bukan kembali kepada quran dan hadis

kenapa kembali kepada quran dan hadis lebih ngetrend dari pada kembali kepada Allah? … pertanyaan mendasar yang mungkin sebagian orang takut untuk membicarakannya. sejak munculnya pergerakan pergerakan islam atas keprihatinan terhadap melencengnya ajaran islam … sebagian ulama menganjurkan untuk kembali kepada ajaran murni yaitu kembali kepada quran dan hadis…. tapi nampaknya kembali kepada quran dan hadis sekarang sudah kurang sesuai lagi sebab beberapa malah mengaku kembali quran dan hadis tapi dari sisi akhlak beragama kurang. contoh paling mendasar adalah sebagian dari kita lebih condong kembali kepada quran dan hadis dari pada kembali kepada Allah. perilaku paling konkrit adalah lebih mengedepankan syariat dari pada makrifat… padahal kita tahu bahwa syariat tersebut sebagai sarana bukan tujuan, untuk mencapai tujuan sebenarnya yaitu hakikat.

pemaknaan yang salah sering terjadi yaitu kalau kembali kepada quran dan hadis sudah pasti kembali kepada Allah. jelas sekali bahwa Allah dan quran adalah berbeda…. Allah dan hadis jelas beda. Allah ya Allah quran ya quran. kita tidak bisa kembali kepada quran otomatis kembali kepada Allah. yang benar adalah bahwa kita kembali kepada Allah melalui aturan quran dan hadis.

murni kembali kepada quran dan hadis tanpa kembali kepada Allah akan menghasilkan umat yang kaku, rigid dan emosional… untuk itu sekarang ini perlu adanya kamapanye untuk kembali kepada Allah. pergerakan pergerakan umat islam seharusnya mengarah kepada kembalinya umat ini kepada Allah. kesadaran inilah yang akan membawa kejayaan Umat, kesuksesan umat. sudah lama kita terbelenggu oleh “quran dan hadis” padahal quran hadis adalan tuntunan bukan malah membelenggu kita. Quran dan sunah di ada kan untuk mengajak kita kembali kepada ALlah, bukan berhenti kepada quran dan hadis.

CategoriesUncategorized

20 Replies to “bukan kembali kepada quran dan hadis”

  1. Subhanallah…pemikiran itu tak terpintas sedikitpun dari alam sadarku…Alhamdulillah..telah Pak Pur buka pikiranku yang terbelenggu oleh pendapat kembali ke Qur’an dan Hadis…bukannya kembali kepada Yang Mencipta Qur’an..maupun Hadis. Suwun..Pak Pur..

    1. alhamdulillah pak. semoga kemurnian tauhid kita tidak terganggu oleh sarana quran dan hadis

  2. Betul pak saya setuju kembali kepada Allah melalui Qur’an dan Hadist (4:59). Cuman yang jadi masalah, banyak orang merasa telah kembali kepada Allah, hanya dengan menyebut nama Allah…Allah…Allah, atau sholat yang merasa sudah khusyuk ketemu Allah.

    Padahal Allah akan ngobrol hanya dengan cara ini. (42:051) Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir [1348] atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.

    Dan Allah tunjukkan bahwa Dia memberi petunjuk lewat Qur’an. (5:016) Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

    Jadi bagaimana mungkin orang dapat petunjuk, dapat jalan yang lurus tanpa MEMBACA (29:45), MEMPELAJARI (7:39), MEMAHAMI (12:2), MELAKSANAKAN (24:1, 28:85), MESYIARKAN (2:159, 174) Al Qur’an dan Melestarikan sampai akhir hidupnya.

    Jangan-jangan yang memberi petunjuk ini. (43:26-37)
    36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
    37. dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.

    Mohon maaf ini sharing2 aja, mudah2 an dengan salah satu jalan ini, kita sama2 mendapat pencerahan.
    020:135 Katakanlah: “Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk”.
    006:117 Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk.

    1. kalau kita murni ke Allah pasti tidak ada masalah, tapi kalau masih selain Allah pasti ada masalah. kembali kepada Allah cukup dengan berserah titik… nggak perlu dasar hukum karena itu sudah sangat teramat jelas, malah kalau kita utak utik dengan toeri dan dalil pasti akan ruwet. jalankan dulu kembali kepada Allah baru kemudian sudah sesuai tidak dengan quran dan hadis. jadi jangan jadikan quran dan hadis di depan sebagai tuntunan tapi jadikan lah referensi apakah perilaku kita sudah benar atau tidak, karena yang menuntun kita adalah Allah bukannya quran dan hadis.

