meng On kan nasab waliyullah

ada pertanyaan bagaimana meng on kan nasab yang baik dan bagaimana meng off kan nasab yang tidak baik. jawabannya sederhana yaitu dengan silatun atau sambung kepada allah.

nasab jelek harus diputus sehingga tidak menurun ke anak cucu yaitu dengan saat ini kita on terus, dan untuk mempertahankan nasab baik sehingga bertahan hingga anak cucu yaitu dengan silatun kepada allah secara terus menerus. energi energi positif harus selalu kita edarkan seluruh tubuh kita sehingga menjadi tubuh kita dan akhirnya menjadi anak turun kita.

jagalah on yang positif….yaitu dengan silatun atau PATRAP

12 Replies to “meng On kan nasab waliyullah”

  1. Kok susah ya, kadang nyambung kadang ndak.. wah pasti yang bikin susah ini saya sendiri, Mas Pur. Mohon bimbingannya Mas Pur, biar bisa ON terus….
    Tapi semalam saya coba latihan patrap jam 11.45 WIB, eh ndak sadar ketiga terjaga kok sudah jam setengah 1. Kok keluarnya tidur. Mohon tips nya biar ndak ketiduran ketika patrap.

  2. On terus ya…meski akhir-akhir ini gak bisa menghadiri halaqoh Fatimah…tapi masih ingin dan terus berusaha ON terus sama Allah nich pak…doakan kondisi apapun bisa tetap ON dengan Allah…maaf pak..murid rodho sableng and mbeling iki, berhubung banyak berinteraksi dengan wong sableng..he..he…he…biar di kata “sableng” yang penting bisa akrab dan ON dengan Allah…amiin…

  3. manusia hakekatnya yang menggerakan yang maha kuasa dia yang memmberi inspirasi ato pikiran melalui otak kita,jd jangan kita merasa itu adalah kita ,tiada daya danupaya melainkan alloh yang maha esa ,berarti kita tdk bisa bergerak kalo tdk di gerakan olehnya ini adalah suatu hal yang sangat orang tdk bisa memahami masalah ini ,tidak melakukan riset pada suatu benda atau alam jagad raya ini dan fanomena,alm jagad raya ini suatu alam semu atau tdk ada

    1. berlatih sujud dan rukuk dengan benar Bu insya Allah akan memudahkan dalam proses kelairan nanti, Bapak dari anak tersebut sering sering memegang perut ibu sambil patrap atau dzikir ke Allah secara bathin ajak ruh si Anak dalam kandungan untuk ke Allah, insya ALlah nanti anak akan mudah untuk di ajak ke Allah

  4. mohon di lampirkan tulisan patrap gerak dan program switch on supersadar dan saya ingin belajar di rumah

  5. mohon di lampirkan tulisan bagamana praketk patrap & patrap gerak dan program switch on supersadar dan saya ingin belajar di rumah, methode meningkakatn kesadarn jiwa, dan ruh

  6. Kalau kita lihat silsilah Saidina Muhammad SAW, jelas ada benang merah dari Hasyim, ayah dari Abdul Muthalib, kakek dari Saidina Muhammad SAW, beliau juga anak tunggal, sama dengan Abdul Muthalib sendiri. Orang tuanya, Hasyim meninggal sebelum Abdul Muthalib lahir. Tetapi, anak Abdul Muthalib banyak, yang bungsu adalah Abdullah, juga wafat sebelum lahir Saidina Muhammad SAW. Berarti, Saidina Muhammad SAW adalah anak tunggal.

    Lalu, anak lelaki Saidina Muhammad SAW dengan Bunda Khadijah, baik Ibrahim dan Abdullah, juga tidak hidup lama krn meninggal sebelum dewasa. Tak heran jika kelompok musuh Nabi Muhammad SAW slalu mencela dengan putusnya nasab beliau krn tidak adanya anak laki-laki.

    Inilah mukjizat Allah SWT pada Nabi kita Muhammad SAW, nasab beliau diputuskan supaya tidak ada golongan yang mengklaim ‘mereka’ adalah keturunan Saidina Muhammad SAW, atau keturunan nabi dan keturunan rasul. Jika merujuk pada QS. 33:4-5 jelas nasab itu hanya dari pihak laki-laki bukan perempuan. Otomatis mahkota ‘ahlul bait’ dari keluarga Saidina Muhammad SAW itu terputus hanya sampai pada Bunda Fatimah.

    Artinya, anak-anak dari Saidina Ali bin Abi Thalib dengan Bunda Fatimah, jelas bukan bernasab pada Saidina Muhammad SAW, sehingga anak-anaknya tidaklah mewarisi tahta ‘ahlul bait’ atau ada yang menyebutnya sebagai ‘keturunan’ nabi atau rasul. Kalau saya, tidak ada keturunan nabi atau rasul, tetapi yang ada keturunan Saidina Muhammad SAW jikalah anak beliau yang laki-laki sempat berketurunan.

    Apa hikmahnya, baik kelompok Syiah maupun habaib yang sama-sama mengaku keturunan ‘ahlul bait’ tidak perlu bertengkar lagi karena mahkota ‘ahlul bait’ atau keturunan nabi yang diperebut-rebutkannya itu, memang ‘sudah’ tak ada.

Leave a Reply to Ibu Zaliha Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.