hari ini spiritual salah kaprah di luncurkan

di tuban, hari ini hingga besuk loncing buku karya monumental sekaligus kontroversial yaitu buku spiritual salah kaprah… judulnya saja membuat kita bernegatif ria.. namun juga penasaran dibuatnya, mungkin ini yang diambil sang penulis, ust Abu agar orang tertarik untuk membaca lebih dalam tentang apa itu spiritual yang salah…

ketika banyak orang tertarik dengan kajian spiritual… mereka berbondong bondong membrondong pelatihan pelatihan spiritual … dan ini suatu tahapan positif dimana orang indonesia terutama orang jawa yang sejak jaman majapahit bahkan sebelumnya lagi sudah mendalami ilmu spiritual.

nampaknya buku ini nanti akan mendapatkan banyak pertentangan sekaligus menyelamatkan orang orang yang memang benar benar belajar spiritual. karena tidak mungkin spiritual yang benar ada lebih dari 1 pasti kebenaran hanya ada satu. kalau baik banyak, tapi yang benar adalah satu.

judul buku ini juga mengandung unsur afirmasi dimana kalau tidak ini tidak, jadi mana ? ya ini yang satu, yang tidak salah… berarti semua salah.. kira kira begitu.

dalam tulisan terdahulu mengenai spiritual salah kaprah sudah memancing kontroversi… nah ini nanti buku setebal kira kira 300an halaman akan membahas masalah spiritual salah kaprah.

saya sudah membaca sekilas.. bahkan mengeditnya.. bahasa penyampaiannya hampir sama dengan buku pelatihan sholat khusyu dan buku berguru kepada allah .. namun dalam buku ini unsur ilmiahnya sangat kuat. mungkin tujuan penulis agar orang mudah percaya dengan tulisan atau buku ini.

nah.. tertarik silahkan baca ..dan beli tentunya …

33 Replies to “hari ini spiritual salah kaprah di luncurkan”

  1. Spiritualitas yang tidak mengantarkan ke peleburan ego, betapapun hebat sensasinya, hanyalah ilmu sulap. Mudah2an Ust Abu Sangkan menguraikan hal ini.

  2. waduh… dakwah pak abu untuk peleburan ego mas… kalau disuruh menjelaskan seperti apa yang njenengan tulis…???? apa ya yang akan dijelaskan pak abu…
    mungkin njenengan perlu menjelaskan dulu apa itu sulap, apa itu spiritualitas dan apa itu sensasi…

  3. Spiritual Salah Kaprah ?!?!?!
    Dari judulnya saja saya memperkirakan (karena saya juga belum baca bukunya, karena di kota saya belum ada) bahwa ada kesan penilaian dari Ustadz Abu Sangkan terhadap sekelompok komunitas yang mencoba mengkaji nilai-nilai spiritualitas menurut caranya sendiri (yang tentunya berbeda dengan Ustadz Abu Sangkan) adalah SALAH KAPRAH, bahkan kalau melihat gambar pada covernya (yang sempat saya lihat di selebaran brosur & internet). Semoga kenyataannya tidak begitu, dan saya keliru. Akan tetapi apabila memang ternyata seperti dugaan saya, maka bisa dipastikan Ustadz Abu Sangkan belum berspiritual sepenuhnya dalam menjalani hidup di kehidupan ini. Karena perbedaan adalah fitrah. Dan yang mensikapi metode spiritual yang berbeda (saya istilahkan negatif, misalnya) pada hakikatnya adalah mitra bagi metode spiritual yang sama (saya istilahkan positif). Jadi yang negatif adalah mitra bagi yang positif, bukan yang negatif adalah lawan dari yang positif.
    Saran terakhir bagi Bapak Ustadz, belajarlah menjadi orang yang arif dan bijaksana…, karena hakekatnya itulah spiritual… Selamat merenung…

  4. Tambahan dan Revisi Pak…

    bahkan kalau melihat gambar pada covernya (yang sempat saya lihat di selebaran brosur & internet), saya jadi merinding… Apa iya orang yang berlainan cara / metode dalam menggali nilai-nilai spiritualitas itu wajahnya seperti setan, drakula, atau memedi-memedi yang lainnya ???

    Ya wes, ini saja dulu tambahannya…
    Saya tunggu komentarnya…
    Atau bahkan kalau bisa, saya tunggu juga kiriman bukunya….., ya itung-itung biar Bapak Ustadz dapat tambahan pahala. Hehehe….

