logika bahagia

bahagia itu terletak di jiwa bukan di jasad. kalau orang mencari bahagia dengan bekerja keras untuk mendatangkan uang kemudian dia menyangka dia akan bahagia itu adalah suatu kesalahan. Sebab kerja dan uang tidak ada hubungannya dengan bahagia. Kerja dan uang adalah bagian dari aktivitas yang memang harus kita kerjakan sebagai fungsi kekhalifahan. bahagia itu sederhana “MENERIMA” apapun yang kita miliki, apapun yang kita makan, bahkan apapun yang kita derita apapun musibah yang ada bisa membuat kita bahagia.

sikap menerima merupakan cara praktis untuk mendapatkan bahagia, cara ini merupakan cara yang sudah di tentukan oleh Allah kepada ciptaannya. maka bagi kita pencari bahagia yang perlu kita kejar adalah rasa menerima terhadap apa yang sedang berjalan saat ini.

jika saat ini anda mengalami masalah yang bukan disebabkan diri anda maka terimalah masalah itu terimalah orang orang yang ada di sekitar itu dan terimalah akibat akibat dari masalah itu , dengan demikian maka anda akan merasakan bahagia yang sangat dalam. bahagia yang bagi orang lain menganggapnya “mustahil”.

jangan salah dalam mencari bahagia sebab salah mencari bahagia akan menyebabkan kita salah dalam melangkah. logika bahagia harus anda pegang bahwa yang benar adalah bahagia iitu bukan dari kerja dan uang tapi bahagia itu dari kita “menerima” keadaan. bahagia itu terletak pada hati bukan pada materi.

CategoriesUncategorized

7 Replies to “logika bahagia”

  1. ass wr,wb.
    Saya adalah seorang karyawan yang di PHK tanpa alasan serta kesalahan (karna di kambing hitamkan)dari tempat kerja yg baru 2 bln kerja,di sebabkan bos tempat kerja lama saya tidak senang saya sukses kerja d tmpt itu..saya tanya atasan saya mengapa saya di “cut” tanpa alasan?… atasan saya jawab bos yang suruh.pada sa’at itu terlintas di benak saya yg oleh dorongan nurani tidak sengaja saya katakan “apa ini ada hubunganya dgn bos lama saya?…”ya. jawab atasan saya.cukup sampai di situ,sudah jelas masalahnya saya tak mau tanya lagi.yang ingin saya tanyakan pada bapak bagaimana saya sikapi ini?tolong beri solusi ya pak.. Wasalam..

  2. alhamdulillah, assalamualaikum wr wb ustad,
    apa yg ustad sampaikan benar2 sederhana namun membuka cakrawala yg luas , banyak yg terjebak dlm menggapai kebahagian krn logika berfikir yg “beda” , cara yg di sampaikan ustad adalah cara yg mudah diterima, saya mulai tiap detik keadaan yg ada untuk “menerima”.
    Sebernarnya “menerima” adalah puncak pengajaran falsafah orang jawa.
    Matursuwun ustad , wassalam wr wb

    1. Waalaikum slam wr wb kalau logika ini digunakan insya Allah kita akan bahagia tidak terjebak pada kebahagiaan semu. Terimakasih Komen nya Pak Yoghi

  3. mantabs sekali pak setiyo, ini sungguh2 logika bahagia yg benar2 nyata.
    tapi belajar MENERIMA juga perlu proses ya pak…? Karena sikap menerima itu ada didalam perasaan sabar, tawakal, & ikhlash yg memungkinkan bertumbuhnya jiwa yang terbebas dari belenggu hawa nafsu. semoga …

    1. Yang penting logikanya dulu nanti semua akan berproses ke arah yang benar dan logis, terimakasih komennya Bu Ihda

  4. Atas ijin untuk ikuti artikel2 bpk…Sedikit demi sedikit mulai merasakan adanya peningkatan “kepasrahan” kpd Allah yg berkelanjutan thd setiap limpahan suka dan “duka”-‘Nya. Terima kasih pak pur.

Leave a Reply to edy liestanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.