coba kita lihat ketika umat nasrani makan, biasanya setelah makanan tersaji mereka diam duduk dengan tenang sebelum makan kemudian memejamkan mata dan berdoa…. setelah itu makan… sedangkan kita umat islam doa makan :
الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar”
Artinya :
Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka
doa ini kadang di baca secara serampangan, dengan hati yang tidak khusyu dan mungkin hati tidak tertuju kepada Allah. ada baiknya kita mencontoh umat nasrani ketika hendak makan. ketika makanan tersaji, duduklah dengan tenang, sambungkan hati kepada Allah dan lakukan doa permohonan kepada Allah agar makanan kita barokah, lakukan doa dengan penuh ketenangan jika perlu pejamkanlah mata……
dan yang penting afirmasikan makanan kita diberkahi Allah sehingga menjadikan tubuh kita lebih kuat dan sehat.
Benar pak, bagaimana dimuat tulisan yang bisa mengingatkan bahwa do’a bukan sekedar ucapan tanpa arti. Tapi doa adalah komunikasi kita dengan sang pencipta bahwa hambaNya butuh pertolongan.
bagaimana kita bisa membimbing anak sedari dini untuk mengerti maksud dari berdoa.
hemm… sepertinya tidak terlalu bagus judulnya mencontoh.. kayanya mendingan perbaiki cara berdoa kita.. gitu aja,,.. kotroversial memang.. tapi tidak suka kalau di suruh mencontoh seperti itu,, salam..
pelajaran yang dapat diambil sebenarnya adab mereka terhadap makanan, kalo kita lihat menggambarkan betapa besarnya rasa syukurnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, namun bukan berarti kita mencontoh cara berdoanya..