  5. we eh eh…. itung itung….ustad dapat tambahan pahala….welehweleh…
    ya bener jenengan.. bahwa spiritual penuh perbedaan… demikian dengan Ust Abu beliau juga punya pemahaman tersendiri tentang spiritual yang mestinya berbeda dengan yang lain… (terlebih dengan jenengan) perkara yang lain salah itu hak beliau untuk menyalahkan (yang penting tidak menunjuk ke person) karena memang menurut beliau salah… inilah keyakinan yang kuat yaitu berani untuk mengatakan apa adanya. coba kalau semua spiritual benar trusss??? saya malah bingung… akhir akhirnya orang kafir yang berspiritual bisa benar juga…. wah wah…. bisa apa agama kita nanti…
    sudahlah mas yang penting biarkan beliau ustad abu berpendapat sesuai dengan alam pikiran dan ide idenya… jika jenengan terlalu berkomentar negatif malah ….. toh pak abu juga tidak mengolok2 jenengan tho…he he…maaf nggih… rodo athos ki

  6. Anda tidak mencoba membahas fenomena Ahmadiyah?Mungkin pengalaman transendental mungkin anda punya sudut pandang yang lebih independen dan tidak hanya bergantung pada opini orang banyak?

  7. dari pembicaraab diatas kok semua muaranya jg cari nebar sendiri, jadi ya ama aja bahwa semua belum menyedari kekurangane

  8. Yang paling benar hanyalah alloh, sedang yang lain adalah berusaha menjadi benar. Tapi ingat contohlah aqlak Rosululloh Nabi Besar Muhammand dalam mencari kebenaran.

  9. Komentar anda sedang menunggu moderasi.

    (Begitu pesan yang muncul di layar komputerku…)

    Moga-moga aja moderatornya berbesar hati…

    Hehehehe…..

  10. Quote Of The Day :

    Manusia oleh Tuhan diberikan suatu anugerah berupa akal budi yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Dengan akal dan budinya, manusia selalu menimba ilmu untuk belajar agar dapat bertahan hidup, mengambil keputusan dengan tepat, meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu menghadapi masalah yang ada. Namun lebih jauh dari semua itu, bahwa esensi manusia belajar adalah dalam rangka perubahan. Perubahan bisa berarti manusia berubah menjadi lebih baik, lebih buruk, atau mampu bertahan menghadapi perubahan yang ada.

  11. Mas, aku sudah baca karena diberi oleh kawan digereja dulu (sebut saja Rico). Aku memang mengikuti kursus yang jelas-jelas dideskripsikan dalam buku namun tanpa nama. Terus-terang yang memicu saya untuk menjadi muslim adalah training itu, walaupun aku memutuskan 1 tahun kemudian dengan bimbingan seorang ustad dikantorku. Tapi Training itulah yang memacuku…
    Nah, Abu Sangkan dan Rico sbenarnya memiliki pendapat yang sama tentang training namun dalam bahasa agama yang berbeda. Nah, karena pendapat tersebut, saya jadi berpikir dan ini membuat saya tidak bisa tidur beberapa malam, “Jadi saya salah memilih Islam karena asbabun nuzul (disebabkan) mengikuti training??”

    Tapi rasanya saya bukan melakukan perubahan besar karena musik-musik yang diperdengarkan, tapi memang fenomena kebesaran Alloh SWT dan Rosulullah SAW yang ditampilkan. Banyak sekali yang ingin saya sampaikan…

    Rico dulu berkata saya masuk Islam lebih karena musik alpha, suasana yang dibangun dll.

    Tadi malam dalam kekalutan saya coba membaca buku al-quran, saya ketemu ayat ini: “hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka…dst”

    Saya tak tahu maksudnya. Namun setiap saat saya berpikir, “Salahkan saya masuk Islam karena caranya?”

  12. Oya, barusan saya dihubungi Rico katanya buku itu diborong oleh gerejaku…untuk diberikan pada kawan-kawan yang mengikuti training yang abu sangkan maksud. Saya tak tahu maksudnya, nggak logis, karena setahuku…jemaat yang ikut training2 tsb tidak lebih dari 10 orang. Dan yang berubah kerajaan hanya saya aja.