  3. ketika dikembalikan ke Alloh akan menemukan kesejatian (kehakikian) sama halnya dengan ketika banyak penafsiran tentang “TEBU / GULA”…baik dari isi, rasa, maupun bentuk serta nama (istilah dari berbagai macam bangsa/pikir)….pasti muncul persepsi yg beraneka macam (karena disesuaikan dg kondisi pemahaman masing2 pribadi/bangsa)…..sehingga terkadang bisa menimbulkan perdebatan yg macam-macam juga..

    tp ketika (kembali) menemukan kehakikian (rasa sejati)…maka kesamaan akan diperoleh…..(manis)……terserah mau pake istilah apa (bentuknya kayak apa, namanya apa aja….)…manis ya manis…..

    kalo udah kembali kepada yg sejati (haq)….silahkan mau dipelajari, diteliti…ya monggo…dipadukan dg berbagai macam sumber…toh yg penting udh menemukan kebenarnnya…..

    1. setuju mas, jadi ke Allah dulu baru mengkaji mendalami meresapi al quran pasti kita akan dipahamkan Allah, karena yang tahu sebenarnya maksud al quran adalah Allah sendiri kita hanya mengira ira “maksud quran” maka ada ilmu tafsir… namanya saja juga tafsir bisa benar dan bisa salah.

  4. klo yg kita perbuat salah menurut al-qur’an tapi pendapat itu sangat mengakar sehingga kita g mau mengubah perbuatan kita gimana,karena refrensikan sifatnya hanya penunjang,sedangkan pedoman itu pasti kita gunakan,kita bukan khidir lho pak,jangan sampai menjadi fir’aun,krn merasa dkt ddngan Allah kita remehkan al-qur’an

    1. tidak ada yang meremehkan al quran tapi mendudukkan al quran sebagaimana mestinya. jangan sampai kita fokus ke Al quran tapi Allahnya lupa. kalau yang kita perbuat salah menurut al quran ya tentu dan pasti “tidak benar” jadi tidak perlu dipermasalahkan lagi. saya hanya ingin kita lebih proporsional dalam mendudukkan Allah tujuan utama dan al quran sebagai panduannya. kalau menuju kepada Allah tidak pakai panduan Quran ya jelas salah dan sesat, tapi kalau hanya berfokus kepada al quran saja kita tidak akan mendapatkan hal yang sebenarnya dalam al quran tapi kita akan bergelut kepada hal yang tidak esensi dan perpecahan, serta tidak mendapatkan mukjizat wahyu karena Allah kita tinggalkan

  5. Alhamdulillah Sangat Setuju semuanya.
    Banyak orang menyembah Simbul Allah, Asma Allah, Huruf Allah. Tapi sesungguhnya yang harus kita sembah adalah SEJATINING Allah. Ibarat Air di dalam gelas dimasukin gula, rasanya manis. Itulah sejatining manis rasa gula. Tapi ketika air di gelas itu dimasukin kertas bergambar gula, bertuliskan manis, berhuruf manis, ya tetap tawar. .

    Siapa sejatinya Allah. Dialah Dzat KASIH SAYANG (6:12) Katakanlah: “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi.” Katakanlah: “Kepunyaan Allah.” DIA TELAH MENETAPKAN ATAS DIRI-NYA KASIH SAYANG [462]. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman [463]. Ayat lain (6:54).

    Rasanya Tuhan itu apa, ya KASIH SAYANG itu rasanya. Ternyata Tuhan di hati masing2, syaratnya (019:096) Sesungguhnya orang-orang yang BERIMAN DAN BERAMAL SALEH, kelak Allah Yang Maha Pemurah [911] akan menanamkan dalam (hati) mereka RASA KASIH SAYANG.

    Klop dah dengan ayat (50:16) Allah lebih dekat dari urat leher. Lha Allah di mana. Di sini (57:4) Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy [1454] Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1455]. Dan DIA BERSAMA KAMU DIMANA SAJA KAMU BERADA. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

    Ternyata Allah beserta kita, syaratnya (16:128) Allah beserta orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan.

