idul itu artinya kembali dan fitri itu artinya suci, itulah arti yang sebenarnya. jadi kita kembali kepada kesejatian kita sebagai manusia yang sudah dididik Allah dalam bulan ramadhan. Ketika kita berada pada keadaan yang fitri maka kita berada pada keadaan seperti bayi atau berada pada keadaan dimana kita “ada tanpa ego”, ada tanpa kepemilikan, sekarang kalau kita pikir bagaimana keadaan tanpa ego ini kemudian kita berperilaku “merayakan kemenangan”, “berhura hura dengan berlimpah makanan” bersuka cita berlebihan dengan berbagai macam petasan… dan masih banyak perilaku yang sebenarnya itu tidak mencerminkan keadaan yang “fitri” yang sudah kita peroleh dalam bulan ramadhan.
Idul fitri bukanlah hari raya kemenangan, idul fitri adalah hari raya dimana kita berada pada keadaan yang muthmainah tenang, Keadaan ini diatasnya senang-senang, coba kita pikir masak ibadah selama sebulan di bulan ramadhan ditutup dengan hura hura … makan lagi sepuasnya .. ini merupakan kegiatan ironi dari makna idul fitri itu sendiri.