Ada etika yang harus di indahkan bagi seorang dai, dalam hal menerima amplop..alias tanda terimakasih dari jamaah.
pertama : dengan alasan apapun tidak boleh pasang tarif. dan sebaiknya tidak menjadikan akomodasi menjadi alasan untuk pasang tarif, misalnya untuk mengundangnya karena menggunakan sound, menggunakan musik, menggunakan lainnya maka total infak sekian dan sekian… akan lebih baik jika dai menyesuaikan tempat misalnya akomodasi ya biar yang mengundang yang membelikan tiket… sound ya biar pengundang yang menyediakan sound nya tinggal dai tersebut menyebut spek yang dikehendaki dari soun tersebut. Tidak dai tersebut punya sound sendiri dan kalau mengundang harus menggunakan soun miliknya sehingga total mengundang plus kru 15 juta… ini mirip sekali dengan penyanyi berserta pemain musik di kampung kampung
kedua seorang dai tidak boleh mengharapkan amplop alias angpao alias uang. Tapi kalau diberi juga tidak boleh menolak, itu lah etikanya. jadi tidak mengharap berkah dari jamaah berupa uang juga kalau diberi uang dari jamaah tidak boleh sombong dengan menolak..
Pendidikan mengenai hal ini adalah pendidikan keihlasan. dimana seorang Dai ihlas dalam memberikan ilmu juga jamaah ihlas tanpa ada paksaan mensedekahi sebagian hartanya untuk Dai tersebut. Dengan saling ihlas ini maka ilmu yang disampaikan akan berkah. dan uang yang diterima dari jamaah tersebut juga berkah.
ihlas ini sangat penting dalam penyampaian sebuah ilmu. terlebih dalam hal hakikat makrifat. Sebab seorang dai tidak hanya menyampaikan materi keilmuan saja tapi juga mentransfer daya yang dia terima dari Allah SWT.