mengapa ilmu makrifat tidak laku di pasar

apakah surga itu cuma kecil, sehingga yang mempelajari ilmu inti dari islam inihanya sedikit. mengapa ilmu mengenal Allah ini hanya digemari oleh sebagian saja apakah memang Allah belum menghendaki.

bagaimana mungkin umat ini masuk surga jika tidak mengenal yang punya surga … sungguh tidak akan masuk surga mereka yang tidak mengenal Allah. logikanya, untuk apa sholat nya kalau tidak untuk menghadap Allah, untuk haji mereka kalau tidak untuk memenuhi panggilan Allah, untuk apa sedekah mereka jika tidak untuk Allah. nah.. berartikan mengenal Allah itu adalah the first,

dikebanyakan orang mengenal Allah melalui ibadah… jadi ibadah dulu baru makrifat….. dan ini sudah mendarah mendaging bahkan di kalangan pesantren. pandangan mereka adalah makrifat adalah ilmu paling akhir , pelajaran paling akhir …

belajar makrifat dibutuhkan kecerdasan dan kemampuan berfikir , karena makrifat harus meninggalkan fikiran kalau sudah tua akan lebih seulit menerima ini. lebih pas kalau masih muda belajar makrifat. kalau sudah tua sulit ….

sesak dada ini melihat ilmu yang satu ini di abaikan masyarakat, bahkan ada yang terang terangan menolak bahkan tidak sedikit yang mencibir… dikiranya ini ilmu sesat….. ehhhh…. apa mereka tidak sesat sudah meninggalkan allah dalam ibadahnya, sudah meninggalkan makrifat untuk ibadahnya.. mereka menghadap siapa kalau begitu…

baik para pembaca .. kalau ada saran silahkan beri komen….. bagaimana caranya agar ilmu makrifat ini laku seperti lakunya ilmu fiqh, ilmu tafsir dan lainnya.. terimakasih …

CategoriesUncategorized

15 Replies to “mengapa ilmu makrifat tidak laku di pasar”

  1. setuju ustadz, kita sering mencibir karena kita belum pernah merasakan begitu merasakan nikmatnya sesuatu maka kita pasti yakin dan tak pernah akan mencibir atau mungkin saja kita terlalu lama berada pada wilayah tekanan dari pesan yang kita terima dari luar dirikita yg katanya bukan nyatanya.

  2. Roger, karena kebanyakan orang enjoy pd status quo, ga berani hijrah, senang terkungkung, ga berani bebas dari godaan setan menuju kebebasan yang Maha Bebas

  3. Ma’rifat adalah kata Bhs Arab yang maksudnya adalah “peningkatan, penaikan, pengangkatan” dengan arah panah ke atas. Ilmu ma’rifat maksudnya adalah pengetahuan mengenai peningkatan kesadaran manusia terhadap posisinya dalam hidup di permukaan Bumi. Maksud pengetahuan demikian ini adalah untuk menjawab pertanyaan manusia semenjak awal keberadaannya di Bumi: siapa aku?, mengapa aku berada di sini?, untuk apa aku di sini? dll pertanyaan serupa. Timbulnya pertanyaan demikian ini karena manusia diperlengkapi dengan apa yang biasa dinamakan intelligensi, kemampuan melakukan analisis terhadap posisi dan lingkungan dirinya, melakukan induksi dan deduksi praktek hidup dan yang mennjol penting adalah mampu melakukan penyimpulan pengalaman guna melakukan prediksi ke depan. Sesungguhnya setiap manusia Muslim dan non-Muslim mampu mengerti ilmu ma’rifat, hanya kebanyakan malas belajar dan mencari yang mudah saja. Sesungguhnya dalam hidup itu tidak segalanya mudah sesuai dengan keinginan masing-masing. Usaha itu utama sebab hidup itu adalah aktivitas kerja, gerak dan pengembangan diri untuk mencapai sesuatu pembaruan diri.

