Kelas Zero

apakah anda sudah bisa berdoa tanpa keinginan, tanpa harapan, tapi yakin dikabulkan? jika anda menjawab ya maka anda sudah mampu memasuki wilayah ini yaitu wilayah zero. Jika anda zero maka doa anda ditujukan karena bertakwa karena Allah, bukan doa dengan tujuan agar dikabulkan. jadi murni permintaan anda adalah karena perintah bukan karena masalah yang sedang anda hadapi meski apa yang anda minta adalah berkaitan dengan masalah.

Kelas zero, kelas ini merupakakn kelas dimana kita sudah mampu meninggalkan ego  kita yang ada hanyalah self. jadi self tanpa ego.

yang belum mencapai kelas ini tidak masalah karena berdoa dengan memohon dikabulkan tidaklah salah. gunakan saja cara yang biasa namun nanti jika anda nanti berada di wilayah kelas zero ini akan paham tentang hal ini.

CategoriesUncategorized

5 Replies to “Kelas Zero”

  1. Trimakasih ya Allah… Alhamdulillah…
    Hamba telah diberi kapahaman, tapi tidak mudah untuk diungkapkan dengan kata-kata atau tulisan.
    Yang saya rasakan adalah suasana di Raudah. Subhanallah…

  2. Assalamu’alaikum. Ustadz saya sudah lumayan lama mengikuti tulisan “Solo The spirit Of Islam”, dan alhamdulillah sangat mewarnai kehidupan saya. tinjauan psikologi religi luar biasa, sehingga saya sangat betah mengikuti setiap tulisan njenengan. tapi akhir akhir ini saya agak terganggu dengan beberapa ungkapan dalam tulisan njenengan, for the example…”bagi para santri yang tidak kuat menerapkan konsep ini, akan lari”. Jangan begitu ya ustadz ya….saya saran mungkin lebih cool lagi ya, ben aku tambah seneng. Terus sekarang ustadz menyinggung materi ceramah Yusuf mansyur, yang dalam pandangan saya “INI NAFSU” ustadz, sesama bis kota ingin mendahului. Maaf ustadz, dalih njenengan logis banget dan saya bisa menerima WHAT FOR 1000 Pesantren ???, aku sangat setuju. Cuman ya atau tidak, apa yang dilakukan YM dari yang saya ketahui, sangat bisa diterima oleh masyarakat islam di segmen tertentu dan jumlahnya besar. Sekian umat islam yang asalnya masih males sholat masih males sedekah, terangsang untuk melakukannya. Lain dengan saya yang sudah terbiasa membaca tulisan tulisan njenengan, susah menerima konsepnya YM yang menurut saya dia selalu merangsang material benefit dari ibadah yang lakukan. Mari kita hormati ustadz ya. Kalau ada yang melenceng dari yang disampaikan ustadz saudara kita, mari kita benahi dengan sabar minimal untuk jamaahnya ustadz dulu, termasuk saya ini. Matur suwun. Assalamu’alaikum Warohmatullahi wabarokatuh. Bukhori (Kediri-Indonesia).

    1. waalaikum salam, terimakasih masukkanya. Maaf dalam tulisan saya, saya tidak menyinggung siapapun termasuk Ust Yusuf mansyur. dan sekali lagi ini pandangan saya yang sangat bisa salah, shingga mohon permaklumannya. salam

  3. Pur. penyakit Penulis yang sering disanjung tidak pernah menerima kritik yaitu sombong. Ati ati Pur. Dari bahasa interaksimu, sangat bisa dirasakan… you enjoy dengan orang yang menyanjungmu. Tapi gerah dengan orang yang mengkritikmu.

    1. ya pak memang demikian memang sengaja saya ciptakan nuansa itu, biar orang yang tidak suka dengan tulisan saya tidak lagi buka blog saya.

Leave a Reply to Bukhori Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.