Beralihlah ke Jiwa

Ketika kita sholat , pindahkan diri kita dari jasad (pikiran hati) ke jiwa. Misalnya ketika kita rukuk fokuslah kepada ketundukan kepada Allah, abaikan seluruh tubuh abaikan apa yang dipikiran, dan abaikan apa yang sedang anda rasakan.

ketika anda memasuki jiwa dan menggunakannya dalam ketundukan kepada Allah maka anda akan merasakan kekuatan jiwa. Point penting untuk mengamalkan ini  adalah pengabaian jasad yang di dalamnya ada pikiran dan hati. ketika anda dapat mengabaikan pikiran otomatis anda akan masuk kedalam jiwa.

Rukuk merupakan pekerjaan jiwa untuk  tunduk kepada Allah. anda tidak perlu bingung karena anda tinggal fokus kepada ketundukan maka seluruh instrumen jasad akan mengikuti jiwa. keterikatan jasad dengan jiwa ini mutlak, artinya jasad akan selalu mengikuti jiwa. jadi jangan takut nanti jasad bagaimana, jasad yang pasti akan mengikuti apa yang dilakukan jiwa. jika jiwa tunduk maka pikiran tunduk, jika jiwa tidak tunduk maka pikiran tidak akan tunduk. ini menjadi rumus bagi kita. banyak orang yang tidak mampu mengendalikan pikiran disebabkan karena jiwa tersebut tidak mau tunduk.

Namun, saya menyadari bahwa jika anda belum paham anda tidak akan dapat melakukan apa yang saya maksud, tapi ada kunci yang tetap bisa anda lakukan yaitu fokus untuk berserah ketika rukuk dan sujud.

baik semoga cara ini menambah kekhusyuan dalam sholat kita amin.

CategoriesUncategorized

9 Replies to “Beralihlah ke Jiwa”

  1. subhanallah ,shalat insya barusan tak terasa hampir 30 menit dengan mengikuti jiwa tanpa menghiraukan lagi jasad.

  2. Jemaah mendapati kesukaran untuk membedakan antara Jiwa, Hati dan Ruh. Sukacita sekira Pak Setiyo dapat memberi penerangan bagi menjelaskan perkara tersebut.

  3. Ya benar sekali pak ustadz…bila hati sdh tunduk berserah terutama pd wkt sujud dan ruku’..jasad akan mengikuti dg ringan dan legowo bahkan yg dulu merasakan capek skarang serasa sangaat nikmat, krn merasakan rasa sambung dan kemesraan dg Allah dlm sholat kita,shg tiba2 air mata sdh bercucuran merasakankedekatan itu…subhanallah hanya dg hati tunduk brserah saja trnyata kita bisa merasakan kedekatan pd Allah tak berjarak..trima ksh pak ustadz atas share ilmunya..

  4. Assalamu’alaikum wr.wb.
    Maaf Pak Ustad saya sholat dengan kesadaran jiwa lurus ke Allah seakan Allah melihat dan terasa dekat dengan saya dan saya menghiraukan kondisi jasad, bacaan dan gerakan sholat sesuai syar’i fiqih tentunya,yang saya alami badan ini terasa enteng, ringan,nikmat tapi dalam kondisi berdiri itu malah saya pingin jatuh mata berat seperti ngantuk.
    Mohon pencerhannya Pak Ustad bagaimana seharusnya.? Terimakasih, wasalam.

    1. waalaikum salam wr wb , pada keadaan itu pertahankan kesadaran tubuhnya pak, dengan memasuki Allah yang tidak bisa dipersepsikan dengan apapun termasuk merasa dekat atau merasa dilihat atau melihat, masuklah lebih dalam dari pada itu pak, insya Allah Bapak akan merasakan keadaan yang tidak mengantuk

  5. Assalamualaikum Ustadz, mohon pencerahan, jika shalat saya bibir melafazhkan, hati/pikiran menerjemahkan artinya supaya memahami apa yg diucapkan gk sekedar komat kamit, apa begitu termasuk khusyuk ya ustad ?

    1. waalaikum salam wr wb pak Taufik, sebenarnya tidak perlu kita terjemahkan, umpamakan saja bahasa kita adalah bahasa arab maka kita tidak perlu menterjemahkan tapi langsung kita komunikasi kepada Allah

      1. ooh begitu ya ustadz tapi memang sulit sih seperti itu seratus persen, namanya sudah bahasa ibu kita bukan bahasa arab tapi indonesia hehehe,
        jazakallah pak ustadz

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.