kenapa di Bali mistisnya kuat

pengalaman pertama ke Bali terasa hawa mistisnya, dari mulai bangunan rumah, cara berpakaian, dan suasana nya. mistis sebenarnya berkaitan dengan keyakinan, jika keyakinan kepada sesuatu objek yang ghoib misalnya jin, penunggu rumah, penunggu jalan, dan lain sebagainya maka secara otomatis suasana mistis akan terbentuk. di bali saya lihat kegiatan yang berbau sakral sangat kental sekali , saya melihat setiap pagi siang dan petang patung patung baik di rumah atau pun di jalan pasti diberi sesaji dan dupa yang tentunya pasti ada rapal, atau mantra yang ditujukan kepada patung patung tadi.

kekuatan mistis di bali sebenarnya terletak pada kekuatan afirmasi di setiap para warga nya memberikan sesaji dengan disertai mantra. kekuatan itu bukan terletak pada patungnya, atau sesajinya tapi terletak kepada afirmasi orang yang melakukan ritual sakral di bali. misalnya patung yang diletakkan di pintu gerbang maka patung itu di afirmasi setiap pagi siang dan petang dan untuk menambah kekuatan afirmasi diberi dupa atau sesasji. jika kekuatan afirmasi sebagai penjaga pintu gerbang ini sudah tertanam di patung tersebut maka kekuatan ini akan mengimbas pada sesuatu yang bertentangan dengan afirmasi yang ditanamkan. contoh begini sewaktu saya menginap si salah satu hotel di denpasar saya menanyakan kepada penjaga “apa manfaat dari patung patung itu diberi sesaji pak?”   jawab penjaga “manfaatnya kalau ada pencuri atau orang yang bermaksud jelek maka orang tersebut pasti akan celaka, dan sudah beebrapa keli terjadi di hotel ini”.  Orang yangberbuat tidak baik berarti berlawanan dengan mantra yang ditanamkan di patung tersebut sehingga ketika ada orang yang tidak baik niatnya software afirmasi yang ditanamkan di patung tersebut akan berjalan.

CategoriesUncategorized

6 Replies to “kenapa di Bali mistisnya kuat”

  1. Dengan mengamati saja mas menyimpulkan bahwa mantra itu ditujukan pada patung.

    Mungkin spt beberapa non muslim yg mengamati tingkah laku amrozi dkk lalu menyimpulkan islam itu teroris.

    Alangkah baiknya kalau kita tidak membuat tulisan mengenai keyakinan orang yang bs menimbulkan orang yg punya kepercayaan tsb merasa telah diputar balikkan ajarannya.

    Salam damai mas
    http://adit38.wordpress.com

  2. Tulisan ini sangat subjektif, menurut pengamatan penulis yang hanya melihat dari sisi patungnya saja (sangat sempti). Padahal bukan patungnya yang disembahyangi. Mungkin nanti bisa dipelajari lebih lanjut dengan asas keterbukaan dan saling menghormati.

    Kalo menurut saya pribadi, orang bali tidak memberi sesaji kepada patung karena tidak mungkin patung makan sesaji. sesaji bagi orang bali tidak berarti menyembah, sesaji bisa berarti saling menghormati. Tetangga kita, kita beri makanan apakah berarti menyembah?…

    ada hal yang istimewa yang dimiliki oleh orang bali yang mungkin tidak dimiliki oleh orang diluar bali, yaitu orang bali hidup harmonis bukan saja dengan sesama manusia tetapi juga dengan alam, dan Tuhannya, termasuk juga kekuatan diluar diri manusia. Hal inilah yang menyebabkan pulau bali memiliki taksu (aura), tapi bukan mistis (seperti menurut penulis)…

    mungkin nanti kita bisa bertukar cerita, terima kasih…

    1. terimakasih pak, ini memang sangat sangat subjekatif. mohon bagi pembaca blog ini bahwa semua apa yang saya tulis adalah pandangan subjektif. jadi maklum, dan saya sangat terbuka untuk diskusi sehingga saya lebih paham dengan persepsi yang sempit dari saya terimakih

  3. Ass Wr Wb
    Saya sudah 16 tahun tinggal diBali semua pernyataan diatas salah besar…..untuk bicara agama oang lain harus mendalami dulu agama tersebut baru berkomintar

    Yang saya ketahui Masyarakat bali senang kedamaian, mendahulukan keperluan Tuhan YME dibandingkan keperluan pribadinya dan jujur sesuai dengan kata hatinya dan tidak monafik…

    Dan masyarakat bali sangat menghargai agama orang lain contohnya setiap agama orang lain dilindungi setiap ada acarakeagamaan dan mereka ikut berpartisipasi.

    maaf lebih baik kita membahas kemajuan diri kita saja tidak usah membicarakan agama orang lain selkali lagi mohon maaf

    Wassalam

    1. ya pak mari kita diskusikan disini tentang pengalaman bapak selama 16 tahun dibali, agar saya dan pembaca lain bisa menyelami masyarkat Bali dengan baik. terimakasih salam

Leave a Reply to Setiyo Purwanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.