  4. Sebenarnya banyak yg ingin belajar ilmu makrifat tetapi banyak yang kesulitan dalam mempelajari dan memulai….

  5. Saya udah coba melontarkan pertanyaan pak Pur ini ke beberapa orang lain, jawabannya kebanyakan begini: gak mikir, ogah mikir, buat apa mikirin, belajar kayak gitu itu bikin pusing, mending mikirin yang lain aja, salah-salah malah sesat. Ada juga yang menjawab: ilmu makrifat itu tingkat paling tinggi, untuk menempuhnya harus menjadi ahli syariat dulu, harus bai’at ikut tarekat dulu, harus ahli hakikat dulu, dan itu semua beraaat dan lamaaaa, kalau orang-orang macam kita sampai mati pun belum tentu bisa mencapainya.
    Kalau saya gak salah membaca lingkungan, sepertinya konsep makrifat yg diusung komunitas patrap ini adalah sebuah jalan pintas baru menuju makrifat yg belum disetujui kebanyakan orang pinter, akibatnya tidak sedikit yg mengerem/menghalangi penyebarannya, lebih-lebih karena nara sumbernya cuma orang-orang muda yg bukan kyai, bukan kyai besar atau minimal keluarga kyai. Seorang kyai atau Gus walau mengajarkan kesalahan akan ada yg mengikuti, sebaliknya orang biasa walau pinter ngaji, siapa mau ikut???

    1. maaf, biasanya kyai atau Gus memberikan ijazah amalan, jarang yang memberikan kesadaran diri dari amalan tersebut, malah sebagian menghalangi kesadaran “jangan fokus ke Allah.. fokus kebacaannya saja”…. ya kita prihatin dengan keadaan ini, mari Pak San kita sama sama berjuang menegakkan kesadaran tentang Allah

  6. ibarat produk……dari awal udah terkesan sangat mahal banget dan hanya bisa dijangkau oleh orang yg berduit saja…….

    maksudnya dari awal sudah ada paradigma…bahwa ilmu makrifat adalah ilmu pamungkas…..ilmu yg membutuhkan kedalaman pengetahuan agama…..shg harus nunggu usia lanjut dulu (diatas 4o th)….khan Rasululloh di usaia 40 th baru memperoleh wahyu…hanya butuh bimbingan khusus…….bla.bla..bla….banyak deh hal2 yg membuat seolah2 ilmu makrifat sgt khusus dan eksklusif…,..

    yah….itu smua kembali ke masing2 kesadaran…

    saran-saran :
    1. sampaikan/informasikan ttg paradigma baru dlm ilmu makrifat (belajar)
    2. ilmu makrifat adlh sbuah tahapan belajar…..bukan makrifat itu sendiri
    3. makrifat adlh suatu kondisi (penyaksian/mengalami)…bukan pengetahuan….
    4. tidak memaksakan paradigma baru kepd si pencari ilmu……
    5. diri sendiri sudah pernah mengalami suatu kondisi (makrifat)…
    6. Yakin…..Alloh yang menjadikan semua ini…bukan kemauan kita……
    7. ini hanya saran dari sbuah kesadaran….

    1. iya pak… namanya sudah serem… makrifat.. siapa yang mau?….dan makasih pak Eko tips nya… mari kita berjuang menegakkan tauhid.. mau makrifat, mau patrap , sholat khusyu yangpenting Allah nomor satu

  7. Dengan prinsip ada gula ada semut, maka apapun ilmu itu kalau bisa dirasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, maka orang akan berduyun-duyun datang. Contohnya banyak, seminar cari duit lewat internet, seminar sembuh dari penyakit dengan ilmu kebatinan dst..dst.. Lha tugas kita adalah memahamkan masyarakat dan memberi contoh praktis bahwa ilmu makrifat itu memang betul bermanfaat memberi solusi dari berbagai masalah kehidupan.

    1. setuju pak wibowo ini baru mencari cara bagaimana mendatangkan duit dengan makrifat… agar ilmu makrifatnya laris pak

  8. Mgkn sifat ilmu makrifat sdiri yg ttutup,ada dogma klo ini rahasia,sm klo kita diskusi ilmu ini ada teguran,knl allah ja

  9. syareat, tarekat, dan hakikat.dan segala ilmu yang ada didunia ini.. ya itulah ilmu marifat.. kenapa harus dibatasi.. padhal ilmu hanya kendaraan saja,kalo sudah sampai tujuan.. ngga perlu kendaraan artinya kendaraan itu pasti diparkir..

Leave a Reply to saiful mahdi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.