menuhankan quran hadis lebih dari menTuhankan Allah

Dalam quran dan hadis kita diperintahkan Allah untuk menuhankan Allah bukan menuhankan Quran dan hadis. Ingat bahwa quran dan hadis bukan lah Allah atau bukan lah Tuhan, jadi tidak sepantasnya kita menempatkan quran dan hadis pada level tuhan. Tulisan ini mungkin agak mengagetkan kita, namun ini adalah kenyataan yang harus saya sampaikan karena jika ini terus menerus terjadi akan menyebabkan salah arah dalam beribadah (ingat juga makna ibadah, ibadah adalah mengabdi kepada Allah bukan yang lain). Apa salah arah dalam beribadah, jika kita menuhankan quran dan hadis… lebih dari men Tuhan kan Allah…sholatnya sekedar bacaan dan gerakan saja tidak menyertakan Allah sebagai Dzat yang di sembah dalam Sholat, dzikirnya sekedar amalan wiridan saja yang lupa terhadap Allah, puasanya sekedar menahan lapar dan haus saja tanpa mempedulikan bahwa puasa adalah jalan menuju kesucian menuju Allah, baca Al quran ya sekedar baca saja seperti baca novel …. tanpa ada ingatnya kepada Allah…. jadi intinya beribadah dengan “meninggalkan Allah” ….ini merupakan cerminan jelas bahwa kita menuhankan perintah Al Quran bukan men Tuhankan Allah.
Sekarang mari kita bahas seandainya kita menTuhan kan Allah maka kita akan memahami bahwa Allah memerintahkan dalam bentuk Quran dan Hadis…. kita mengikuti petunjuk quran dan hadis dengan tetap menTuhankan Allah. Kita sholat dengan tetap menTuhankan Allah yaitu sholat kita mengingat, memuja, menyembah, meminta, bersujud kepada Allah. Jika kita baca kita Al Quran maka ingatan kita adalah apa yang kita baca adalah kalam Ilahi bukan tulisan al quran … (wahyu) . dengan demikian kita tidak akan tersesat kepada yang bukan Allah
Sesuatu yang bukan Allah janganlah kita tuhankan, yang wajib kita Tuhankan hanyalah Allah. Secara tegas menuhankan selain Allah adalah syirik yang harus kita hindari. innani anallah laa ilaha ila ana fa’budni….

CategoriesUncategorized

6 Replies to “menuhankan quran hadis lebih dari menTuhankan Allah”

  1. salam,,

    kebelakangan ini ana sering dengar saranan,,

    “bertanyalah kepada hati jangan gunakan pikiran”,

    “hati adalah rumah allah, kalau bertanya kepada hati kita akan mendapat jawapan yang sebenar”,

    dan sebagainya”,,

    oleh kerana itu ramai orang sekarang diajak untuk berkomunikasi dengan hati,,

    sedangkan hati itu belum lagi menjalani proses pensucian,, darah hitam atau istana iblis di dalam hati masih lagi tersergam indah,,

    nah,, kepada hati yang begini, diajukan persoalan,, sudah pasti yang nanti akan menjawabnya adalah iblis,

    dan sudah pasti jawapan yang diberikan adalah menyesatkan, walaupun dari luarnya jawapan yang diberikan tampak logik dan masuk akal,,

    waspadalah dengan hati,, selagi hati belum disucikan,, sebelum istana iblis dihancurkan janganlah percaya kepada hati,,

    bagaimanapun,, setelah hati melalui proses pensucian,, barulah ia boleh dipercayai,,

    kerana sekaran barulah ia didiamni oleh Ruhku,, yang akan membawa kita kembali kepada KekasihNya.

    hati-hati jangan tertipu sama hati kotor.

    1. berspiritual tidak mendasarkan pada pikiran dan hati tapi mendasarkan kepada Allah…

  2. Slm jumpa pak Pur. Lama sy ga halaqoh,rasanya rindu bnget dg sdr2ku sprjalanan mnuju Alloh. Stelah sy bc tulisan pak Pur,sy pikir,sy rasakn bnar bnget. Sy stuju. Slm to sdr2ku halaqoh fatimah. Nwun.

  3. Alhmdulillah sy yakin sehat pasti disehatkn Alloh. Sakitnya pasca oprasi msih trasa, bhkan kadang trasa sakit skali. Tp sy brsyukur krn msih bsa mrasakn nikmatnya sakit. Pegangan sy Alloh,pasrah sy hnya pd Alloh. Kpn ngisi pngjian Cmra 2 pak Pur?

Leave a Reply to octopus Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.