Untuk Dik Yazid bin Habib Goib yang menanyakan tentang shalat khusyu apakah masih bisa mendengar

ada sebuah pertanyaan dari dik yazid putra dari Habib Goib Al Aydrus tentang apakah shalat khusyu itu masih mendengar. Dik Yazid ini masih kelas 1 SMP,  pertanyaan akhirnya di sampaikan ke saya melalui Bapaknya tadi di padepokan patrap. jawaban saya untuk dik Yazid, bahwa shalat khusyu itu meluaskan kesadaran bukan keluar dari jasad, karena meluaskan kesadaran maka apa yang masuk ketelinga kita sadar kalau ada suara yang masuk, kemudian sama dengan penglihatan dan indera kita yang lain, semua masih dapat di sadari oleh jiwa kita yang meluas.

Dik Yazid, khusyu itu bukan terletak pada ketenangan, bukan pada heningnya pikiran bukan pada tidak mendengarnya kita terhadap apa apa yang sedang terjadi di sekeliling kita. Khusyu itu ada dua kriteria yang pertama adalah sadar Allah dan yang kedua adalah pasrah kita kepada Allah. Jika dua hal ini dilakukan dalam shalat maka shalat kita tergolong shalat yang khusyu.

Begitu ya Dik Yazid semoga jawaban singkat ini dapat menjawab apa yang dik Yazid tanyakan melalui Bapak Dik Yazid. rajin rajin ber DN ya agar shalatnya tambah khusyu.  Selamat liburan di jogja ya ….

cara shalat tarweh yang benar

12185122_10205009319048823_5774460609256465209_oshalat Tarweh cara Rasulullah >>>>>>tarweh artinya adalah istirahat, jadi jika kita menjalankan shalat tarweh tidak boleh tergesa gesa. Kita harus benar benar menggunakan tarweh ini sebagai sarana untuk istirahat. Kita lihat misalnya pada waktu berdiri maka berdirinya adalah istirahat, ketika kita rukuk maka rukuknya adalah istirahat. Pada saat rukuk kita rasakan benar benar bahwa punggung kita benar benar istirahat atau relaks, sehingga sangat terasa istirahatnya. begitu pula ketika sujud dan ketika duduk di antara dua sujud. pokoknya semua gerakan dalam shalat kita ujudkan dalam bentuk istirahat. istirahat adalah mengendorkan otot, nah pada saat shalat tarweh maka seluruh otot harus kendor. Untuk menjalankan tarweh dengan benar yaitu dengan relaks anda tidak bisa melakukannya dngan shalat berjamaah yang imamnya tidak memahami makna istirahat ini. maka saya sarankan sebaiknya anda melakukan shalat tarweh sendiri di masjid atau di rumah seperti yang dicontoh kan Rasulullah dalam shalat tarweh

shalat awal waktu yang membuat tidak khusyu

orang yang selalu mengedepankan “shalat harus selalu di awal waktu” sangat rentan terhadap ketidakkhusyuuan dalam menjalankan shalat. Tipe tipe orang yang “menyegerakan” sesuatu adalah tipe orang yang tidak tumakninah. Kelegaan orang model ini adalah, ketika selesai menjalankan shalat bukan pada waktu shalat. Orang orang seperti ini ketika mendengar adzan muncul ketidaktumakninahannya. mendengar adzan seperti orang yang harus … harus … harus… sehingga ketenangan berubah menjadi suatu keharusan yang merubah keadaan tenang tersebut… dia akan berlari menuju masjid, dia akan wudlu dengan cepat dan pengaruhnya akan di shalat yaitu dia akan shalat dengan cepat, dia akan kesal kalau imam shalatnya lama…

orang orang seperti ini biasanya wajahnya penuh ketegangan. Dia akan melihat orang yang tidak shalat di awal waktu adalah orang yang masuk “neraka”….

akan lebih baik kalau  misalnya alarm jamnya menunjukkan 10 menit sebelum adzan, sehingga ada persiapan berjalan ke masjid persiapan untuk wudulu dan persiapan menjelangan adzan… dengan persiapan ini maka sikap tumakninah sikap tenang dapat di lakukan dan dapat dipertahankan sampai masuk shalat. nah orang yang mempersiapkan shalat jauh sebelum adzan meski shalatnya di awal waktu tetap akan bisa menjalankan kekhusyuan.

Shalat bukanlah pekerjaan shalat adalah sarana kita untuk bertemu dan bersantai bersama Allah. Bukan suatu pekerjaan yang harus segera diselesaikan tepat waktu. Shalat bukanlah tugas kuliah yang harus dikerjakan dan dikerjakan …. sekali lagi shalat adalah tempat kita bertemu dan berdialog dengan Allah. Allah tidak menghendaki hambanya dalam berdialog terburu buru kesetanan. Allah ingin ketika kita berdialog dengan Beliau dapat dilakukand dengan santai dan tumakninah. sekrang lebih beradab mana shalat awal waktu tapi ingin cepat selesai, dengan shalat yang dipersiapkan waktu sebelum tiba sehingga ketika adzan dapat kemasjid dengan santai dan tumakninah dalam shalat?

jangan bergegas menjalankan shalat, kata bergegas dalam shalat sudah membentuk pikiran “kesetanan” yaitu tergesa gesa, ingin cepat selesai. Santai saja broo…