lorong tak berujung

 

jalan tak berujung

6 Replies to “lorong tak berujung”

  1. Wahai Setiyo,
    Sungguh, slogan/perkataan di atas tidak ada contoh dan tuntunannya dari lisan yang mulia Rasulullah shallallahu alaihi wasalaam, tidak pula dari para sahabat dan para ulama yang adil dan terpercaya umat ini.

    Yang benar adalah: wajib bagi setiap individu muslim berjalan di atas jalan yang telah ditempuh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya.

    “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah nyata baginya petunjuk dan dia mengikuti selain jalan orang-orang beriman, niscaya akan Kami palingkan (sesatkan) dia ke mana dia berpaling dan akan Kami masukkan dia ke dalam jahannam dan (jahannam) itu adalah seburuk-buruk tempat kembali”. (An-Nisa’ ayat 115)

    Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam kitab “Naqdhul Mantiq” menafsirkan: yang dimaksud dengan orang-orang beriman pada ayat di atas adalah para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

    Wahai Setiyo,
    Berkali-kali telah terbukti engkau berucap dan berpendapat tidak berdasarkan dalil agama, yakni Al-Quran, Hadits, serta fatwa dan pendapat para sahabat.

    Aku nasehatkan. Berhati-hatilah dengan jalan yang kamu tempuh. Ayat 115 surah An-Nisa’ di atas kiranya cukup menggetarkan hati setiap orang yang beriman yang takut akan adzab Allah, Rabb yang tidak akan mengingkari janji..

  2. Wahai Muslih,
    Seorang muslim seharusnyalah sepakat bahwa Al-Quran dan Hadits adalah sumber tempat ia merujuk bagi segala perkaranya, mulai dari pemikiran, ucapan, perbuatan, termasuk juga akhlak, muamalah, ukhuwah, sampai pun berbangsa dan bernegara. Karena Al-Quran dan Hadits adalah kebenaran mutlak, petunjuk bagi manusia yang membebaskan mereka dari kegelapan menuju cahaya.

    Tidaklah pantas bagi dirimu yang mengaku muslim, ketika datang saudaramu membawa petunjuk dari Al-Quran atau Hadits, kamu mencela dan merendahkan dan menuduhnya dengan tuduhan keji berdasar berita yang belum dipastikan kebenarannya (berita belum tentu benar, sedangkan tuduhanmu pasti akan dimintai pertanggungjawaban). Innaa lillaah..

    Ya, “memecah belah” adalah nama lain dari AlQuran; memecah belah antara haq dan batil.

    Bagaimana pun zaman berubah dengan secanggih-canggihnya teknologi, masih saja wajib bagi saya dan anda untuk beragama dengan Islam yang murni sebagaimana Islam di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Berhati-hatilah dengan segala perkara baru yang diada-adakan oleh orang-orang yang datang setelah zaman yang penuh kemuliaan itu. Karena setiap perkara baru itulah yang menodai dan merusak kemurnian Islam.

    “Umat ini akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semua di neraka kecuali satu golongan.”
    Sahabat bertanya, “Siapakah satu golongan (yang selamat) itu?”
    Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Mereka yang seperti aku dan para sahabatku hari ini.”
    (hadits riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

    Catatan:
    Aku sarankan, hendaklah kalian jauhi radio dan tivi Rodja. Banyak perkara syubhat dan kerancuan dari para da’i dan ustadz pengisi radio dan tivi Rodja.

  3. 1.ya Pak Ibnu, saya dan kita semua pasti sepakat dg 2 warisan rasulullah itu.

    2. yg bikin nggak damai telunjuknya Pak Ibnu itu lho… mbok jangan sering2 diarahkan ke muka orang lain, arahkan ke muka Pak Ibnu sendiri atau ke batu gitu lhooo … biar orang lain & tetangganya Pak Ibnu selamat…

    3. saya mohon maaf atas link/url yg saya arahkan ke Pak Ibnu, sejujurnya saya hanya ingin meredam kemarahan Pak Ibnu yg saya pikir sudah melampaoui batas …

    4. Terima kasih atas saran/catatan untuk saya, sebenarnya saya juga sudah tahu dan bisa memahami..

    salam & mohon maaf

Leave a Reply to Ibnu Lahm Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.