kalau minta tolong Allah kenapa harus sabar?

Sabar itu sebenarnya langkah kita untuk mengikuti proses yang sudah dijalankan Allah untuk mewujudkan apa yang kita minta kepada Allah. Biasanya semakin jauh dari keadaan maka kesabaran yang harus kita gunakan semakin besar karena proses nya juga semakin panjang. sabar itu kita lakukan karena kita juga tidak tahu dari mana Allah akan memberikan solusi dan masalah yang kita hadapi. Terman akrab sabar yang harus ada adalah “yakin” akan proses yang sudah di jalankan Allah untuk mewujudkan keinginan kita. bisanya semakin yakin proses itu juga semakin cepat terwujud. sahabat kedua dari sabar adalah mengikuti proses yang ada, jangan menolak, jangan menentang dan jangan mengluh, tapi ikuti saja “apa yang bisa kita lakukan, “lakukan”untuk mengarah pada solusi yang akan diberikan Allah”. kalau sudah minta allah ada sopan santunya, yaitu tidak mendikte Allah artinya nanti akan begini dan nanti akan begitu, mendikte ini akibatnya kita tidak murni lagi dalam mengikuti perintah Allah, akan terjadi bias , kadang kadang malah bersebarangan dengan perintah Allah, oleh karena itu prinsip yang digunakan adalah “berserah untuk bergerak mengikuti yang Allah maui”.
intinya: kalau minta tolong Allah, ya harus mau mengikuti apa maunya Allah……
semoga kita dijadikan Allah orang orang yang berserah dan mau mengikuti apapun yang dikehendaki Allah kepada kita.

CategoriesUncategorized

7 Replies to “kalau minta tolong Allah kenapa harus sabar?”

  1. memang benar pak, lebih mudah rasanya kita mengikuti kehendakNYA atau ikut mauNYA Allah sehingga kita kita tidak terlalu bersusah payah untuk berfikir “harus gimana ataupun yang enak gimana yaaa biar bisa?”..,
    saya sudah banyak membuktikan dengan pasrah itu sehingga Allah banyak memberikan kemudahan2 dalam hidup saya atau masalah2 saya tanpa harus bersusah payah walaupun terkadang saya tak tau kenapa saya harus begini dan begitu (berbeda dengan keinginan saya) namun saat saya ikuti semua keadaan itu dengan ikhlas ternyata JAWABANNYA ada diseberang sana dan sungguh Saya bersyukur pada Allah…tuntunanNYA memang tidak bisa ditebak dengan pikiran atau kehendak kita, kita hanya disuruh bersedia untuk mengikuti saja, pasrah, jalani saja…

    namun saya mohon koreksinya pak karena terkadang ada lintasan fikiran benar/salahkah saya seperti orang fatalis itu ? karena paham (mengikuti/parsrah pada keadaan) ini sama aja dengan yang lain artinya bukankah orang2 berbuat dosa/korupsi, mereka juga hanya sekedar mengikuti keadaan saja yang ada disekitarnya/didepannya? dan seakan tak bisa menolak sedikitpun karena dipaksa oleh keadaan?

    mohon koreksinya pak karena ini sangat berkaitan dengan pekerjaan dan profesi saya sebagai PNS dan kadang mengusik pikiran saya? sampai2 kadang saya mohon pada Allah,
    sekiranya pekerjaan ini tidak menjadi berkah dari-MU dan menjauhkan hamba dariMU, hamba mohon keluarkan hamba dari sini Ya Allah,..hamba Rela.. hamba rela..hamba iklhlas Ya Allah”
    namun setelah itu saya malah semakin dibutuhkan di tempat kerja saya dan terasa saya semakin bisa bermanfaat untuk teman2 dan orang disekitar saya

    1. rela kepada Allah itu bukan fatalis pak, mengikuti Allah itu berarti kita bergerak yaitu bergerak mengikuti apa yang dimaui Allah. sebenarnya metode ini merupakan gabungan dari fatalis dan non fatalis…. jadi jaln tengah…. sehingga kita tidak fatalis dan juga fatalis…
      masalah pekerjaan ihlas saja pak, tuntunan Allah nanti akan datang insya Allah.

Leave a Reply to mas wi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.