  13. BUat pak Ahmad…hidayah ALlah itu datang pada hambanya yang Dia inginkan…training itu adalah salah satu metode pencarian apa yang Haq dan fitrah pada diri manusia. Dan Allah menurunkan hidayahnya pada anda melalui cara2 yang sudah bapak alami.

    Insya Allah kalau keyakinan kita kuat dengan selalu mengingat Allah…pilihan bapak tidak salah. Kan ada ungkapan…Tak akan beriman seseorang jika Allah belum menguji hamba-hambanya…

    Ini adalah ujian bapak akan keimanan dan ketaqwaan bapak…Sungguh tak ada keragu-raguan pada Islam…

    Semoga bapak selalu istiqomah di jalan-Nya…Amin

  14. Ass.Wr.Wb.
    Pak Ahmad suatu kebetulan saja saya membaca tulisan Pak Ahmad kemarin. Dan tulisan ini menjadi bahan diskusi diteman-teman saya mesjid babussalam. Pertama kami prihatin dengan kondisi Pak Ahmad, namun saran kami…Pak Ahmad tidak usah ragu atas petunjuk kebenaran yang Pak Ahmad dapat, dari manapun petunjuk itu berasal. Tidak ada seorangpun yang bisa mengatur apalagi menyalah-nyalahkan asal hidayah Alloh SWT.
    Salah seorang teman diskusi saya kebetulan sudah membaca sebagian dan mengikuti bedah bukunya di mizan.
    Pada Pak Ahmad, mintalah petunjuk dari Alloh SWT dan carilah pembimbing pribadi dengan ridho dan iklash, insya Alloh pembimbing itu akan datang ke Pak Ahmad. Wassalam

  15. Saya belum membaca Buku Spiritual Salah Kaprah, dan sayapun belum kenal dengan beliau tetapi saya tidak berani berpolemik. Selalu ada dua sisi dalam kehidupan ini, ada baik, ada jelek, ada cantik, ada tidak cantik dan seterusnya. Tidak ada orang yang sempurna, yang sempurna hanyalah milik Allah itu sendiri. Ust. Abu juga manusia, beliau juga “petugas” dari Allah, beliau bisa menulis juga dari Allah. Jadi, kalau kita mejelek-jelekan beliau, itu sama saja kita menjelekkan Gusti Allah. Perbedaan itu selalu ada dan itu emang wacana kehidupan. Lebih baik, baca terlebih dahulu, coba resapi dan telaah dengan hati terbuka. Coba hati kita ini kita buka untuk menerima apa saja, lalu kita pilah-pilah, yang cocok dan baik kita pakai, yang tidak baik, jangan dipakai. Jangan berburuk sangka terlebih dahulu. Berprasangkalah yang baik pada siapapun, insyaallah , Allah pun akan mengganggap kita baik.

  16. terimakasih atas komennya mbak nisa yang memberikan jawaban dari pak ahmad..
    pak thohar bener yang jenengan tulis…kita pilih dan akhirnya kita pilah… kalau belum sreg yang disimpan dulu saja, eee siapatahu pada saatnya nanti akan sampai dan bermanfaat…

  17. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) (QS 6 : 116). Siapa kebanyakan orang-orang yang di muka bumi itu? Apa kesesatan itu? Apa prasangka itu ? dan apa berdusta itu apalagi kepada Allah? Dalam ayat lain Allah juga menyampaikan bahwa kebenaran itu datang dari Allah. Mari kita ngaji bersama, apa rujukan yang akan digunakan.

  18. Tambahan…

    Jadi saya kira bagi siapapun yang mo komen, baca dulu bukunya dengan seksama. dari komentar yang ada, cara berfikir kita akan terlihat kita disibgoh oleh siapa. Cara pandang kita hanya penuh dengan prasangka atau kita memiliki buah pikir yang keluar dari keyakinan dan tanpa keraguan.

  19. pak Abu Sy menunggu anda untuk berdakwah di jakarta utara tepatnya di jakarata islamic centre koja. kami dari keluarga besar pencak silat jabbarun Asma’ul Husna terkesan dengan karya-karya anda kususnya saya sendiri walaupun saya belum pernah membeli buku-buku anda. syukron

  20. alhamdulillah saya sudah baca buku Spiritual Salah Kaprah nya Ustad Abu. menarik, singkat, lugas dan padat. kalau boleh saya simpulkan dari buku tersebut bahwa pesan yang ingin disampaikan oleh beliau adalah agar kita menjalankan ibadah kepada Allah karena kerelaan seorang hamba kepada Sang Pencipta dan bukan karena embel-embel yang lain, agar kita tidak terjebak kepada rutinitas belaka.

