Apa beda umrah sadar Allah dan umrah biasa ?

tentu beda, umrah yang disertai dengan sadar Allah, berarti setiap kegiatan aumrah mulai dari ihram sampai tahalul disertai dengan menyadari Allah. Tidak terpesona kakbah tidak terpesona hajar aswad hingga melupakan Allah SWT. Umrah yang sadar Allah, mengarahkan semua ibadah umrahnya kepada Allah, jika sai dia bergantung total kepada Allah , jika thawaf dia berserah kepada Allah. Jika umrah biasa yang tanpa menyadari Allah, maka jelas sekali perbedaannya, baru melihat jam yang besar di samping kakbah saja sudah melupakan Allah, baru lihat kakbah saja sudah lupa akan lupa begitu terpesona dengan apa yang di depan mata.

Haji Merupakan Rukun Islam Kelima

Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam, bersama dengan syahadat, shalat, zakat, dan puasa. Ia merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Yang namanya kewajiban tentunya menjadi niat yang harus dilakukan oleh setiap muslim, terlepas dari mampu atau tidak mampu. Niat adalah satu perbuatan jiwa yang sadar untuk memenuhi rukun islam , memenuhi kewajiban dalam islam, sedangkan berangkat haji tentu tergantung banyak keadaan, seperti kemampuan fisik kemampuan keuangan dan keadaan selama perjalanan. Tapi sekali lagi bahwa keadaan kemampuan tersebut tidak boleh menghalangi untuk melakukan niat berhaji.

niat untuk ibadah haji itu terlepas dari mampu atau tidak mampu, punya uang atau tidak punya uang. karena niat haji memang tidak pakai uang. meski tidak mampu meski sudah tua meski keadaan perang dan tidak memungkinkan dalam berhaji, kalau belum pernah haji maka hukumnya adalah wajib untuk berniat. Sebab ketika seorang sudah bersumpah memeluk agama islam maka kewajiban (rukun islam) harus tetap di niatkan. Tidak boleh menjalankan islam yang di niatkan hanya 4 saja yang haji tidak diniatkan. jadi intinya niatkan dulu perkara berangkat atau tidak itu nanti, urusan nanti. Terlebih di indonesia saat ini daftar tunggu untuk bisa haji bisa mencapai puluhan tahun. nah yang penting adalah niat dulu.

Ketika kita sudah berniat haji, dan Allah tidak memperjalankan kita untuk berhaji maka kita sudah dianggap telah memenuhi rukun islam yang terakhir yaitu ibadah haji. Tapi jika kita menyengaja untuk tidak mau berhaji, tidak niat berhaji maka kita sebagai umat islam maka islam kita akan dianggap tidak lengkap, dana tentu Islam nya tidak sempurna.

Samakan Frekwensi dengan Mekah

Saat ini ribuan jamaah haji sedang berkumpul menjalankan ibadah di tanah suci mekah. Kita disini disunahkan untuk berpuasa. Puasa adalah cara untuk menyamakan frekwensi dengan jamaah yang sedang berada di mekah. Jamaah dengan jumlah ribuan memiliki getaran spiritual yang tinggi dan kita bisa mendapatkan dampaknya dengna menyamakan frekwensi yaitu dengan puasa. Terutama sekali puasa di bulan dzulhijah ini pada 2 hari sebelum hari raya. Puncak haji adalah keheningan yaitu wukuf di arofah kitapun sama saat wukuf diusahakan banyak berdzikir dengan menyebut nama Allah, saya sarankan dengan berdzikir nafas yaitu menyebut nama Allah dalam keluar masuknya nafas.

Anda nanti akan merasa getaran yang kuat ketika menyebut nama Allah,  Huu ketika nafas masuk dan Allah ketika nafas keluar seiring dengan frekwensi yang sedang menjalankan ibadah di mekah. Gemuruhnya dzikir nafas akan bergemuruh ke dalam dada , dan akan membuat anda merinding seluruh tubuh serta menangis. Getaran ini akan terasa sampai dalam dan membekas menambah keyakinan dan kepercayaan kita kepada Allah SWT. Menambah kuat untuk tetap lurus ke Allah, dan tambah semangat dalam menjalankan amanah amanah Allah. Sehingga kebahagiaan dunia dan akhirat akan kita raih.