Hati hati belajar agama terlalu lama

sesuatu yang dilakukan terlalu lama akan menjadi satu yang menyatu dalam diri dan sulit untuk dihilangkan. dalam tulisan kali ini saya bermaksud untuk mengingatkan bahwa tujuan kita bergama bukanlah pada ilmu, tapi pada amal dan perbuatan.

saya mencontohkan seorang yang sudah profesor atau seorang yang sudah doktor akan memiliki “di alam bawah sadarnya” suatu kesombongan bahwa saya “ahli” ya kalau itu ilmu umum saya kira lebih bisa dimaklumi, tapi jika itu dalam hal agama, misalnya merasa sudah menuntut ilmu khusus agama dan menjadi ahli dalam hal satu agama, tahu ini dan itu dalam hal agama yang kemudian menyandang “ahli ilmu agama” wah pasti ini sangat berbahaya.

di jaman Rasulullah islam is simple, orang masuk islam langsung berbuat seperti rasulullah bahkan langsung perang. Tidak ada madrasah atau tempat belajar hingga bertahun tahun. Tidak seperti sekarang ini institusi institusi pendidikan agama sangat banyak pengajian pengajian di buka dimana mana yang pada akhirnya menimbulkan

1. perbedaan dalam  hal agama yang sangat tajam disebabkan karena ilmu yang semakin tajam pula

2. umat islam sibuk dengan ilmu bukan dengan amal, contohnya untuk belajar membaca al quran saja bisa bertahun tahun, bayangkan itu baru belajar membaca dari mulai mengenal huruf, makhroj, kefasihan dan seterusnya itu bisa sangat lama, kemudian belum lagi nanti belajar tafsir …wuah itu lebih lama lagi…. apalagi dtambah belajar hadis yang jumlahnya ribuan … itu semua dipelajari dipelajari dan dipelajari… semakin menambah daftar lama … nah terus ditambah lagi dengan ilmu tasawuf …. ini juga lama …

sesuatu yang lama, sesuatu yang kita cari dengan intensitas “berat” yang kuat akan masuk dalam bawah sadar dan itu akan sulit untuk di netralisir. Maka kita lihat sekarang ini banyak orang pintar agama yang memiliki egoisme ilmu yang tinggi. Gejalanya merasa diri paling benar, merasa orang lain yang berseberangan salah, mudah membidahkan orang lain atau bahkan menyesatkan orang lain. bahkan kalau dipanggil kalau tidak dengan gelar Tad atau Yai … merasa ada yang kurang.. kadang perilakunya agak aneh karena terlalu menjaga imej berlebihan

agama bukan untuk “pintar pintaran” agama adalah jalan untuk menuju kepada kebenaran. Pasti anda berpikir bagaimana untuk menjadi benar, kan juga butuh ilmu? ya benar sekali … dan ilmu itu sudah ada pada quran dan hadis keduanya itu nggak usah dibahas bertele tele … bikin capek… langsung saja dipraktekkan. ada ayat sedekah ya kerjakan saja sedekah, ada ayat sholat ya sholat saja, ada ayat tentang dzikir ya langsung dzikir saja tidak perlu di pikir diulas di tafsir terlalu panjang sehingga tidak sempat berdzikir.

agama is simple, itulah islam ….

CategoriesUncategorized

2 Replies to “Hati hati belajar agama terlalu lama”

  1. Senang bisa kenal dan pratikkan ilmu-ilmu hikmah dalam berzikir (nafas) seperti ini..

    Makasih Pak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.