Benarkah sholat itu dzikir tertinggi?

Tidak Benar, Sholat bukanlah dzikir tertinggi, Dzikir tertinggi adalah dzikir yang terus menerus, tidak hanya sewaktu sholat. bagaimana mungkin sholat menjadi dzikir tertinggi kalau selepas sholat kesadaran kita tidak ke Allah. Aneh lagi ada orang yang melarang dzikir karena sudah menemukan sholat, cukup sholat saja sebagai dzikir yang lain tinggalkan saja. bagaimana bisa orang islam dzikirnya kepada Allah hanya sewaktu sholat saja.

Tulisan saya ini meluruskan pendapat yang terlalu dipaksakan bahwa tidak perlu dzikir di luar sholat. saya beranggapan demikian agar kita dalam beribadah ini tidak fokus pada satu hal. kenapa Allah Memerintahkan kita berdzikir selepas sholat yaitu diwaktu kita berdiri duduk dan berbaring. Jelaskan, bahwa selepas sholat ada dzikir tertinggi yaitu ketika kita dalam keseharian.

jangan terlalu mendewakan satu ibadah saja, Allah memerintahkan kita untuk menjalankan berbagai macam ibadah yang dituntunkan kepada kita. marilah kita selepas sholat tetap menjalankan dzikrullah. Terserah mau pakai tasbih atau pakai nafas, langsung sambung ke Allah, langsung silatun ke Allah, langsung sadar Allah. jangan hanya silatun ketika sholat saja, kita berjuang silatun sepanjang hidup kita.

CategoriesUncategorized

7 Replies to “Benarkah sholat itu dzikir tertinggi?”

  1. Assalamu’alaikum.. Jika kita buka al Qur’an yang mengatakan shalat adalah dzikir tertinggi. Bukan manusia melainkan ALLAH, pencipta manusia, pencipta langit, bumi dan semua yang ada di dalamnya. Allah swt berfirman.. 

    Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q29:45

    Kalimat dlm bhs Arab-nya “waladzikrullahi akbar” . Kata Akbar disitu menunjukkan penafian kepada yang lain, shalat sebagai dzikir yang agung.. dzikir tertinggi.. artinya yang selain itu tentu tidak akbar.. 

    Rasulullah bersabda “As shalat mi’rajul mu’minin” (HR. Bukhari). Shalat adalah mi’rajnya orang beriman. Jadi jelas.. Mi’raj, perjalanan ruhani orang beriman adalah di dalam shalat bukan diluarnya. Dalam hadits lain kata Rasul “ju’ilat qurratu’aini fi shalat” dijadikan kesejukan hatiku di dalam shalat. Sehingga beliau menunggu nunggu waktu shalat tiba.. karena itu beliau terus berdzikir diluar shalat. Sesuai perintah Allah.. 

    “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” Q4:103

    Shalat dalam ayat tersebut disebut dua kali.. dzikir dilakukan diantara kedua waktu shalat. Karena pentingnya bagi orang beriman maka fardhu “wajib” yang ditentukan waktunya bagi orang beriman. Karena itu khusyuk hanya akan didapatkan orang beriman.. (lihat q23.1-2, q2:45-46, q17:107-109, dst)

    Kalau ada yang mengatakan seolah tidak penting bahkan melarang dzikir diluar shalat, tentu itu informasi yang salah dan menyesatkan. Orang yang sudah masuk dalam keadaan dzikir di dalam shalat tentu mendawamkan dzikir diluar shalat. Karena ia ingin memperpanjang durasi kebahagiaan yang telah didapatkan..

    Bagi mereka yang belum merasakan khusyuk, sudah imani saja bahwa khusyuk ada, meski dia belum diberi karunia khusyuk. Sambil berdoa semoga Allah berkenan memberikan khusyuk kepadanya. Tdk lah bermanfaat  menolak dalil yang qath’i. Muslim menjalankan agama mengikuti ittiba’ rasul (meneladani rasul), bukan ibtida’ (mengada2).

    قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
    Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Q6:162

    Marilah kita renungkan kenapa dalam ayat di atas shalat disebutkan terpisah dan mendahului ibadah yang lain.. ?

    Tidak ada perbuatan, ucapan atau tulisan kecuali harus dipertanggungjawabkan disisi Allah SWT. Semoga Allah senantiasa berikan taufiq dan hidayah kepada kita. Amin.. Wassalamu’alaikum / Bonny

    1. Pak Agus, Pak Bonny (dari Shalat center) ….. orang belajar ke Allah tidak boleh tergantung pada satu metode saja, karena yang jadi fokus adalah ke allah bukan metode. Metode bisa apa saja.. dan saya juga tidak menyebutkan siapa yang melarang kan? bisa saja tetangga saya yang tidak beragama sehingga wajar jika dia melarang saya berdzikir…..

  2. Saya belum pernah mendengar orang dilarang dzikir, bahakan dianjurkan seperti kutipan tulisan berikut:

    Assalamu’alaikum.. Jika kita buka al Qur’an yang mengatakan shalat adalah dzikir tertinggi. Bukan manusia melainkan ALLAH, pencipta manusia, pencipta langit, bumi dan semua yang ada di dalamnya. Allah swt berfirman..

    Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q29:45

    Kalimat dlm bhs Arab-nya “waladzikrullahi akbar” . Kata Akbar disitu menunjukkan penafian kepada yang lain, shalat sebagai dzikir yang agung.. dzikir tertinggi.. artinya yang selain itu tentu tidak akbar..

    Rasulullah bersabda “As shalat mi’rajul mu’minin” (HR. Bukhari). Shalat adalah mi’rajnya orang beriman. Jadi jelas.. Mi’raj, perjalanan ruhani orang beriman adalah di dalam shalat bukan diluarnya. Dalam hadits lain kata Rasul “ju’ilat qurratu’aini fi shalat” dijadikan kesejukan hatiku di dalam shalat. Sehingga beliau menunggu nunggu waktu shalat tiba.. karena itu beliau terus berdzikir diluar shalat. Sesuai perintah Allah..

    “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” Q4:103

    Shalat dalam ayat tersebut disebut dua kali.. dzikir dilakukan diantara kedua waktu shalat. Karena pentingnya bagi orang beriman maka fardhu “wajib” yang ditentukan waktunya bagi orang beriman. Karena itu khusyuk hanya akan didapatkan orang beriman.. (lihat q23.1-2, q2:45-46, q17:107-109, dst)

    Kalau ada yang mengatakan seolah tidak penting bahkan melarang dzikir diluar shalat, tentu itu informasi yang salah dan menyesatkan. Orang yang sudah masuk dalam keadaan dzikir di dalam shalat tentu mendawamkan dzikir diluar shalat. Karena ia ingin memperpanjang durasi kebahagiaan yang telah didapatkan..

    Bagi mereka yang belum merasakan khusyuk, sudah imani saja bahwa khusyuk ada, meski dia belum diberi karunia khusyuk. Sambil berdoa semoga Allah berkenan memberikan khusyuk kepadanya. Tdk lah bermanfaat menolak dalil yang qath’i. Muslim menjalankan agama mengikuti ittiba’ rasul (meneladani rasul), bukan ibtida’ (mengada2).

    قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
    Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Q6:162

    Marilah kita renungkan kenapa dalam ayat di atas shalat disebutkan terpisah dan mendahului ibadah yang lain.. ?

    Tidak ada perbuatan, ucapan atau tulisan kecuali harus dipertanggungjawabkan disisi Allah SWT. Semoga Allah senantiasa berikan taufiq dan hidayah kepada kita. Amin.. Wassalamu’alaikum / Bonny

    1. Pak Agus, Pak Bonny (dari Shalat center) ….. orang belajar ke Allah tidak boleh tergantung pada satu metode saja, karena yang jadi fokus adalah ke allah bukan metode. Metode bisa apa saja.

  3. Pak bonny kita tidak perlu bedebat ttg sholat adalah zikir tertinggi atau tidak,kita lihat tujuan sholat pada siapa??? Sholat itu wajib yg telah ditentukan waktu nya,skrg saya bertanya zikir tujuan pada allah jg setiap saat,setiap detik,setiap jam.bahkan sampai hny jasad yg tidur.tp jiwa msh zikir pd allah.mana yg tinggi???? Mana yg lebih terasa??? Bnyk jalan menuju roma,tujuan tetap 1.mana yg lebih tinggi ingat setiap saat,atau subuh,zuhur ashar…………??? Tinggi rendah nya itu kan hny dari sudut pandang manusia…..coba renungkan manakah yg lebih utama,bukankah kita diberi akal utk berpikir…..saya sudah tidak merasakan adanya tinggi rendah ibadah itu….karena kemana dipandang disitu Allah melulu.anda lempar batu kedalam sungai,apakah batu itu masih nampak??? Sudah tenggelam didalam nya,,saya Sangat berterima kasih pada mas setiyo,mengajarkan zikir nafas di tawangmangu.smoga allah memberkahi kita smua.amiin,mohon maaf kata2 saya,diri yg msh belajar ini.

  4. Pak bonny,mungkin kita tidak perlu memperdebatkan ttg sholat adalah zikir tertinggi.sholat itu hukum nya wajib 5 waktu,tujuan pada allah.zikir setiap saat,stiap waktu,bahkan sampai tidur nya jasad,jiwa pun msh berzikir pd allah.tujuan tetap sama pada allah jg,hukum wajib tetap wajib.tp zikir stiap saat adalah hal yg paling utma tidak bs ditinggalkan,anda akan sholat krn anda ingat setelah itu anda lakukan sholat bukan??? Mana yg lebih dulu ingat anda apa sholat nya??? Saya tidak melihat lg tinggi nya ibadah,jika kemana wajah dihadapkan hanya allah melulu yg ada….anda lempar batu kedalam sungai masih nampakkah batu itu.telah tenggelam bersama sungainya,mshkah disana ada persepsi tinggi atau rendah.laa maujud illallah,terima kasih pada mas setiyo yg telah memberikan pelajaran zikir nafas ditawangmangu kepada saya.smoga allah merahmati kita smua (allahumma amiin).mohon maaf bnyk kata2 yg salah,krn saya masih belajar.kesempurnaan hanyalah milikNYA

Leave a Reply to JOHN HENDRI Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.