ciri sujud yang tumakninah

ketika sujud rasakan berat badan ada di leher, kepala, lutut dan tangan. karena jika tidak relaks berat badan akan berada di atas yaitu di pinggul punggung dan bahu. nah coba kendorkan dengan pelan pelan, luruh hingga terasa kepala seperti tertekan, termasuk juga leher, kaki dan telapak tangan.

7 Replies to “ciri sujud yang tumakninah”

  1. setiap gerakan sholat juga menerapkan prinsip gerakan pada senam yoga sebagai terapi relaksasi, oleh krn itu biasanya jika individu sudah paham dan tahu setiap gerakan-gerakan yoga maka ketika diterapkan secara ibadah pada sholat akan lebih mendapatkan manfaat khusyuk dan mengkoordinasikan gerakan tubuh dengan benar. Sri Dewi A S. Psi (UMM)

  2. Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
    Jumpa lagi ,lama aku nggak sempat nulis namun selalu terus ngikuti perkembangan tulisan-tulisan njenengan .Salut mas,tulisan njenengan sebenarnya sangat mudah dimengerti ,bahasanya juga sederhana namun kayaknya perlu juga untuk lebih memahami harus dipraktekan ,saya yakin apa-apa yang njenengan tulis adalah hasil dari apa-apa yang njenengan praktekan.klop sekali dengan pengalaman saya,namun saya masih belum bisa menerjemahkan satu pengalaman menjadikan suatu teori yang bisa dijadikan standart operation bagi orang lain.Menurut beberapa pengalaman saya untuk mendapatkan sujud yang tuma’ninah pada sa’at sujud jiwa kita pasrahkan saja ke Allah,semakin kuat kepasrahan itu semakin kuat juga tuma’ninahnya.Kadang juga saya tinggal mempersiapkan jiwa dan raga untuk disujudkan,mulut saya persiapkan untuk digerakkan oleh Allah,namun hal tsb.kadang secara visual orang lain posisi sujud saya tidak pada posisi sujud yang sempurna karena kadang posisi muka terlalu menempel ketempat sujud dan posisi pinggul menjulang keatas(njungkel),Dan kadang bacaan sujud terdengar lumayan keras . Bagaimana ini mas apakah saya masih belum bisa mengendalikan emosi,kan nggak enak mas pas kondisi begitu saat shalat berjamaah.
    Selamat berjuang terus,dari arek Gresik.

  3. terimakasih dan ketemu lagi dengan njenengan.. iya , lama nggak beri komen di blok saya… mbok ya kalau mampir memberi komen gitu agar sialturahmi bisa terjaga…
    iya mas jadi kadang pengalaman kadang sulit untuk dijadikan standart operasional untuk orang lain. jadi ya pokokny akita menulis sekenanya dulu saja… kadang juga pernah karena pengalaman itu begitukuat nya sehingga nulispun sering salah dan keliru…
    dari tulisan njenengann saya dapat masukan baru untuk mengarah ke relaks yang semakin relaks.. yaitu denga menyediakan diri seluruh instrument tbuh kita.
    tentang masalah sujud kayaknya dari uraian njenengan sudah betul artinya muka betul betul menempel dan memang pinggul jadi lebih keatas, kemudian untuk masalah bacaan yang tiba tiba jadi keras ketika sujud ya.. itu tinggal pengendalian suara saja.. coba suaranya mulai diperhatikanketika sujud, bila memang terlalu keras ya volumenya segera dikecilkan. jadi sholat itu khusyu bukan tidak sadar dan apa yang terjadi pada diri kita namun kita akan semakin sadar dengan apa yang terjadi pada diri kita.
    selamat mencoba terus mas…. pengalaman kita sama dalam mendalami shalt khusyu.. senang sekali bila suatu saat kita dapat bertemu….
    salam …

  4. terimakasih dan ketemu lagi dengan njenengan.. iya , lama nggak beri komen di blok saya… mbok ya kalau mampir memberi komen gitu agar sialturahmi bisa terjaga…
    iya mas jadi kadang pengalaman kadang sulit untuk dijadikan standart operasional untuk orang lain. jadi ya pokokny akita menulis sekenanya dulu saja… kadang juga pernah karena pengalaman itu begitukuat nya sehingga nulispun sering salah dan keliru…
    dari tulisan njenengann saya dapat masukan baru untuk mengarah ke relaks yang semakin relaks.. yaitu denga menyediakan diri seluruh instrument tbuh kita.
    tentang masalah sujud kayaknya dari uraian njenengan sudah betul artinya muka betul betul menempel dan memang pinggul jadi lebih keatas, kemudian untuk masalah bacaan yang tiba tiba jadi keras ketika sujud ya.. itu tinggal pengendalian suara saja.. coba suaranya mulai diperhatikanketika sujud, bila memang terlalu keras ya volumenya segera dikecilkan. jadi sholat itu khusyu bukan tidak sadar dan apa yang terjadi pada diri kita namun kita akan semakin sadar dengan apa yang terjadi pada diri kita.
    selamat mencoba terus mas…. pengalaman kita sama dalam mendalami shalt khusyu.. senang sekali bila suatu saat kita dapat bertemu….
    salam …

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.