Manunggaling Kawula Gusti perlu di revisi

dalam islam tidak mengenal istilah manunggal atau penyatuan antara diri dan Allah, yang ada adalah peleburan diri kedalam lautan Allah … artinya tidak mungkin bersatu yang bisa adalah memfanakan diri untuk menjadi tidak ada yang ada adalah Allah.

manunggaling adalah konsep penyatuan….. jelas ini tidak mungkin bisa bersatu karena esensi yang sangat berbeda artinya antara yang diciptakan dengan menciptakan…

CategoriesUncategorized

15 Replies to “Manunggaling Kawula Gusti perlu di revisi”

  1. As.wrb.ustad, brarti dlm memahami bhw Alloh Lbh dkt dr urat leher mnusia,Allh mliputi sgl ssuatu ini qt hrs memfanakn dulu?krn tdk mungqn ada pnyatuan antara Kholiq dg Makhluk?. mohon pencerahn. matur nuwun

  2. ma’af mas, bukankah itu hanya kata-kata. Mungkin antara Manunggaling Kawula Gusti dengan Memfanakan diri maksudnya sama hanya beda penyampaian kata saja. Lebih baik kita serahkan semuanya kepada Allah.

  3. apakah mungkin kita memfanakan diri padahal kita tidak punya kemampuan untuk melakukannya selain dengan-Nya dengan kata lain Allah yang memfanakan kita bukan kita yang memfanakan diri kita. Coba di kaji lebih dalam lagi, mungkin apabila di rasakan dan bukan lagi sekedar dipahami. Entah itu Manunggaling Kawula Gusti atau Memfanakan diri, ataupun mungkin Hidup Bersama Allah semuanya itu hanya pengungkapan sesuatu yang dirasakan. Insya Allah, apabila kita diberi rasa oleh Allah mestinya bukan hanya dalam sholat kita bertemu Allah !?!

  4. Berarti dengan kata lain kita mampu melakukannya walaupun tanpa dengan-Nya yang hanya dengan menyerahkan diri hingga pada titik nol ?!!? Lalu… bagaimana kita bergerak seandainya Allah tidak menghendaki kita bergerak. Memang kita harus berhati-hati dalam mempelajari ilmu hakikat makrifat. Yang di takutkan, ” kita merasa benar “. Ma’af mas apabila ada ke khilafan atas penyampaian ini.

    1. manusia hanya diberi 2 pilihan, berserah kepada Allah atau mengikuti yg lain?…. hanya 2 itu…

  5. dalam setiap ibadah dan dalam memfanakan diri kepada Allah saya selalu memohon bantuan sejati saya untuk mebawa dan mebimbing saya kepada Allah ( ilmu kejawen) salahkah itu ?

    1. Salam. Hee mas, wong sampeyan pasti sudah ada didalam Auwlloh Yang Maha Besar kok mau jalan kemanana lagiii? Kok seperti orang sudah hidup di Indonesia, masih bertanya : ” Dimanakan Indonesia ituu? ” Begitu lhoo mas.? Bertobat itu ialah kembali SADAR, dan menjadi TENANG tidak apa-apa lagi. seperti dulu waktu belum lahir dan setelah mati nanti. Baca Q.S. 2: 269. dan Q.S 39:37. dan berbahagialah dengann bacaan al Quran yang PASTI benar jika difami dengan benar pula. Salam.

  6. Salam . Siapa sih yang merasa masih jauh ataun lebih dekat dengan Allah Yang Maha Besar? Wong Kemaha besaran-Nya mencakup semua dan segalanya. Apaqkah orang mengira Allah itu “pribadi” seperti Raja dudukm di singgasana dan dirubung para Malaikaty dan bidadari ? Lhoo kok gituuu? Kalo imajinasinya seperti itu, pasti itu Raja Setan? Allah itu Yang Maha Besar dan saben hari dikumandaangkan lewat pengeras suara di9mana-mana di Indonesia, masak sampai sekarang tidah faham-faham siih? Ya Tuhan ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apayang dia lakukan ( pikirkan dan hayati dalam hidunya.) Dan.. siapa yang masih tidak takwa kepada Gusti nAuwlloh, wong lahir ya sakdermo nglakoni, dan akhirnya ya pasti tammat, tanpa bisa membantah?

Leave a Reply to yudha Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.