Belajar Lenyap di Padepokan Patrap

Belajar lenyap disini adalah bagaimana kita dapat memasuki alam di atas pikiran dan perasaan. Belajar lenyap di padepokan patrap gumpang, kartasura, Solo, dilakukan dalam 3 sesi, sesi pertama dengan dzikir nafas, kedua dengan gerak, dan ketiga dengan patrap sakaratul maut. Peserta akan merasakan keadaan hilang tapi sadar, hal ini terjadi pada saat dzikir nafas kemudian saat patrap gerak akan menyadari bahwa melawan Allah itu tidak bisa semua gerak harus mengikuti kehendak Allah dan kita hanya bisa pasrah dan pasrah, diputar, dibanting, di buat jatuh semua tinggal pasrah. Kemudian ketika patrap sakaratul maut akan merasakan keadaan mati sementara artinya tubuh sama sekali tidak bisa bergerak meski diri ingin menggerakkan tubuh,  jadi  tubuh seperti  lengket dengan tanah.

Untuk belajar lenyap ini saya sendiri yang akan melatih, dan harus dengan janjian.  agar belajar lebih efektif dan maksimal peserta harus sudah belajar dzikir nafas secara intensif di rumah.  minimal 30 menit setiap hari.

Pengalaman tiap orang tentunya berbeda beda apa yang saya sampaikan diatas adalah pengalaman kawan kawan tadi malam yang saya latih.

oh ya apa manfaat belajar lenyap ini, manfaat belajar lenyap adalah agar kita dapat menyadari akan ketiadaan ego, ketidak mampuan apa apa. Kemudian lenyap ini memudahkan kita untuk masuk ke dimensi sibghoh. manfaat lainnya adalah keadaan lenyap ini menjadi dasar untuk untuk menjalankan 3T (tasbih tahmid dan takbir)

 

se fana fana nya kita nafas tetap bergerak

fana adalah pelajaran mengosongkan ego. mengosongkan ego berarti kita belajar untuk menjadi tidak ada pengakuan apapun dan tidak memiliki kekuatan apapun. Semakin kita meniadakan kemampuan maka akan semakin jelas gerak nafas. Nafas bergerak bukan karena kemampuan kita tapi ada kemampuan lain yaitu Allah SWT. Pelajaran nafas,, meski kita kosong, meski kita fana maka nafas kita tetap jalan.  Bahkan kalau nafas kita hentikan maka berarti kita muncul egonya lagi, dan tidak nol lagi atau tidak fana lagi karena ada pengakuan bahwa saya bisa menahan nafas.

semakin kita fana semakin kita tidak mampu apa apa maka akan semakin jelas bahwa nafas ada yang menggerakkan dia bergerak mengikuti Allah yang berkehndak terhadap nafas kita.

semoga ini menjadi pelajaran bagi kita tentang hakikat sebenarnya fana.

gunakan puasa untuk loncatan jiwa

puasa pasti merasakan sensasi lemas, lapar dan haus, nah keadaan ini jadikan sebagai jangkar untuk loncat ke jiwa atau masuk ke kesadaran jiwa. Puasa yang demikian maka kita mendapatkan manfaat yang besar dari puasa yang kita dapatkan. Puasa tidak harus puasa ramadhan segala puasa sunah dapat kita lakukan.  puasa senin kamis, puasa daud atau syawal.

kita harus punya pemahaman bahwa kita adalah jiwa bukan jasad, pemahaman ini harus kuat sehingga motivasi puasa adalah menjadikan kita menjadi mahluk jiwa. dan kita paham bahwa setelah kita menjadi mahluk jiwa maka kita akan mendapatkan banyak hal. salah satu ayat di quran menyebutkan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan kita jika kita tidak merubah jiwa kita. Jiwa ini kita tingkatkan dari jiwa yang berada di jasad menjadi jiwa yang menjadi jiwa itu sendiri dan nantinya jiwa kita naikkan untuk menyadari Allah (sadar Allah).

Puasa menjadi laku spiritual di banyak perguruan, kita tidak perlu puasa yang aneh aneh , cukup dengan puasa wajib dan sunah nabi. yang penting dalam puasa adalah saat lapar dan lemas gunakan untuk loncat ke jiwa. Tentunya akan  lebih baik jika mulai puasa langsung loncat ke jiwa sehingga diharapkan nantinya selamat 24 jam kita bisa berada di jiwa tidak di jasad.

untuk sementara ini, untuk latihan awal, bagi saya, kita berlatih lapar dan haus sebagai pengingat (jangkar) untuk loncat ke jiwa)