  6. NOL…….KOSONG…..dalam KOSONG ada yng SEJATI
    NOL…KOSONG…….akan menimbulkan ruang gerak…..

    Lakum dinukum waliyadin…………

  7. Allah (dgn segala kekuasaannya) bisa memberi wahyu/ ilham kepada binatang lebah (An Nahl 16:68), dan tentu saja Allah bisa memberi ilham / pengajaran kpd manusia ( Asy Syams 91:7-10, Al Alaq 96: 1-5, dll ), menurunkan ilham ketenangan / keimanan ( AlFath 48:4), bahkan Allah yang menanggung untuk mengumpulkan kalam Qur’an di dada kita (Al Qiyamah 75:16-19 ). Masalahnya, ketika kita mendapat suatu “pesan di dada”, apakah pesan itu dari Allah atau setan ? Setan telah berkata aku akan menggoda manusia, kecuali orang-orang yang ikhlas. Maka jadilah kita orang yang ikhlas / berserah diri kepada Allah, agar kita yakin bahwa ‘pesan’ itu bukan dari setan tetapi dari Allah. Diskusi ini sangat menarik. Yang jelas Quran dan Hadist tidak bisa menggantikan keberadaan Allah. Smoga diskusi ini tidak memecah ukhuwah kita. Wallahu ‘alam.

  8. yang mas katakan benar namun ingat mas kembali pada Allah ada jalannya………Alqur’an dan hadis adalah rambu-rambunya,
    Terus mas berjuang mudah-mudahan kita bisa bersalaman di alam HadiratNya,,,,,,,,,,,,,hehehehehe
    salam….salam……..salam

  9. tul mas , ujung ujungnya komentar ini bidah itu bidah ,sesat dan yg gila lagi mengkafirkan sesama muslim

  10. Allah=asma…Yang menciptakan langit dan bumi beserta isi nya tidak bernama tapi Yang mpunya smua nama…

  11. manusia diciptakanNya dari empat unsur yaitu:api,angin,tanah,air.(4LLI I )alif lam lam kha.dua ghaib dua nyata.hukum tasdid yg mempersatukan keempatnya,hukum jabar je,er pe,es tanwin…Siapakah yang menciptakannya…?

  12. Semangat umat Islam untuk kembali kepada Al-Quran dan Hadits dicoba dilemahkan oleh tulisan ini. Padahal wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebelum wafatnya, beliau menyuruh kita berpegang teguh pada keduanya agar kita selamat dunia akhirat. Setiyo telah berlaku kurang ajar terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Semoga Allah menjaga Islam dan umatnya dari makar dan tipu daya para munafiq.

    1. itulah bedanya…. kalau pemahaman berbeda… sudut pandang kelas 1 dan kelas yang lebih tinggi tentu akan membawa persepsi yang beralainan. nah monggo saja … untuk berbeda persepsi… orang yang baca sudah tentu tahu akan kapasitas masing masing yang nulis di blog ini.

  13. Aku cuma ingin mengajak berfikir. Al-Quran adalah perkataan Allah. Di dalamnya terdapat kehendak Allah atas hamba-Nya berupa perintah dan larangan, berita-berita, kabar gembira dan ancaman. Hadits menjabarkan secara rinci ayat-ayat Al-Quran. Kembali kepada Allah berarti kembali berserah diri dan patuh kepada-Nya, yakni melaksanakan apa-apa yang Allah kehendaki dari kita sebagai hamba-hamba-Nya; amalan apa saja yang diridhoi-Nya, lisan mengucap apa-apa yang dicintai Allah, bagaimana iman yang sahih itu, apa itu akhlak mulia, dan seterusnya. Sudahkah semua laku kita sebagai hamba sesuai dengan kehendak-Nya? Apa patokan kesesuaiannya? Ternyata Al-Quran dan Hadits itu juga tempat kita merujuk. Kesimpulan: kembali kepada Allah berarti kembali kepada Al-Quran dan Hadits. Semoga bermanfaat bagi mereka yang berakal dan menghendaki petunjuk.

  14. @Setiyo, pemikiran anda mirip kafir Kristen. Bagi mereka yang penting percaya Yesus, sedangkan segala syariat yang tercantum di dalam Injil dinomorduakan. Tidak mengapa tidak bersunat, makan babi, meninggalkan shalat dan puasa, yang penting percaya Yesus. Kerancuan anda dan mereka pun persis sama: percuma melakukan segala kewajiban yang diperintahkan Kitab Suci dan Nabi, kalau tidak percaya Yesus. Akhirnya kafir Kristen meninggalkan segala kewajiban dan melanggar segala larangan. Hmm.. Aku khawatir ente salah satu kader mereka dalam merusak Islam. Semoga kekhawatiranku tidak terjadi. Mudah-mudahan tulisan di atas hanya berasal dari kebodohanmu saja.

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.