganut ajaran Tauhid Sejati, Tauhid Fana’ wal Baqa’, Tauhid Qur’ani dan Tauhid Syar’iy.

      jangan sampai kita ikut”an memfitnah beliau karna keterbatasan ilmu kita.

  4. Terima kasih Pak Ustad Setiyo atas tanggapannya yang bijak semuga dirahmati Allah beserta orang-orang sholeh yang jiwanya terbimbing untuk menuju dan selalu sadar Allah serta mengikuti akhlaq Rosulullah.

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.