  21. alhamdulillah, memang kalau tidak baca sampai tuntas dan tidak dengan hati yang jernih tidak akan ketemu maksud dari buku tersebut

  22. Saya pernah membaca sabda Rasulullah, beliau berkata: “SHALAT HANYA KUSYARIATKAN (DZAHIRKAN) MAKA CARILAH KEBENARANNYA”. Kalau Ust. Abu Sangkan mencoba mencari sholat yang benar, dan selama tidak menyalahi al-Qur’an dan al-Hadits, whats wrong…?! Bukankah beliau mencoba menjalankan perintah Nabi, agar sholat benar-benar mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

  23. Para kadang yang nunggal raos,

    tak sengaja kawula membuka website ini dan kami trenyuh begitu antosias masyarakat saat ini terjun dalam pendalaman spiritual.

    Kami juga terbelalak mendapatkan kenyataan bahwa akhir – akhir ini karena semakin gencar politisasi dan atau idiologisasi agama yang dalam tataran implementasi jauh panggang dari api. Akibatnya banyak yang mendeklarasikan dirinya “Bahwa dirinya Tidak beragama tapi Bertuhan”, yang kami suuzon karena belum baca buku Ki Guru Abu bisa jadi ini termasuk salah kaprah berspiritual ria.

    Sebenarnya muara berbagai agama itu sebenarnya sudahkah kita mampu menghayati adanya suatu kristalisasi dari ‘RASA ING PANGRASA” ?. Karena sering terjadi bahwa diri kita merasa menjadi orang yang baik dan sholeh yang tak sekejabpun tak pernah absen bersembahyang sesuai (pemahaman agamanya).
    Namun sungguhkah yang kita sembah itu DHAT YANG TANPA BATAS YANG ASMANYA MAHA RAHMAN & MAHA RAHIM DST. ? ATAU JUSTRU HANYA EGO KITA SENDIRI ?
    Karena kita sebagai hamba NYA yang super dhoif kadang sering menghakimi orang lain gara – gara cara ritualnya, beda sebutan NYA dengan serta merta mengkafirkan orang lain.
    Sedangkan Firman TUHAN begitu jelas ref. QS : Al – Maidah ayat 69 dinyatakan “Yahudi – Shabiin – Nasrani dan (barang) siapa saja beriman kepada ALLAH & hari akherat serta beramal saleh, maka tidak ada kekawatiran atas mereka & tidak (pula) mereka bersedih hati”. Maka oleh Panembahan Senopati, Raja Mataram Islam dinyatakan bahwa “Agama itu ageming aji”. Jadi bila membuat diri perkasa dan tampan (iman dan perilakunya) ya harus dirawat, disucikan diemi – emi dan seterusnya namun bila baju iti ternyata kedodoran dan justru membuat diri cemberut, galak, sangar bahkan kejam ya tanggalkan saja!
    Maka bila kita berani mengklaim bahwa diri kita paling benar dst.nya kita akan bijak dan bajik untuk memperbanyak beristigfar. Eyang dulu pernah menyampaikan merasa pintar dan benar dari mana lha wong ilmu bodho saja belum diturunkan oleh – NYA Kok! Jujur kawula ingkang sanget cubluk dan bodoh pitulikur ini tak tahu apa yang dimaksud!

    Akhir kata sebagai salam perkenelan terimalah permohonan kawula “Jenang sela wader kalen sesondheran, Apuranto yen wonten lepat kawula”.
    Sungkem kawula
    Jebeng Aria sukma pancanagara

  24. ya beda spiritual beda prinsip… yakin dengan apa yang diyakini… kalau kurang sesuai ya anggap saja itu pendapat pribadi…

  25. Ooo…Aaallaaahh….wong jelas dikasih informasi oleh Rasululloh saw di Surat AL ANKABUT , ayat 64, dan ada dua ayat lainnya, kok masih kepengen di anggap bener….wis podo tobat , buru-buru Fafiruuilallah wa Rasullihi saw.

Leave a Reply to Tohar Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.